Angin menyapaku dengan lembut; dalam heningnya suasana pagi yang masih samar-samar. Mentari pun belum menampakkan parasnya di ufuk cakrawala; hanya ada rona merah jingga di tempat ia tiba. Sementara, kicau burung yang mulai bernyanyi lambat laun kian mengusir sepi; meskipun kita tahu, bahwa ia tak akan benar-benar pergi. Di halaman samping rumah, aku dapat merasakan kemesraan di antara rerumputan: yang seakan-akan bergoyang sebab tertiup angin kehidupan. Bersama mereka, aku pun bercengkrama; membicarakan tentang malam yang kerapkali menyembunyikan sang rembulan, meskipun sebenarnya aku tidak benar-benar peduli; sebab setiap malam yang ku lalui, selalu ku habiskan untuk menyendiri.
Aku bukanlah seseorang yang menyenangkan, bukan pula seseorang yang layak dirindukan: sebab seluruh bagian-bagian dari hidupku, selalu ku sesuaikan mengikuti irama kehidupan. Hidupku memang banyak merenung, tapi tak ada satupun jua peristiwa atau hal lainnya yang kulakukan dalam hidupku yang mesti ku sesalkan; meskipun setiap penyesalan adalah hal yang wajar terjadi, dan yang tak wajar adalah menyesali setiap hal yang terjadi.
Aku bukannya bangga dengan rasa rendah diri, dan percayalah, rendah diri merupakan langkah awal bagi seseorang menuju patah hati. Tak ada satupun insan di semesta ini yang akan merasa senang dengan kebodohannya ataupun kedunguannya; termasuk aku, walaupun kadangkala aku sendiri tak bisa membedakan antara cinta dengan dungu.
Aku tak tahu, atau mungkin aku yang terlalu dungu; mengapa setiap cinta yang ku rasa dan yang datang kepadaku selalu saja berakhir sia-sia. Aku bertanya, namun semua jawaban hasilnya sama saja. Aku merasa hampa, dan aku acap kali merasa tak berdaya. Hingga pada akhirnya aku menyadari, seperti kataku tadi; bahwa tak ada satupun peristiwa yang layak disesali.
Seperti halnya daun-daun yang gugur sebab tertiup oleh angin dan rapuh sebab terbakar oleh sengatan matahari, mereka tak pernah membenci atas apapun yang terjadi. Biarlah kehidupan ini berjalan dengan semestinya, juga cinta yang tak lagi untuk dipaksa; sebab kita semua yang tanpa disadari adalah suatu keindahan, dan masing-masing dari kita memiliki peranan yang berbeda. Seperti halnya daun-daun gugur, meskipun mereka telah gugur, tetapi tak menutup kemungkinan mereka bisa membuat tanaman-tanaman lain menjadi subur...
Bogor, 12 Oktober 2021.
Baca Juga
-
Mari Kembangkan Diri Bersama Buku Bertajuk 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif
-
Ulasan Tuan Besar Gatsby Karya F. Scott Fitzgerald, Salah Satu Novel Terhebat dalam Sastra Dunia!
-
Misi Evakuasi Para Tentara Inggris pada Perang Dunia II dalam Film Dunkirk
-
Ulasan Film The Pursuit of Happyness: Perjuangan Seorang Ayah Meraih Kesuksesan
-
Ulasan Film Fury: Pertempuran Sengit Melawan Satu Batalion Tentara Jerman
Artikel Terkait
-
Indonesia Ternyata Bisa Cuan Besar dari Teknologi AI, Kata Bos Nvidia
-
Pilkada Pangkalpinang, Wali Kota Petahana yang Didukung 16 Parpol Keok Lawan Kotak Kosong
-
BAIC Siapkan Dua Mobil Listrik dan BJ30 Untuk Tahun Depan, Siap Tancap Gas
-
UMKM Makin Tangguh, PaDi UMKM Jadi Andalan Tingkatkan Daya Saing
-
Persija Jadi Alasan Jakmania Pilih Pram-Rano di Pilkada DKI? Ini Kata Pentolannya
Sastra
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat