Menciptakan gaya hidup sederhana dalam kehidupan sehari-hari ternyata bukan hal mudah. Terutama bagi mereka, orang-orang yang memiliki kekayaan berlimpah, di mana setiap apa yang diinginkan bisa dibeli dengan mudah dengan harta yang mereka miliki tersebut.
Sementara bagi mereka, orang-orang yang hidup dengan gaji atau pendapatan yang sedang-sedang saja, bahkan cenderung pas-pasan, juga bisa saja terjebak pada gaya hidup yang tak sederhana. Misalnya, demi memiliki sebuah benda mahal, mereka rela membelinya secara kredit. Di sinilah kita perlu memiliki manajamen diri yang baik.
Berusaha menahan diri dari gaya hidup yang kebablasan. Pepatah bijak mengatakan besar pasak daripada tiang. Tak perlu kita terseret arus gaya hidup glamour bila nyatanya gaya hidup sederhana malah lebih membuat hati terasa lebih tenang dan terbebas dari utang, hehehe.
Tak perlu iri, pusing, atau resah saat melihat tetangga atau teman-teman yang tampak sering belanja, misalnya belanja baju-baju baru agar bisa sering gonta-ganti baju, atau sering bergonta-ganti merek ponsel hanya demi memuaskan hawa nafsu, dan seterusnya. Belilah sesuatu dengan disesuaikan isi kantong dan kebutuhan.
Jangan membeli sesuatu agar ingin dipuji memiliki barang mewah. Buat apa membeli barang mewah kalau ternyata fungsinya sama saja dengan barang yang tak begitu mahal?
Dalam buku Dengarkan Suara Hatimu, Menikmati Hidup Bahagia dengan penuh Rasa Syukur, Eileen Campbell menguraikan, daripada terburu-buru membeli benda-benda baru saat kita pikir kita menginginkannya, kita dapat lebih menahan diri—kita dapat memperbaiki, mengecat ulang, atau menghias benda lama kita. Kita dapat menggunakan keterampilan kreatif kita untuk menjahit sebuah gaun, merajut sweter, atau memanggang kue.Kita dapat bergabung dalam budaya berbagi dan saling peduli yang muncul sebagai reaksi atas konsumerisme.
Konsumsi yang lebih sedikit serta perhatian yang lebih besar terhadap orang lain dan generasi selanjutnya akan memungkinkan kita menikmati kebebasan dan kedamaian batin yang lebih besar. Kita tak harus mengejar sesuatu yang belum kita miliki—kita tahu bahwa kita sudah memiliki semua yang kita butuhkan dalam hidup saat kita sungguh-sungguh menjalani dan menghargai setiap momen sederhana setiap harinya (Dengarkan Suara Hatimu, Menikmati Hidup Bahagia dengan penuh Rasa Syukur, halaman 186).
Semoga ulasan saya kali ini bermanfaat dan bisa membantu para pembaca dalam mengalokasikan uangnya dengan bijaksana. Mari budayakan gaya hidup sederhana.
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Pagar Rumah Seret saat Dibuka, Begini Cara Memperbaikinya
-
Tips Sukses Manajement waktu Antara Kuliah dan Kerja ala Maudy Ayunda
-
Mobil Keluarga 7 Penumpang di Bawah 100 Juta! Cek Rekomendasi Terbaiknya
-
Tips Rahasia Berkendara Mobil Tetap Aman yang Jarang Diungkap
-
Tips Cerdas Mencuci Pakaian dengan Mesin Cuci: Hemat Waktu, Hasil Bersih Sempurna
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat
-
Maarten Paes Absen di Piala AFF 2024, Saatnya Cahya Supriadi Unjuk Gigi?
-
Review Film The Twisters 2024: Perburuan Badai yang Mendebarkan
-
Apesnya Vietnam, Pemusatan Latihan di Korea Terancam Kacau Gegara Hal Ini