Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Eko Saputra
Ilustrasi waktu (Pixabay).

Kalau saja aku bisa memutar waktu, sungguh tak akan kubiarkan kata-kata itu bersembunyi terlampau lama

Seharusnya kau telah mendengar segala yang bergelora di dalam dadaku

Seharusnya kau pun mengerti mengapa aku kerap bungkam setiap kita berdekatan

Namun, sepertinya tak ada sekelebat pun dalam pikiranmu tentang aku dan apa yang tersimpan di inti jantungku tentangmu.

Kalau saja aku bisa memutar waktu, sungguh akan kulontarkan segenap kata-kata yang telah terangkai begitu lama

Akan kusampaikan pada setiap kita berjumpa, atau setidaknya pada saat terakhir kita bertemu

Biar kausimpan kata-kata itu di sudut hatimu dan kaulihat di penghujung malammu yang mungkin melelahkan

Namun, aku tak bisa memutar waktu dan semua yang terpendam tetap terpendam

Kalau saja aku bisa memutar waktu, sungguh tak akan terjadi yang saat ini terjadi

Akan kau dapati seseorang yang menginginkanmu dengan tulus

Akan kau dapati siang dan malammu tanpa kesedihan yang kerap datang tiba-tiba

Akan kau dapati hidupmu semarak dalam hari-hari tanpa penghabisan

Namun, kau sepertinya tak ingin waktu berputar. Sepertinya kau tak ingin aku melakukannya terhadapmu

Kalau saja aku bisa memutar waktu, sungguh kau akan jadi satu-satunya yang layak beruntung

Menjadi satu-satunya di antara berjuta hati yang berkejaran di sudut-sudut mataku

Menjadi satu-satunya yang berpijar di tengah kegelapan yang maha luas

Menjadi satu-satunya yang bertahan di antara batu-batu masalah yang tanpa usai

Namun, aku tak bisa memutar waktu dan segala yang seharusnya terjadi tak pernah terjadi

Kalau saja kau bisa memutar waktu, akankah kau hendak kembali ke masa itu

Adakah meski hanya setitik kaupikirkan bagaimana jika kau adalah aku

Adakah kau lihat walau hanya sekilas bahwa aku senantiasa bersembunyi di balik bayang-bayang tubuhmu

Adakah kau menyadari meski hanya sesaat tentang kepada siapa seharusnya kau jatuhkan hatimu

Namun, sepertinya kau tak inginkan apa pun selain hidup yang harus berlanjut. Sepertinya kau tak inginkan apa pun dari masa lampau

Kalau saja aku dan kau bisa memutar waktu, siapakah yang layak disalahkan atas seluruh duka kepergian

Siapakah di antara kita?

Namun, tak ada yang bisa memutar waktu dan segala yang terpendam tetap terpendam

Eko Saputra