Scroll untuk membaca artikel
Tri Apriyani | Armand
Buku Bhagavad Gita (unsplash.com/Manik Roy)

Sabda tokoh Sri Krishna kepada Arjuna dikenal dalam tradisi sastra kuno India sebagai Bhagavad Gita, yakni sebuah karya sastra yang terdiri atas delapan belas bab yang semuanya adalah percakapan Krishna dengan Arjuna, dua tokoh terkenal dalam kisah Mahabharata. Percakapan tersebut memuat banyak nasihat yang bermanfaat, mulai dari menguasai rasa takut kita, berdamai dengan kecemasan kita, hingga nasihat untuk bekerja sewajarnya. 

Sastra ini memaklumi kita yang sering dilanda rasa insecure saat melihat pencapaian orang lain, karena rasa kecemasan dan ketidakpercayaan diri adalah hal yang manusiawi, dan sri Krishna paham betul apa yang dirasakan oleh Arjuna saat dilanda berbagai kecemasan. Delapan belas percakapan dari tokoh Krishna ini mengajarkan kita banyak hal yang kita sering lewatkan saat mengejar hal yang selalu lari dari kita. Seringkali saat kita ambisius dan senggol kanan-senggol kiri buat mencapai tujuan kita, kita melupakan banyak hal yakni menikmati hidup dan rasa cinta kasih dengan sesama. 

Pesan-pesan yang menarik di dalam karya sastra ini salah satunya adalah buat kita kerja sewajarnya, jangan hanya karena mengejar deadline atau kenaikan tingkat kita harus merelakan waktu kita dengan orang-orang yang kita sayangi. Selain itu, lewat buku ini kita juga dikenalkan cara berdamai dengan hiruk pikuk pekerjaan, yakni dengan menyempatkan waktu untuk menenangkan diri, menghela nafas panjang, dan menghentikan sejenak pikiran soal pekerjaan yang selama ini membebani kita.

Buat yang khawatir soal bahasa yang berat, tidak perlu takut karena Bhagavad Gita telah diterjemahkan dan dinarasikan ulang oleh berbagai penulis dengan bahasa sehari-hari yang gampang untuk dimengerti dan konteksnya disesuaikan dengan kondisi zaman sekarang supaya lebih relate. Kamu bisa coba mulai dari baca “Bhagavad Gita Bagi Orang Modern” karya Anand Krishna yang menceritakan ulang Bhagavad Gita menggunakan bahasa beliau yang santai dan enak dibaca. Beliau sebagai pencerita ulang percakapan di kitab yang tergolong kuno ini berhasil membawa kitab ini ke zaman modern, dan tidak terpaku pada konteks situasi dan kondisi zaman dulu yang sudah usang. 

So, buat kamu yang belum baca Bhagavad Gita, bisa jadi referensi ketika kamu dilanda banyak kecemasan hidup. 

Armand