Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Tuan Typo
Buku The Twins of The Strange World. (Dok. pribadi/ sonangambarita)

Novel The Twins of The Strange World adalah novel fantasi lokal karya Tn. Typo yang mengisahkan tentang sepasang anak kembar yang diasingkan ke bumi saat berusia enam bulan. Wah, menarik, ya. 

Cerita diawali dengan adegan di mana terjadi invasi besar-besaran yang dilakukan oleh seroang wanita bernama Levi. Ia adalah seorang ratu yang memiliki pasukan yang aneh. Seperti kadal raksasa atau manusia yang menutupi kepala dengan tengkorak hewan.

Pada saat invasi, Raja Arka dan Ratu Elena memerintahkan seorang pengawal bernama Arlen dan juga penasehat kerajaan yang berwujud kucing hitam bernama Mox untuk membawa anak mereka ke bumi.

Di bumi, anak kembar itu hidup terpisah demi menjaga keselamatan mereka dari incaran Ratu Levi. Madava hidup dalam asuhan keluarga kaya raya, sementara saudarinya bernama Velicia tinggal bersama seorang janda.

Saat keduanya berusia 17 belas tahun, kedua utusan kerajaan itu membawa mereka kembali ke Dunia Asing untuk merebut kembali Kerajaan Heliora dari tangan Ratu Levi, serta membebaskan kedua orang tua mereka. Di sana mereka dipertemukan di tempat kediaman mantan peramal kerajaan bernama Gerta.

Di sana mereka berdua diberi tugas sebelum pergi menghadapi Ratu Levi. Velicia mendapat tugas untuk menemui seorang wanita yang dikabarkan sudah lama hilang bernama Alori untuk belajar membuat ramuan. Sementara Madava ditugaskan menemui Raja Cavero untuk meminta bantuan melakukan penyerangan. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa membaca langsung cerita ini.

Secara keseluruhan, novel ini sangat menarik karena mengangkat tema yang unik. Penulis menciptakan dunianya sendiri yang disebut Dunia Asing. Dan benar saja, saat Velicia dan Madava berada di Dunia Asing, pembaca akan disuguhkan dengan dunia yang berbeda. Cara berpakaian, lingkungan sekitar, semua sangat berbeda dengan bumi.

Konflik dalam cerita ini juga menjadi salah satu hal yang membuat ceritanya semakin asyik. Hambatan-hambatan yang dialami oleh Madava dan Velicia menambah keseruan dalam cerita ini. Terlebih karakter Madava yang sedikit manja, membuat pembaca gemas dengan sikap dan caranya berpikir.

Yang paling penting, gaya bahasanya ringan sehingga pembaca tidak mengantuk saat membacanya. Tak sampai di sana, ada plot twist yang membuat pembaca terkejut. Menurutku itu salah satu poin penting dalam novel ini. 

Hanya saja, bagian akhir ceritanya sedikit terburu-buru. Pembaca seakan dipaksa untuk meninggalkan suatu bagian, sementara bagian itu masih menggantung.

Bagaimana menurutmu, apakah kamu tertarik membacanya? Atau mungkin ada yang sudah membaca?

Tuan Typo