Kumpulan cerita pendek ini ditulis oleh Yuditeha dengan judul Balada Bidadari terbitan Buku Kompas 2016. Di dalamnya memuat 20 cerita yang dituangkan dengan sangat memukau. Karena di samping cerita-cerita di buku ini sudah pernah dimuat di media nasional, cerita-cerita ini juga hasil renungan dan pahatan karya dari sang maestro cerpen yang cukup produktif.
Yuditeha, selain dikenal sebagai penulis cerpen, ia juga kerapkali menulis puisi dan novel. Buku puisinya yang telah diterbitkan antara lain Hujan Menembus Kaca (2011), Menunggu Guruku (2011), Mengemas Kenangan (2014), Air Mata Mata Hati (2017), Dolanan (2018).
Karyanya yang berupa novel juga banyak bertebaran, salah satu novelnya yang berjudul Komodo Inside menjadi pemenang pilihan Lomba Novel Grasindo (2014), Tjap (2018), Imaji Baru (2018), dan Tiga Langkah Mati (2019). Sedangkan karyanya dalam kategori kumpulan cerpen, salah satunya adalah Balada Bidadari (2016), Kematian Seekor Anjing pun Tak Ada yang Sebiadab Kematiannya (2017), Kotak Kecil untuk Shi (2017), dan Cara Jitu Menjadi Munafik (2018).
Di dalam buku yang paling menarik perhatian saya adalah cerpen dengan judul Kesepakatan Gila pernah dimuat di Solopos, 26 Juli 2015 dan Kesepakatan Gila (2) yang pernah dimuat di Malang Post, 13 Maret 2016.
Di dalam cerita Kesepakatan Gila, tersebutlah tokoh utama bernama Kundana, ia bekerja di kapal bongkar muat barang milik Juragan Konjat yang biasa beroperasi di dermaga Pelabuhan Badas. Juragan Gonjat punya putri cantik, Amori namanya. Amori menaruh hati kepada Kundana, begitu pula Kundana, ia menyambut dayung yang diulurkan Amori. Hubungan keduanya pun tercium oleh Juragan Gonjat. Ia lalu melarang keduanya berkomunikasi, bahkan Juragan Gonjat memberhentikan Kundana sebagai buruh di kapalnya.
Juragan Gonjat ingin menjodohkan Amori, putrinya, dengan seorang pria, anak dari juragan kapal juga yang bernama Darios. Juragan Gonjat pun menjodohkan Amori dengan Darios dan segera menikahkan keduanya. Amori menolak, ia tidak mau menikah bersama Darios.
Sejak dulu, cintanya hanya berlabuh kepada sosok Kundana. Kesepakatan pun ditentukan, bahwa Amori disuruh pura-pura gila. Amori berkeliling kampung dengan bertelanjang bulat. Keluarga Brokot, ayah Darios, saat mengetahui hal itu, langsung membatalkan pertunangan dan menggagalkan pernikahan.
Juragan Gonjat geram. Ia tahu bahwa otak di balik ini semua adalah Kundana. Ia menyuruh anak buahnya mencari Kundana. Kundana pun dihadapkan. Juragan Gonjat membereskan semuanya dengan pedang. Tak ada yang sempat melerai peristiwa tersebut, hingga darah benar-benar tumpah di bumi Badas.
Cerpen Kesepakatan Gila (2), tentu tak kalah seru dari cerita sebelumnya. Cerita ini sebagai kisah lanjutan dari kisah yang pertama. Seru. Sangat seru. Demikian pula dengan cerita-cerita lainnya. Selamat membaca!
Baca Juga
-
Menkeu Purbaya Ancam Tarik Anggaran Program Makan Gratis jika Penerapannya Tidak Efektif
-
Ferry Irwandi Ungkap Jumlah Orang Hilang pada Tragedi 25 Agustus yang hingga Kini Belum Ditemukan
-
Nadya Almira Dituding Tak Tanggung Jawab Usai Tabrak Orang 13 Tahun yang Lalu
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film No Other Choice: Ketika PHK Membuatmu Jadi Psikopat!
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Years Gone By: Ketika Cinta Tumbuh dari Kepura-puraan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Review Film Death Whisperer 3: Hadir dengan Jumpscare Tanpa Ampun!
Terkini
-
2 Alasan Pertarungan Grup B Bakal Dijalani dengan Lebih Mudah oleh Timnas Indonesia
-
Tubuh Tak Pernah Lupa: Bagaimana Trauma Tinggalkan Luka Biologis
-
Penangkapan WFT: Akankah Ini Akhir dari Misteri Bjorka?
-
4 Toner Rp20 Ribuan yang Ampuh Redakan Bruntusan, Mengandung Salicylic Acid
-
Sontek 4 Ide Outfit ala Kim Young Kwang, Bikin GayaMakin Macho Maksimal!