Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Fachry Fadillah
Ilustrasi berdoa (pixbay)

Kehidupan bersenandung atas diriku; membentuk harmoni-harmoni damai di dalam kidung hidupku. Terkadang, harmoninya bisa amat elok; tetapi tak jarang, harmoninya bernada sumbang. Kehidupan amatlah indah, meskipun adakalanya membuat jiwa dan raga ini menjadi resah. Aku memandang kehidupan ini sebagai suatu anugerah, dimana aku bisa menemukan cinta yang sangat luar biasa. Kehidupan ini memanglah amat sementara, tetapi itu hanya berlaku bagi raga dan nyawa kita; karena bagi segala cinta dan segala usaha, keduanya abadi melampaui alam fana.

Hidup ini memang penuh derita, tetapi Tuhan pun telah memberikan besarnya cinta. Hidup ini memang penuh deraian air mata, tetapi kita dapat belajar dari air mata tersebut bagaimana caranya menghargai dan menerima hidup dan kehidupan. Hidup ini sangatlah indah, percayalah, bahkan ketika diri kita sedang bersusah hati, kita selalu bisa menemukan keindahan kembali pada hikmah di balik kesedihan.

Kesedihan hanyalah sebagian kecil dari besarnya hakikat kehidupan, tetapi kesedihan dan kesengsaraan memiliki peran besar bagi kebijaksanaan. Kehidupan yang dipenuhi oleh kesedihan dan kesengsaraan akan membuat hidup kita lebih bermakna; sebab kesedihan dan kesengsaraan memberikan kita banyak pelajaran. Kehidupan memberikan cinta, dan cinta memberikan kehidupan; kita sebagai makhluk hidup dan memiliki cinta dan akal budi, merupakan hasil dari kesempurnaan-Nya.

Hanyalah Ia yang Maha Sempurna dan lagi Maha Cinta, dan hanyalah Ia yang bersedia menganugerahkan segala kesempurnaan-Nya; kepada tiap-tiap insan. Aku bersaksi, bahwa sesungguhnya kehidupan ini memanglah fana dan tak abadi; dan aku pun bersaksi, bahwa cinta dan ketulusan mampu menembus batas mati.

Ya, begitulah sejatinya hidup dan kehidupan; dan keduanya merupakan suatu hal yang berbeda. Setiap makhluk yang bernyawa tentu dapat dikatakan sebagai makhluk hidup, tetapi tidak semua makhluk yang hidup bisa dikatakan memiliki kehidupan. Lain kata, hidup itu apa yang telah digariskan; sedangkan kehidupan, adalah apa yang kita tentukan dan kita usahakan.

Kita adalah manusia-manusia; makhluk yang diberikan kesempurnaan dengan akal dan perasaan oleh Tuhan. Dan kita diwajibkan untuk membuat hidup kita ini menjadi lebih bermakna, agar tak sia-sia kita diberikan raga dan nyawa.

"Oh Tuhan Yang Maha Cinta, karuniakanlah kepada kami kehidupan yang bermakna; agar tak sia-sia Engkau ciptakan kami di dalam alam yang fana..."

Bogor, 28 September 2021.

Fachry Fadillah