Desa wisata Kemuning yang terletak di kaki gunung Lawu, tepatnya di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karangayar, Jawa Tengah, memang menyimpan keindahan surga dunia. Desa wisata ini telah meraih penghargaan sebagai Desa Wisata Berbasis Digital Terbaik se-Indonesia yang diselenggarakan oleh Bank Central Asia dalam ajang Desa Wisata Award pada 3 september 2021.
Sebagai desa wisata yang memiliki potensi keindahan alam, sudah tidak diragukan lagi, Kemuning juga memiliki bermacam-macam wisata tak terlupakan. Salah satu destinasi pariwisata idaman di daerah Kemuning yaitu wisata kebun teh.
Kebun teh sudah menjadi ikon desa Kemuning sejak dahulu kala. Betapa tidak, Desa Wisata Kemuning memiliki hamparan perkebunan teh yang luas, tersebar di perbukitan, dan dapat diakses oleh wisatawan. Hamparan kebun teh yang menghijau dan diselimuti kabut berhembuskan angin nan segar sudah tentu memanjakan pikiran untuk melepas stres para wisatawan. Sembari melepas penat, kamu pun bisa mengabadikan momen bersama keluarga, teman, maupun pasangan dengan berfoto berlatar keindahan pegunungan hijau.
Selain keindahan kebun teh yang dapat dinikmati wisatawan, Kemuning juga memiliki berbagai macam produk olahan teh. Ya, di desa wisata Kemuning terdapat banyak industri rumahan yang mengolah hasil alam berupa teh, yang kemudian didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia. Bahkan ada pula produk teh yang sudah go internasional. Salah satunya teh Gambyong.
Teh Gambyong merupakan produk teh yang di produksi oleh Eko Wuryanto, warga dukuh Mbadan Rt 04 Rw 05, Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar. Rumah produksi teh Gambyong sudah berdiri sejak tahun 2014 silam dan masih eksis hingga sekarang.
Awal mula terciptanya ide mendirikan rumah produksi ini adalah karena semakin banyaknya wisatawan yang datang ke desa kemuning. Tentunya mereka akan berburu buah tangan, salah satunya teh yang menjadi ikon utama di desa Kemuning. Bisnis tersebut akhirnya berkembang pesat.
Rumah produksi teh Gambyong dapat memproduksi sebanyak 150 sampai 200 kg teh perharinya. Namun, angka itu menurun selama pandemi menjadi 50-75 kg saja per harinya. Kemudian untuk harga yang ditawarkan pun cukup bersahabat, sehingga wisatawan tidak perlu khawatir kekurangan uang untuk membeli produk dalam jumlah banyak.
Jika kamu belum sempat mengunjungi desa Kemuning, jangan khawatir ya. Pasalnya, kamu juga bisa memesan teh Gambyong yang sudah tersedia di berbagai toko online. Kamu pun bisa memilih banyak varian rasa seperti jahe, rako, mint, leci, greentea, white tea, dan varian lainnya, baik teh celup maupun teh tubruk dengan berbagai varian ukuran. Selamat mencoba!
Tag
Baca Juga
-
Dear HRD, Ini 6 Cara Membangun Lingkungan Kerja yang Positif
-
Kamu Seorang Karyawan? Yuk Kenali 6 Jenis Izin Meninggalkan Pekerjaan ini!
-
Ketahui Waktu Istirahat dan Izin untuk Meninggalkan Pekerjaan Menurut UU Ketenagakerjaan dan Cipta Kerja
-
4 Tantangan yang Harus Dihadapi oleh HRD di Perusahaan, Kamu Harus Siap!
-
5 Tips untuk Mengatasi Overthinking di Kantor, Terapkan Mindfullness!
Artikel Terkait
Ulasan
-
Film Audrey's Children, Kisah di Balik Terobosan Pengobatan Kanker Anak
-
Ulasan Novel The Pram: Teror Kereta Bayi Tua yang Menghantui
-
Review Film Magic Farm: Kisah Kru Dokumenter Nyasar yang Dibalut Satir Gokil
-
Ulasan Novel Holly: Rahasia Mengerikan di Balik Rumah Pasangan Terhormat
-
Dari Anak Nakal Jadi Pahlawan Kota: Kisah Seru di Balik The Night Bus Hero
Terkini
-
Asnawi Comeback ke Timnas, Undur Diri dari Tim ASEAN All Stars Bakal Jadi Kenyataan?
-
Mau Gaya Manis Tapi Tetep Chic? Coba 5 Hairdo Gemas ala Zhang Miao Yi!
-
5 Karakter Kuat One Piece yang Diremehkan Monkey D. Luffy, Jadinya Kalah!
-
Infinix Note 50X 5G+ Masuk ke RI Bareng Note 50S 5G+, Harga Tidak Sama
-
PSS Sleman Belum Aman dari Zona Degradasi Walau Kalahkan Persija, Mengapa?