Selain dikenal sebagai hewan yang lucu, kucing juga selama ini dikenal sebagai salah satu hewan yang paling dekat dengan manusia. Meskipun tak bisa dimanfaatkan seperti hewan ternak, memelihara kucing setidaknya akan mampu meningkatkan rasa welas asih yang dimiliki oleh manusia terhadap sesama mahluk hidup. Sehingga, seringkali kita menemukan momen-momen mengharukan yang melibatkan manusia dengan kucing.
Salah satunya adalah kisah antara penduduk sebuah desa dengan sekumpulan kucing yang terjadi di Korea Selatan ini. Diringkas dalam sebuah film dokumenter berjudul Dreaming Cat, film ini mengisahkan tentang hubungan yang penuh dengan emosi antara manusia dengan hewan menggemaskan tersebut.
Film dokumenter yang ditulis oleh Ji Won I dan Kang Min Hyun tersebut mengangkat tentang isu-isu sosial yang berkenaan dengan dampak perbuatan manusia terhadap hewan-hewan setempat. Hal ini tentu menjadi sebuah alarm penyadar, karena seperti yang kita ketahui, apa yang dilakukan manusia terhadap lingkungannya, akan selalu berimplikasi terhadap mahluk hidup lain.
Dinarasikan oleh Nam Gi Hyung, film dokumenter ini mengambil setting di sebuah desa yang akan dihancurkan dan diratakan. Namun, para penduduk yang berada di sana tentu saja hanya membawa hewan-hewan piaraan dan juga hewan yang menguntungkan bagi mereka.
Sementara di desa tersebut terdapat kehidupan dari mahluk-mahluk minor seperti segerombolan kucing liar yang masih tersisa, tanpa menyadari bahwa lingkungan tempat tinggal mereka sebentar lagi akan rata dengan tanah. Hal ini tentu saja berbahaya. Karena sewaktu-waktu ketika desa tersebut dihancurkan, para pekerja tak akan tahu hewan-hewan apa saja yang masih berada di sana.
Dan sebelum semuanya hancur, orang-orang yang welas asih dan memiliki kepedulian terhadap mereka berusaha keras untuk mencari dan menyelamatkan mereka. Tak hanya menyisir tempat-tempat terbuka, penduduk dan mereka yang peduli dengan para kucing ini, berusaha untuk menjangkau celah-celah sempit yang mungkin saja digunakan oleh sang kucing untuk bertahan hidup.
Sebuah hal yang mengharukan. Karena di dokumenter yang dirilis pada 2021 lalu tersebut terlihat jelas sekali bahwa para kucing ini tak memiliki keinginan yang muluk-muluk. Dari mata-mata yang tersorot kamera, para kucing ini seolah hanya menyiratkan satu hal, mereka ingin tetap hidup! Sebuah impian besar bagi para kucing yang terlihat sangat sulit di tengah peradaban manusia yang lebih superior.
Baca Juga
-
Tak Hanya Marceng, Calon Bintang Asia Ini Juga Harus Jalani Musim Kelam di Benua Eropa
-
Shivakorn Pu-Udom, sang Mimpi Buruk yang Kembali Datangi Indonesia di Ronde Keempat
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi dan Catatan Kelam 2 Wasit saat Membersamai Indonesia
-
Gegara Hal Ini, Jalan Timnas Indonesia Menuju Piala Dunia Menjadi Semakin Terjal
-
Belum Ditentukan, Siapa yang Pantas Menjadi Nakhoda Timnas Indonesia di SEA Games 2025?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Afterburn: Petualangan Epik di Dunia yang Rusak!
-
Review Film Jadi Tuh Barang: Komedi Kocak yang Menyentuh Hati Para Perantau
-
6 Short Movie Jakarta World Cinema 2025 yang Wajib Kamu Tonton di KlikFilm
-
SEVENTEEN Ajak Memaknai Cinta dan Bahagia dalam Lagu 'Candy'
-
Sakura Jayakarta: Bunga yang Tumbuh di Tengah Bara Penjajahan
Terkini
-
Ujung-Ujungnya Kamu oleh Andien: Perjalanan Cinta Berakhir pada Orang Lama
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Edgy Vibes! 4 Ide Outfit ala The8 SEVENTEEN, Bikin Style Auto Level Up
-
4 Serum Buah Delima Kaya Antioksidan, Rahasia Wajah Kencang Bebas Flek Hitam
-
Sutartinah: Sosok Tak Terlihat di Balik Bapak Pendidikan Indonesia