Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Buku 'Menebang Pohon Silsilah' (DocPribadi/Samedy)

Buku Menebang Pohon Silsilah karya Indra Tranggono berisi sekumpulan cerita pendek (cerpen) beragam tema. Salah satunya bertemakan tentang perempuan yang teraniaya. Cerpen Liang misalnya, berkisah tentang Yu Milah yang ditinggalkan laki-laki tak bertanggung jawab yang telah menghamilinya. 

Setelah melahirkan bayi perempuan yang diberi nama Wasti, Yu Milah pun berharap putri semata wayangnya itu tumbuh sebagai perempuan yang meniti hidup tanpa kelokan, tanpa tikungan yang penuh tikaman. Ia merasa bahagia ketika akhirnya bisa membesarkan dan menyekolahkan Wasti hingga lulus SLTA. Namun, selulus sekolah, ia dikepung masalah. Ia menganggap kuliah di perguruan tinggi hanya mimpi. Ia mendorong Wasti agar bekerja di kota dan merasa bahagia saat Wasti akhirnya memperoleh pekerjaan yang mendatangkan pundi-pundi rupiah yang banyak.

Yu Milah tak pernah menyangka bila kehidupannya di masa lalu yang sangat kelam akan terulang kembali pada putri yang sangat disayanginya itu. Di kota besar, Wasti yang bekerja sebagai ‘teman ngobrol’ di sebuah diskotek dikibuli seorang lelaki hingga akhirnya hamil. Kisah malang yang menimpa Yu Milah dan Wasti dalam cerpen Liang ini memberikan pelajaran berharga pada pembaca agar hati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis. Jangan sampai teperdaya mulut manis lelaki yang ujungnya tak mau bertanggung jawab.

Cerpen berjudul Menebang Pohon Silsilah juga menarik disimak. Bercerita tentang seorang anak yang merasa sangat kecewa terhadap ayahnya yang mengkhianati kesetiaan ibunya. Ayah yang adalah seorang presiden tega bermain serong di belakang ibu. Ayah memiliki perempuan simpanan yang masih muda dan cantik, bahkan memiliki anak dari selingkuhannya itu. Cerpen ini mengingatkan pembaca terhadap kebiasaan sebagian kaum pejabat yang selain gemar korupsi juga hobi bermain-main dengan para wanita.

Cerpen berikutnya berjudul Serenade Seekor Anjing. Cerpen dengan tokoh utama seekor anjing ini cukup unik dan menyentuh. Dulu, ia hanyalah seekor anjing gelandangan yang mendiami gubuk-gubuk pinggir sungai. Hingga akhirnya ia ditemukan oleh orang kaya raya yang mau memiaranya. Suata hari, si anjing bertemu maling yang ingin mencuri harta majikannya. 

Si anjing merasa trenyuh saat mengetahui kisah si maling yang memiliki empat anak yang terancam dikeluarkan dari sekolah karena tak bisa membayar iuran. Tak hanya itu, ia juga menyebut anak gadisnya yang sedang dirawat di rumah sakit karena diperkosa tetangganya. Ditambah lagi kondisi istri si maling yang sedang mengandung lagi. Singkat cerita, si anjing akhirnya membantu maling tersebut melancarkan aksinya. Cerpen Serenade Seekor Anjing ini membuat saya merenung; betapa kemiskinan kadang membuat seseorang menjadi gelap mata, menghalalkan segala cara. 

Terbitnya buku Menebang Pohon Silsilah (Kompas, 2017) ini semoga dapat menjadi bacaan menghibur sekaligus bisa menjadi bahan renungan bersama. 

Sam Edy Yuswanto