Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Martina Mulia Dewi
Buku I Have a Dream - Arif Rahman Lubis (DocPribadi/@martinamuliadewi)

Buku yang berjudul "I Have a Dream" sangat cocok dibaca jika kamu berkeinginan mendesain hidup agar memiliki tujuan yang jelas. Buku ini mengajak kita para pembaca untuk berani memiliki cita-cita yang tinggi. Namun, cita-cita itu bukan hanya berhenti dalam angan, tetapi dikerja setiap harinya. 

Bagian satu dalam buku ini mengajak kita untuk memahami peran masing-masing. Dalam hidup, peran apa yang ingin terus kita lakukan. Seperti 4 peran dalam hal ibadah kepada Allah, peran dalam keluarga, peran dalam pendidikan, pekerjaan, profesi, atau bisnis, dan terakhir peran dalam pertemanan serta bermasyarakat.

Pada masing-masing peran ini perlu diperjelas lagi desain pencapaian yang ingin diwujudkan. Caranya adalah dengan menggunakan formula SMART, specific, measurable, achievable, relevant, dan timebound. Formula ini akan membantu merinci lebih dalam tentang target-target hidup yang kita buat. Menuliskan langkah-langkah konkrit yang bisa dilakukan setiap hari.

Bagian dua, penulis mengajak pembaca untuk memiliki mindset seorang pemenang, mengelola pikiran agar lebih positif dan sehat. Karena hidup tidak selalu berpihak pada kita, maka di sini pembaca akan belajar untuk melihat sisi terang dari setiap persoalan. Kesulitan dan permasalahan yang kita alami selama ini adalah suatu pembelajaran agar hidup lebih berkembang. Meyakinkan diri bahwa ada potensi yang sangat besar dalam diri kita. Berfokus pada tujuan-tujuan yang kita tetapkan di awal tadi, dan memperbanyak belajar dari lingkungan sekitar, membangun relasi, memotivasi diri untuk terus bergerak.

Bagian ketiga memberikan gambaran jelas bahwa kita sebagai manusia harus semangat terus dalam menebarkan kebaikan. Membahagiakan orang tua, orang-orang terdekat, menebar manfaat di sekeliling kita, tidak meremehkan kebaikan yang dilakukan sekecil apapun. Seperti pesan Sayyid Quthb, "Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Akan tetapi orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar."

Bagian yang penting yang keempat adalah membangun mental untuk terus berusaha dan pantang menyerah. Saat masalah datang menghadang, teruslah mengusahakan sesuatu, bergerak maju. Perbaiki pemampuan, ubahlah cara, teruslah bergerak dan tetaplah berusaha. Saat pintu seperti sudah tertutup, Allah ingin melihat usaha kita. Berani memperbaiki, gagal, coba lagi, berkali-kali sampai cita-cita itu ada di depan mata kita. Jika mendengar suara pesimis dari orang-orang sekitar, jangan dipercayai. Percaya saja dengan kemampuan dan usaha maksimal kita. Buktikan saja kepada mereka dengan karya nyata.

Bagian penutup di buku ini mengajak kita untuk terus belajar, belajar, dan belajar. Mengasah kemampuan, selalu semangat untuk memperbaiki diri. Belajar tiada henti sampai kapan pun itu. Seperti pesan Jalaludin Rumi, "Kemarin aku pintar, aku pun ingin mengubah dunia. Hari ini aku bijak, maka aku berupaya mengubah diriku sendiri."

Menurutku, buku ini mempunyai kekuatan magis untuk menggerakkan. Yang awalnya tidak semangat menjalani hidup, tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas, setelah membacanya, mungkin kamu akan lebih bersemangat lagi menggebu-gebu. Bukan hanya sekadar tips dan trik saja yang dituliskan, di sana ada kisah-kisah menggugah yang bisa dicontoh, terutama untukmu yang ingin mencapai kesuksesan sejak muda. Buku ini sangat recommended untuk dibaca. Salam literasi!

Martina Mulia Dewi