Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Martina Mulia Dewi
Yang Aku Tahu dengan Pasti - Oprah Winfrey (doc.pribadi/martinamuliadewi)

Siapa yang tak kenal dengan Oprah Winfrey? Namanya begitu terkenal sebagai pembawa acara dan produser The Oprah Winfrey Show. Ia telah banyak melakukan perbincangan hangat dengan para tokoh terkenal di dunia. Oprah Winfrey juga merupakan orang penting di balik OWN, Oprah Winfrey Network. Pencapaian yang telah dilakukannya selama ini telah membesarkan Namanya di kancah dunia. 

Buku ini adalah kumpulan esai yang dituliskan oleh Oprah Winfrey yang sebelumnya telah diterbitkan di O, The Oprah Magazine  dengan judul tulisan “What I Know for Sure”. Munculnya ide menulis tentang tema ini berawal dari wawancara televisi  yang dilakukan oleh Oprah Winfrey bersama dengan kritikus film dari Chicago Sun-Times, Gene Siskel, pada tahun 1988.

Satu pertanyaan yang dilontarkan oleh Gene telah membuat Oprah kehilangan kata-kata untuk menjawabnya. “Katakan kepadaku, apa yang kau tahu dengan pasti?” kata Gene. Kali itu seorang Oprah Winfrey terdiam. Ia jawab, “Mmm… aku tahu dengan pasti..mmm… aku tahu dengan pasti, aku perlu waktu untuk memikirkannya, Gene.” Enam belas tahun kemudian, hal ini menjadi pertanyaan pusat dalam hidup Oprah Winfrey. Setiap bulan ia menuliskan secara khusus kolom berjudul, “What I Know for Sure” di edisi majalah O. Dan kumpulan tulisan itulah yang jadi buku ini. 

Aku menyelami apa yang dituliskan Oprah Winfrey di buku ini. Seperti kumpulan kisah hidup dan pembelajaran yang ia dapatkan dari suatu peristiwa, perenungan, pertemuan, dan banyak kejadian yang terjadi dalam hidupnya. Oprah ingin mengajak pembaca untuk belajar dari kisah hidupnya. Bacaannya ringan dan santai, seperti mendengarkan cerita dari seorang teman sembari minum coklat hangat di sore hari. 

Beberapa hal yang aku dapatkan dari perjalanan Oprah Winfrey ini adalah tentang pandangan tentang hidup. “Terlepas dari apa pun tantangan yang sedang kita hadapi, kita harus ingat bahwa walaupun kanvas kehidupan kita digambari oleh pengalaman, perilaku, reaksi, dan emosi sehari-hari, kitalah yang mengendalikan kuasnya. Kita semua adalah pelukis dari kehidupan kita sendiri, dan bahwa kita dapat menggunakan sebanyak mungkin warna serta usapan kuas yang ktia sukai.” Oprah Winfrey.

Ia juga mengungkapkan sisi kelam dalam hidup yang pernah ia alami. Salah satu rahasia yang ia tutupi sebelumnya pada akhirnya terkuak juga. Inilah titik di mana ia merasa hancur. Pasti setiap orang punya sisi gelap di masa lalu. Tapi aku belajar sesuatu dari cerita Oprah Winfrey ini. Ia bercerita rahasia besar di masa lalunya tentang kejadian pelecehan seksual yang terjadi saat usianya 10 tahun sampai 14 tahun. Di usia 14 tahun ia hamil dan terus menyembunyikan hal ini sampai dokter melihat pembengkakan di pergelangan kaki dan perutnya. Ia melahirkan di tahun 1968 dan bayinya meninggal di rumah sakit beberapa minggu kemudian. 

Cerita ini tak pernah terungkap di lingkungannya bahkan sampai namanya terkenal. Suatu hari seorang anggota keluarganya membocorkan rahasianya ini kepada tabloid, semuanya menjadi berubah dalam hidup Oprah Winfrey. Ia benar-benar merasa hancur. Hari-hari selanjutnya adalah pembuktian Oprah untuk bangkit dari masa lalunya ini. Terlepas dari bagaimana hal itu terjadi, lingkungan seperti apa yang ia hadapi saat itu, dan latar belakang kenapa sampai hal buruk itu terjadi aku tidak tahu. Tapi Oprah Winfrey telah berhasil membuktikan diri bahwa ia bisa bangkit menghadapi tantangan dan ujian dalam hidupnya. 

Ketika kita bisa melihat halangan sebagaimana adanya, kita tak akan pernah kehilangan iman pada jalan yang perlu ditempuh untuk tiba di tempat yang kita inginkan. Karena aku tahu dengan pasti: Diri kita semestinya akan bertumbuh dari tempat kita berada pada saat ini. Jadi, belajar menghargai pelajaran-pelajaran, kesalahan, dan kemunduran kita sebagai batu lompatan ke masa depan adalah tanda yang jelas bahwa kita sedang bergerak ke arah yang benar.” Oprah Winfrey. 

Martina Mulia Dewi