Dalam buku berjudul Muhammadku Sayangku 3 yang ditulis oleh Edi AH Iyubenu terbitan Diva Press pada November 2021 ini, memuat 24 judul yang secara keseluruhan tentang wujud cinta Allah kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw.
Sebagaimana di halaman 20 yang berjudul Barakah Kanjeng Nabi Saw, Diselamatkan dari Murka-Nya. Di halaman ini penulis menukil kisah kaum Quraisy Mekkah yang mengolok-olok Kanjeng Nabi. Saat Kanjeng Nabi membacakan dan menyampaikan ayat-ayat al-Qur’an kepada mereka, mereka justru mencemooh Nabi Saw dengan berkata, “Kami telah mendengar hal-hal demikian. Jika kami menghendaki tentunya kami bisa membacakannya untukmu. Ini semua sungguh tak lebih dari dongengan orang-orang kuno.”
Tidak hanya itu, kaum Quraisy Mekkah bahkan melontarkan tantangan yang keterlaluan, “Ya Allah, jika benar al-Qur’an ini haq, coba hujanilah kami dengan batu-batu dari langit atau datangkan azab yang pedih kepada kami. ....”
Sungguh itu adalah sederet kalimat yang menantang Allah dan Kanjeng Nabi yang sangat terlalu dan melampaui batas. Seandainya peristiwa ini terjadi sebelum umat Kanjeng Nabi, tentu azab-azab Allah akan diturunkan kepada mereka sebagai balasan. Tapi, ketika kalimat itu diucapkan semasa hidupnya, Allah sama sekali tidak melayani keangkuhan kaum Quraisy. Sebab, Kanjeng Nabi sedang bersama mereka.
Allah tidak meladeni mereka bukan sebab Allah meridhai dengan perlakuan buruk mereka. Bukan, tetapi, sebab barakah Nabi Saw. Dengan ini dapat ditegaskan bahwa keberadaan Nabi Muhammad Saw merupakan kunci terlindunginya mereka dan tidak diturunkannya azab-azab Allah.
Sementara jika kita lihat umat-umat terdahulu, sebelum umat Nabi Muhamamd, ketika mereka (umat terdahulu) berbuat buruk yang melampaui batas, Allah langsung menimpakan azab kepada mereka. Ada yang jadi monyet, ada yang dihujani batu-batu letusan gunung, ditenggelamkan, digulung tanah hingga ke jantung bumi, dan lain sebagainya. Sedangkan umat Kanjeng Nabi Saw yang mengolok-olok beliau, bersikap kasar terhadap beliau, menghinakan beliau, Allah selamatkan mereka dari bencana yang mengerikan itu.
Sekali lagi, betapa sangat agung cinta dan kasih sayang Allah kepada Kanjeng Nabi Saw, sehingga firman-firman-Nya yang dilecehkan oleh kaum Quraisy Mekkah yang pongah itu, tidak langsung menghukum mereka dengan azab yang pedih, demi sungguh meluas hamparan rahmat Allah kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw.
Baca Juga
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Ikan Selais dan Kuah Batu: Kisah Persahabatan Manusia dan Ikan
-
Akibat Tidak Mau Mendengarkan Nasihat dalam Buku Rumah Tua di dalam Hutan
Artikel Terkait
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Ulasan Buku Perkabungan untuk Cinta, Ungkap Perasaan Duka Saat Ditinggalkan
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
Ulasan
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024