Lombok merupakan pulau dengan segudang wisata. Rasanya tak cukup waktu satu minggu untuk menjelajahi setiap sudut tempat wisata di pulau serpihan surga ini. Di lombok, Anda akan menemukan berbagai destinasi wisata.
Alam yang begitu indah membuat para pelancong ingin selalu kembali untuk berwisata. Hamparan pantai dengan pasir putih yang sangat memukau, air terjun yang sangat jernih, budaya, dan adat istiadat yang kental menjadi daya tarik para wisatawan lokal maupun internasional.
Salah satu ikon Lombok adalah Desa Sade, sebuah desa wisata yang masih mempertahankan adat istiadat, tradisi bahkan bangunan rumah maupun budayanya. Saat mengunjungi Desa Sade, Anda akan dibawa menuju Lombok pada masa lampau di mana bangunan rumah terbuat dari bambu dengan atap ijuk. Ditambah lagi, berbagai aktivitas warga menambah kesan apik dari Desa Sade.
Wisata Desa Sade berada di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Keunikan Desa Sade ialah arsitektur bangunan rumah adat yang masih terjaga dan asri. Warga Desa Sade masih mempertahankan keaslian bangunan Suku Sasak dan mempertahankan keutuhan rumah tradisional Lombok.
Atap rumah di Desa Sade terbuat dari ijuk, kuda atapnya terbuat dari bambu, dindingnya terbuat dari anyaman bambu, lantainya dari tanah yang di lumuri kotoran kerbau, hal ini dilakukan supaya mengurangi debu, memberikan kehangatan, dan mengurangi potensi serangga masuk.
Bagi orang sasak bangunan tersebut di namakan bale. Rumah di Desa Sade terdiri dari beberapa tipe bangunan antara lain: Bale Bonter, Bale Kodong, dan Bale Tani. Setiap bale memiliki fungsi masing-masing.
Bale Bonter berfungsi sebagai rumah pejabat desa dan juga menjadi tempat untuk persidangan adat. Bale Kodong berfungsi sebagai rumah bagi para orang tua atau jompo maupun orang yang baru menikah dan belum memiliki tempat tinggal.
Bale Tani, rumah bagi para masyarakat yang yang mayoritas menjadi petani. Terdapat 150 KK di Desa Sade, rumah-rumah dengan atap daun alang-alang, dinding bambu dengan lantai yang terbuat dari campuran tanah liat dengan sekam padi.
Rumah-rumah di Desa Sade sangat ikonik dan memiliki arsitektur khusus yang menjadi salah satu ciri khas Suku Sasak. Rumah di Desa Sade terdiri dari 3 petak, yakni bagian depan yang digunakan untuk kamar laki-laki dan orang tua, kedua digunakan untuk dapur, dan terakhir terdapat ruangan kecil yang digunakan ketika ibu hendak melahirkan.
Desa Tenun, Desa Penghasil Kain Khas Lombok
Saat mengunjugi desa Sade, Anda akan menjumpai banyak warga desa yang menenun. Hasil tenunan yang sangat rapi dengan pengerjaan yang sangat hati-hati, menjadikan tenun Desa Sade menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Penenun di Desa Sade didominasi oleh perempuan dari dewasa hingga tua. Di sela-sela proses penenunan, banyak wisatawan yang belajar untuk menenun.
Setiap proses pembuatan kain tenun masih tradisional, mulai dari memintal benang, memberi warna dengan menggunakan bahan alami, hingga pada proses penenunan. Para warga menjual hasil tenunan mereka pada setiap wisatawan.
Anda dapat menjadikan kain tenun khas Lombok sebagai oleh-oleh untuk orang tersayang. Saat berkunjung ke Desa Sade, Anda akan menjumpai berbagai toko oleh-oleh yang menyediakan berbagai kebutuhan, mulai dari kain tenun, gelang, gantungan kunci, dan berbagai oleh-oleh lainnya. Warga Desa Sade sangat ramah dan welcome kepada para wisatawan.
Beberapa fasilitas yang ada antara lain kamar mandi, warung, mushola, tempat beristirahat. Memiliki daya tarik wisata sendiri, masukkan Desa Sade sebagai salah satu destinasi wisata yang harus Anda kunjungi ketika berlibur ke Lombok.
Baca Juga
-
Diet Pisang: Cara Menurunkan Berat Badan Menyenangkan Ala Sumiko Watanabe
-
Wisata Alam Posong: Rekomendasi Liburan Keluarga yang Ciamik
-
4 Ide Kegiatan Idul Adha di Sekolah, No 4 Implementasi Kurikulum Merdeka
-
Konsumsi 5 Makanan Ini, Bisa Turunkan Kolesterol Saat Idul Adha
-
Sisca Kohl Hamil! Mom, Yuk Simak Tanda Kehamilan pada Minggu Pertama
Artikel Terkait
-
Ini Tantangan Jadikan Labuan Bajo Destinasi Wisata Berkelanjutan
-
Daftar 10 Daerah di Indonesia Diprediksi Ramai Dikunjungi Wisatawan Akhir Tahun, Termasuk Sumatera Barat
-
4 Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok untuk Liburan Berkelanjutan
-
Nikmati Liburan Hemat usai Nyoblos: Intip 7 Promo Menarik di Tempat Wisata Ini
-
Kapal Wisata Tenggelam di Laut Merah, Penyelamatan Masih Berlangsung
Ulasan
-
Ulasan Novel Takbir Rindu di Istanbul, Memperjuangkan Cinta atau Cita-Cita?
-
Novel 'Dua Belas Pasang Mata', Pengabdian Guru di Tengah Krisis Peperangan
-
Ulasan Buku Why We Sleep: Pentingnya Tidur Bagi Kesehatan Tubuh dan Mental
-
Novel Kokokan Mencari Arumbawangi, Dongeng Pedesaan yang Menghangatkan Hati
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
Terkini
-
Kupas Identitas Kyudai Garaki di Boku no Hero Academia, si Dokter Terburuk!
-
Shin Tae-yong Pastikan Timnas Indonesia Pasang Target Tinggi di AFF 2024
-
Jadi Dokter Hewan, Ini Detail Karakter Na In Woo di Drakor Motel California
-
3 Lawan Terkuat Dihadapi Bajak Laut Rambut Merah di Final Saga One Piece
-
Memeluk Pikiran yang Berkecamuk dalam Lagu Taeyon Letter to Myself