Kalau saja aku bisa memutar waktu, sungguh tak akan kubiarkan kata-kata itu bersembunyi terlampau lama
Seharusnya kau telah mendengar segala yang bergelora di dalam dadaku
Seharusnya kau pun mengerti mengapa aku kerap bungkam setiap kita berdekatan
Namun, sepertinya tak ada sekelebat pun dalam pikiranmu tentang aku dan apa yang tersimpan di inti jantungku tentangmu.
Kalau saja aku bisa memutar waktu, sungguh akan kulontarkan segenap kata-kata yang telah terangkai begitu lama
Akan kusampaikan pada setiap kita berjumpa, atau setidaknya pada saat terakhir kita bertemu
Biar kausimpan kata-kata itu di sudut hatimu dan kaulihat di penghujung malammu yang mungkin melelahkan
Namun, aku tak bisa memutar waktu dan semua yang terpendam tetap terpendam
Kalau saja aku bisa memutar waktu, sungguh tak akan terjadi yang saat ini terjadi
Akan kau dapati seseorang yang menginginkanmu dengan tulus
Akan kau dapati siang dan malammu tanpa kesedihan yang kerap datang tiba-tiba
Akan kau dapati hidupmu semarak dalam hari-hari tanpa penghabisan
Namun, kau sepertinya tak ingin waktu berputar. Sepertinya kau tak ingin aku melakukannya terhadapmu
Kalau saja aku bisa memutar waktu, sungguh kau akan jadi satu-satunya yang layak beruntung
Menjadi satu-satunya di antara berjuta hati yang berkejaran di sudut-sudut mataku
Menjadi satu-satunya yang berpijar di tengah kegelapan yang maha luas
Menjadi satu-satunya yang bertahan di antara batu-batu masalah yang tanpa usai
Namun, aku tak bisa memutar waktu dan segala yang seharusnya terjadi tak pernah terjadi
Kalau saja kau bisa memutar waktu, akankah kau hendak kembali ke masa itu
Adakah meski hanya setitik kaupikirkan bagaimana jika kau adalah aku
Adakah kau lihat walau hanya sekilas bahwa aku senantiasa bersembunyi di balik bayang-bayang tubuhmu
Adakah kau menyadari meski hanya sesaat tentang kepada siapa seharusnya kau jatuhkan hatimu
Namun, sepertinya kau tak inginkan apa pun selain hidup yang harus berlanjut. Sepertinya kau tak inginkan apa pun dari masa lampau
Kalau saja aku dan kau bisa memutar waktu, siapakah yang layak disalahkan atas seluruh duka kepergian
Siapakah di antara kita?
Namun, tak ada yang bisa memutar waktu dan segala yang terpendam tetap terpendam
Baca Juga
-
4 Rekomendasi Film Netflix yang Dibintangi Jim Carrey, Ada Favoritmu?
-
6 Rekomendasi Film Adaptasi Novel Stephen King yang Tayang di Netflix
-
7 Rekomendasi Film Dokumenter Tiongkok di Vidio, Punya Beragam Topik!
-
7 Rekomendasi Film yang Menggugah Perasaan tentang Kesendirian
-
Ulasan Buku Talking to Strangers, Pentingnya Memahami Orang Asing
Artikel Terkait
-
Dede Yusuf Kehilangan Ibunda, Ini Kronologi Kepergiannya
-
Duduk di Kursi Roda, Ibu Dede Yusuf Masih Semangat Urus Film hingga Yayasan
-
Kronologi Ibu Dede Yusuf Meninggal, Sempat Kena Serangan Jantung Awal Oktober
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
Sastra
Terkini
-
Politik Uang di Pilkada: Mengapa Masyarakat Terus Terpengaruh?
-
Love is A Promise: Berdamai dengan Trauma Demi Menemukan Cinta Sejati!
-
5 Cara Ampuh Mengusir Keinginan Ngemil di Malam Hari, Bye-bye Badan Melar!
-
Meskipun Max Verstappen Juara Dunia, Red Bull Tetap Tak PD Hadapi 2025
-
Farhat Abbas Tantang Denny Sumargo Buktikan Rencana Bagi-Bagi Uang Donasi Agus ke Orang Lain