Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Eko Saputra
Ilustrasi perempuan merenung (Pixabay).

Pada akhirnya kita memang bukan siapa-siapa

Kita berjalan dan tak tentu hendak ke mana

Entah akan sampai atau tidak kita tak pernah tahu

Pada akhirnya kita memang bukan siapa-siapa

Kita meratap kita menetap

Kita henti kita berlari kita tak pernah tahu yang namanya akhir

Kita berharap dan kita lepas

Pada akhirnya kita memang bukan siapa-siapa

Entah kau sampai ke surga atau singgah di neraka aku tak tahu

Entah aku sampai ke surga atau singgah di neraka kau tak tahu

Kita tak tahu hendak ke mana dan kita tak mengenal yang namanya habis

Pada akhirnya semua yang tak terjawab tetap hidup sebagai misteri

Semua yang tak tersampaikan tetap utuh tersembunyi

Semua yang telah terjadi tak bisa ditarik kembali

Semua yang kita lalui tetaplah sebuah ilusi

Pada akhirnya kau dan aku tak pernah menyatu

Hanya keping-keping peristiwa yang menggumpal menjadi rindu

Hanya sisa-sisa kenangan yang kerap kau sapu

Hanya kumpulan cerita yang tak hendak kuganggu

Pada akhirnya kita bukan siapa-siapa

Kita bukan apa pun dan tak mungkin jadi sesuatu

Kita tidak di mana-mana dan tak tahu akan ke mana

Kita tidak bertanya mengapa dan bagaimana

Kita hanya kau dan aku yang bukan siapa-siapa

Pada akhirnya malam tetaplah malam meski gelap dan gemerlap bergantian

Siang tetaplah siang meski terik dan hujan berpacuan

Langit tetaplah langit meski awan hitam datang dan pergi

Laut tetaplah laut meski tenang dan badai singgah silih berganti

Pada akhirnya benda-benda tetaplah sebagaimana adanya, seperti kita dan segenap permasalahan 

Pada akhirnya tak ada ujung dari kegelisahan yang mendera kita sepanjang waktu

Kaubiarkan ia menyatu dalam diriku menjadi setubuh dengan seluruh penderitaan

Kubiarkan ia memelukmu hingga remuk redam seluruh kesengsaraan

Tak ada ujung dari perjalanan ini, dan kita tetap tak mengerti mengapa semua bermula

Mengapa hidup hanya perjalanan mencari dan tak pernah menjadi

Mengapa kau dan aku tumbuh sementara yang lain tak pernah terlahirkan

Pada akhirnya kita tak pernah tahu kita siapa

Sebab hidup lebih panjang dari kata-kata

Eko Saputra