Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Sigit Candra Lesmana
Buku Tan Malaka Bapak Republik yang Dilupakan (DocPribadi/sigitlesmana)

Indonesia memiliki banyak tokoh Pahlawan, karena seperti yang sudah kita ketahui, zaman dahulu Indonesia pernah dijajah oleh beberapa negara. Dari sekian banyak tokoh yang menjadi pahlawan, banyak juga yang tidak terlalu dikenal oleh orang banyak. Salah satu contohnya adalah Tan Malaka. Nama Tan Malaka memang tidak familiar bagi kalian yang hanya mempelajari sejarah dari buku pelajaran sekolah saja.

Tak mengherankan, karena Tan Malaka memang jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali disebut dalam kurikulum pendidikan sekolah. Namun, bagi kalian yang ingin mengetahui siapa sih Tan Malaka ini, buku Tempo Seri Bapak Bangsa yang berjudul “Tan Malaka Bapak Republik yang Dilupakan” bisa menjadi salah satu bahan bacaan kalian.

Buku-buku tentang Tan Malaka sebenarnya banyak bertebaran di toko-toko buku. Setelah Reformasi, tokoh ini kembali diangkat dan diperkenalkan setelah lama tenggelam dalam kuasa Orde Baru. Buku keluaran Tempo ini bisa menjadi bacaan awal bagi kalian yang tidak mengenal Tan Malaka, tetapi ingin tahu lebih jauh tentangnya.

Buku sini berisi kisah hidup Tan Malaka mulai dari masa kecil, saat berpindah dari satu tempat ke tempat lain karena menjadi buronan penjajah, sampai dirinya harus tewas di tangan tentara respublik yang dia cita-citakan karena dianggap akan mengkudeta pemerintah. Semuanya terangkum apik dengan bahasa jurnalistik yang ringan dan seru untuk dibaca.

Tan Malaka disebut sebagai Bapak Republik yang Dilupakan karena Tan Malaka sudah menuliskan konsep Republik Indonesia dalam sebuah buku yang berjudul Naar de Republiek, jauh sebelum Soekarno mengenalkan konsep tersebut. Bahkan buku Naar de Republiek menjadi bacaan bagi para pemimpin bangsa termasuk Soekarno.

Tan Malaka bahkan diangkat sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno sebagai tanda jasa bagi sumbangsihnya terhadap bangsa Indonesia. Namun, nama Tan Malaka tenggelam pada masa orde baru dan tidak pernah dibahas dalam kurikulum pelajaran sejarah di sekolah sehingga banyak yang tidak mengenal dirinya.

Buku tentang Tan Malaka ini memiliki ketebalan 184 halaman. Sangat cocok dibaca bagi kalian yang suka sejarah terutama sejarah tokoh-tokoh Indonesia.

Sigit Candra Lesmana