Berat, tapi debut pahit dalam pertandingan kontra Australia harus segera dilupakan Patrick Kluivert Evaluasi dari kekalahan telak pekan kemarin pun seharusnya sudah dilakukan, dan ini akan jadi modal tambahan untuk mengincar poin penuh di partai kandang.
Menjamu Bahrain dengan historis pertemuan pertama kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga yang diwarnai kenangan oleh buruk, kemenangan adalah harga mati yang harus dipersembahkan Kluivert. Bukan tanpa alasan, sebab jika sampai kembali kehilangan poin, maka kans Timnas Indonesia lolos ke putaran final bisa semakin tertutup.
Terlepas dari ‘adaptasi’ yang perlu dilakukan, pertengahan kompetisi sudah bukanlah ide bagus untuk membicarakan hal tersebut. Skuad Garuda sudah melalui banyak proses, mulai dari memainkan laga playoff hingga bertempur habis-habisan di putaran kedua.
Diketahui, Indonesia merosot ke peringkat keempat klasemen sementara Grup C. Gap poin dengan dua tim terbawah pun tak jauh, sehingga lengah sedikit saja, bisa-bisa Jay Idzes CS harus mengubur mimpi berlaga di Piala Dunia 2026.
Siapa yang sanggup melihat perjuangan Merah Putih berujung sia-sia? Tentu duel melawan Bahrain akan jadi pembuktian bagi Patrick Kluivert bahwa ia memang layak dan punya kapasitas menjadi suksesor juru taktik sebelumnya.
Terlebih lagi dengan materi pemain yang ‘mewah’. Merujuk laporan Antara News, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo sendiri masih optimis Timnas Indonesia dapat tampil lebih matang di hadapan Bahrain.
“Pastinya setelah pertandingan melawan Australia, pelatih dan tim melakukan evaluasi. Kami berharap bisa melihat formasi yang lebih matang dibandingkan sebelumnya,” kata Dito, Senin (24/3/2025).
Lebih jauh, ia masih optimistis Indonesia akan mampu menaklukkan Bahrain. Sebab pada pertemuan pertama di markas The Reds OktoMenpora turut mengimbau seluruh elemen masyarakat Indonesia agar terus memberikan dukungan kepada skuad Garuda.
Analisa Calvin Verdonk Tentang Kekuatan Bahrain
Turut menjadi salah satu aktor penting dalam hasil seri 2-2 di pertemuan pertama, Calvin Verdonk punya pandangan tersendiri tentang Bahrain. Tim asuhan Dragan Talajic dinilai tak sekuat Australia dalam hal mengoptimalkan situasi bola mati.
Diketahui, aspek tersebut adalah kelemahan Timnas Indonesia saat dibantai Australia 1-5, Kamis (20/3/2025) kemarin. Belajar dari momen itu, Indonesia diminta memperbaiki pengawalan terhadap set-piece.
“Tapi saya rasa kami harus lebih baik dalam set-piece juga. Hal ini juga berkaitan dengan attitude yang kami tunjukkan dalam set-piece. Jika kami bisa menang duel dalam set-piece, musuh kita tidak bisa menang. Jadi kami harus lebih baik dalam set-piece,” kata Verdonk.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tanpa Pemain Titipan, Gerald Vanenburg Turun Tangan Seleksi Pemain Sendiri
-
Gerald Vanenburg Tak Terlena Meski Timnas Indonesia U-23 Dijagokan Juara
-
Imran Nahumarury Terlibat Pelanggaran Berat, Pihak Malut United Buka Suara
-
Joao Ferrari Berambisi Kembalikan Masa Kejayaan Bali United, Bisa Terwujud?
-
Presiden La Liga Beberkan Strategi Tingkatkan Kualitas Kompetisi Indonesia
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia vs Bahrain: Waktunya Sepak Bola Menyerang
-
Prediksi Line up 3-4-1-2 Timnas Indonesia vs Bahrain, jika Pelatihnya Alex Pastoor
-
Tanpa Mees Hilgers saat Lawan Bahrain, 3 Pemain Ini Bisa Gantikan Posisinya
-
4 Keuntungan Timnas Indonesia Andai Kluivert Mainkan Emil Audero Gantikan Maarten Paes
-
Aksi Lucu Eliano Reijnders di Timnas Indonesia, Dean James Paling Sering Jadi Korban
Sport
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia Tak Miliki Filosofi Permainan yang Jelas
-
Lando Norris dan Oscar Piastri Siap Bersaing untuk Gelar Juara Dunia 2025
-
Disebut akan Dinaturalisasi, 2 Pemain Ini Disebut Sedang Dipantau oleh PSSI
-
Dragan Talajic Sindir Timnas Indonesia Terkait Jumlah Pemain Naturalisasi
-
Usulan Aprilia Kembali Dapat Penolakan, Kemarin Ducati Sekarang Jack Miller
Terkini
-
Penuh Aksi! Ini 4 Rekomendasi Film Superhero Indonesia yang Wajib Ditonton
-
Review Film The Queen of My Dreams: Kisah Penuh Warna tentang Rindu Pulang
-
Tanpa Pemain Titipan, Gerald Vanenburg Turun Tangan Seleksi Pemain Sendiri
-
Ketika Disiplin Tidak Lagi Menjadi Seragam, tetapi Hanya Aksesoris Tambahan
-
Stop Drama Toxic, TWICE Ungkap Pemberdayaan Diri Lewat Lagu 'Perfect World'