Sebagai penikmat film, selama ini kita selalu dijejali dengan alur mainstream dalam film yang mengangkat tentang tema kembali ke masa lalu. Kebanyakan dari kita pasti sudah hafal, kebanyakan alur yang disajikan adalah, sang tokoh utama kembali ke masa lalu, dengan apapun caranya, untuk menyelesaikan sebuah misi atau memperbaiki suatu kesalahan yang terjadi di masa sebelumnya. Namun, berbeda halnya dengan film ReLife ini.
Film produksi Jepang dan telah rilis pada tahun 2017 lalu tersebut memang mengangkat tentang kembali ke masa muda untuk memperbaiki kehidupan saat ini yang dirasa penuh dengan kegagalan. Namun, bukan waktunya yang dikembalikan, atau subjek dari tokohnya yang dibawa kembali ke masa lalu, tapi, usia sang tokoh yang kembali dimudakan sepuluh tahun.
Sementara waktunya, masih di masa-masa sekarang ini. Jadi secara garis besar, film ReLife ini memiliki setting masa sekarang, sementara tokoh utamanyalah yang usianya dimudakan 10 tahun untuk kembali menjalani masa-masa sekolah.
Film yang dibintangi oleh Taishi Nakagawa (yang berperan sebagai Arata Kaizaki) dan Yuna Taira (yang berperan sebagai Chizuru Hishiro) ini memang menyajikan sebuah plot yang unik jika dibandingkan dengan film-film yang mengangkat tentang kembali ke masa lalu.
Film yang memiliki rating 6,6/10 di laman IMDb ini memang masih mengangkat premis untuk memperbaikai kehidupan yang dirasa gagal, namun tak mengirimkan sang subjek ke masa lalu untuk memperbaikinya. Hanya memberikan kesempatan untuk kembali menata hidup sang subjek, dan dimulai dari masa SMA mereka.
Arata Kaizaki, sang tokoh utama dalam film ini, merupakan seorang pengangguran. Dan di usianya yang sudah menginjak 27 tahun, Kaizaki belum menemukan kehidupan yang mapan ataupun pekerjaan yang bisa diandalkan.
Nah, karena merasa kehidupannya penuh dengan kegagalan inilah, pada akhirnya Kaizaki berinisiatif untuk bergabung dalam program riset yang bernama ReLife (hidup kembali). Setelah meminum sebuah obat yang diberikan oleh perusahaan, Kaizaki menjadi lebih muda 10 tahun, dan harus kembali bersekolah di SMA selama 1 tahun.
Nah, inilah yang menjadi pokok cerita dari film ReLife ini. Proses untuk memperbaiki kehidupan sang tokoh, bukan dengan cara mengirimkannya ke masa lalu, namun dengan cara mereduksi umur dari sang subjek, dan waktunya masih berjalan dengan normal.
Bagaimana? Ingin menyaksikan film ini?
Baca Juga
-
FIFA Match Day Kontra Taiwan dan Potensi Debut para Pemain Anyar Pasukan Garuda
-
FIFA Matchday 2025: 3 Hal Ini akan Membuat Indonesia Sangat Malu jika Kalah dari China Taipei
-
FIFA Matchday 2025: Lawan China Taipei, Timnas Indonesia Seperti Disodori Buah Simalakama
-
Rekap Wakil ASEAN di Matchday Pertama Kualifikasi AFC U-23, Hanya 3 Tim yang Berjaya!
-
Ironis! Hanya Indonesia Tim Semifinalis AFC U-23 Tahun 2024 yang Gagal Menang di Partai Pembuka
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Drama Keluarga yang Bikin Hati Mewek
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
Terkini
-
Gratis dan Gampang! Cara Ubah Foto Jadi Action Figure Super Realistis dengan AI
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
-
Adrian Wibowo Jadi Aset Berharga Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Setuju?
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Inside Out oleh Day6: Pengakuan Cinta yang Tak Bisa Lagi Ditunda