Candi identik dengan bangunan bersejarah, pusat budaya dan pendidikan, serta tempat wisata populer yang dipadati orang. Mendengar kata candi, Anda pasti terpikir tentang matahari terik atau hari libur yang ramai. Candi Ijo di Kecamatan Prambanan, Yogyakarta, menawarkan sensasi wisata candi yang berbeda dari biasanya.
Nama kompleks candi ini mulai populer sekitar tahun 2019 dan menjadi salah satu pilihan tempat wisata bagi pelancong ataupun mahasiswa yang ingin bersantai sejenak. Meskipun tidak sepopuler Candi Prambanan atau Candi Ratu Boko, Candi Ijo menawarkan pengalaman wisata yang tak kalah menyenangkan. Terletak di bukit dengan ketinggian 427 mdpl, kompleks Candi Ijo menawarkan pemandangan kota Yogyakarta dari ketinggian dan suasana romantis terutama saat senja.
Akses Masuk dan Operasional Candi Ijo
Situs Candi Ijo terletak di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini terletak sekitar 18km dari Yogyakarta. Dari pusat Kota Yogyakarta, Anda bisa bertolak ke arah timur, melewati Jalan Adisucipto dan Jogja-Solo, kemudian memasuki area Prambanan. Letak Candi Ijo tidak terlalu jauh dari situs Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko, serta bersebelahan dengan tempat wisata beken Tebing Breksi. Jalur menuju Candi Ijo dapat ditempuh dengan mobil dan motor, namun belum ada fasilitas kendaraan umum yang sampai ke situs tersebut.
Situs Candi Ijo beroperasi dari hari Senin sampai Minggu pada pukul 06.00 – 17.30. Harga tiket untuk tempat wisata ini pun sangat bersahabat, yakni Rp5.000 untuk wisatawan dalam negeri dan Rp10.000 untuk wisatawan mancanegara. Candi Ijo biasanya ramai dikunjungi wisatawan pada sore hari menjelang sunset, sekitar pukul 16.00 sampai tutup. Hal ini dikarenakan situs Candi Ijo menawarkan pemandangan sunset yang sangat cantik dan romantis.
Menyaksikan Kejayaan Kerajaan Mataram Hindu Melalui Bangunan Candi Ijo
Situs Candi Ijo terdiri dari sejumlah bangunan candi yang memiliki ukuran lebih kecil dibanding Candi Prambanan. Candi ini dibuat dengan arsitektur khas candi Hindu, dengan puncak berundak dan meruncing. Terdapat satu candi besar di tengah kompleks Candi Ijo yang diapit oleh candi-candi lain yang lebih kecil. Pola tersebut mirip dengan Candi Prambanan, dimana terdapat candi yang berukuran paling besar dibanding candi lain.
Candi Ijo terdiri dari beberapa area yang disusun berundak. Di bagian tertinggi, tepatnya di sebelah timur, terdapat candi berukuran paling besar. Bentuk candi tersebut didasari oleh kepercayaan Hindu dimana tempat tertinggi merupakan tempat tinggal para dewa, yakni Gunung Meru, yang dilambangkan dengan candi terbesar. Sedangkan di bagian bawah, dekat dengan loket masuk, terdapat beberapa candi yang belum selesai dipugar.
Candi-candi kecil tersebar di bagian bawah, tengah, dan atas dari kompleks candi ini. Pada tahun 2019 lalu, candi-candi tersebut masih bisa dimasuki oleh pengunjung dan melihat arca yang ada di dalamnya. Sayangnya, pada masa pandemi Covid-19, candi-candi tersebut tidak boleh untuk dimasuki untuk menjaga kelestariannya.
Anda tidak perlu waktu lama untuk menjelajahi semua kompleks candi. Hanya dengan waktu 15-20 menit, Anda dapat melihat candi-candi cantik tersebut. Jangan lupa untuk mengambil foto dan mengagumi sisa kejayaan nenek moyang kita di kompleks candi ini.
Menikmati Pesawat Terbang dan Sunset Romantis sambil Wisata Sejarah
Sunset merupakan daya tarik utama dari situs Candi Ijo selain nilai sejarah dan bentuk cantiknya. Berdiri di perbukitan timur Yogyakarta, Candi Ijo menawarkan pemandangan langsung ke ufuk barat lengkap dengan pemandangan Landasan Terbang Adi Sucipto dan Kota Yogyakarta.
Menjelang matahari terbenam, para pengunjung biasa berkumpul di sebuah lahan di dekat tangga candi untuk menunggu langit berubah warna. Pengunjung juga dapat menyaksikan pesawat sesekali mondar-mandir di area Bandara Adi Sucipto. Panorama sunset di kompleks Candi Ijo memang sangat indah. Jangan lewatkan liburan Anda di Yogyakarta tanpa berkunjung ke tempat ini!
Fasilitas di Kompleks Candi Ijo
Seiring dengan meningkatnya pamor Candi Ijo, pemerintah setempat mengembangkan situs ini menjadi tempat wisata yang ciamik. Terdapat tempat parker yang cukup untuk motor dan mobil, toilet, warung makan, mushola, dan sebagainya. Jika Anda merasa lapar, Anda dapat berjalan menuju area parkir dan membeli gorengan atau mie instan di salah satu warung makan. Toilet di tempat wisata ini pun cukup bersih. Pada masa pandemi Covid-19, Candi Ijo juga dilengkapi dengan fasilitas cuci tangan lengkap dengan air mengalir dan sabun.
Panorama indah tidak hanya bisa Anda saksikan dari kompleks Candi Ijo. Dari tempat parkir mobil, Anda bisa melihat bukit-bukit hijau dan secuil pemandangan kota Yogyakarta yang kadang ditutupi kabut. Terdapat gardu pandang yang dibangun di dekat tempat parkir mobil. Anda bisa mengambil foto atau berdiri di atas lantai kayu yang didirikan disana.
Candi bersejarah dengan arsitektur cantik, pemandangan ciamik, dan suasana romantis adalah pilihan bagus untuk destinasi wisata di Yogyakarta. Jangan lupa masukan ke itinerary liburan Anda selanjutnya!
Baca Juga
Artikel Terkait
Ulasan
-
Menguak Misteri Pembunuhan Sebuah Keluarga dalam Novel 'Pasien'
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Scrambled: Journeylism, Misteri Dokumen yang Hilang dan Musuh dalam Selimut
-
Ulasan Novel If You Need Me, Cerita Cinta Palsu yang Jadi Nyata
Terkini
-
Manganya Berakhir, You and I Are Polar Opposites Siap Diadaptasi Jadi Anime
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Tertahan di Zona Nyaman, Bagaimana Pengaruh Pertemanan Terhadap Masa Depan?
-
Intip Harga Tiket Konser Kyuhyun Super Junior di Jakarta, Mulai Rp1,35 Juta
-
3 Drakor Ciamik yang Dibintangi Bae Doona, Ada The Silent Sea