Bagi pasangan suami istri, selalu berusaha menjaga keharmonisan rumah tangga menjadi sebuah hal yang niscaya. Tanpa keharmonisan, tentu rumah tangga yang dibangun tak akan kokoh dan rentan berujung perpecahan.
Menjaga keharmonisan tentu banyak ragamnya. Salah satunya dengan berusaha memahami dan menghormati karakter masing-masing. Termasuk saling menghargai pendapat, ide, dan hobi masing-masing pasangan.
Ada satu cerita menarik berjudul Seprai yang pernah saya baca dalam buku Pada Suatu Senja Aku Jatuh Cinta. Buku ini sebenarnya berisi kumpulan cerita pendek karya Maya Lesatri Gf. Namun, dari sekian banyak cerita yang ditampilkan, ada satu cerita yang menarik untuk diulas di sini, berkaitan dengan kehidupan rumah tangga yang rawan percekcokan bila tak ada saling menghargai dan menghormati satu sama lain.
Cerita berjudul Seprai berkisah tentang sepasang suami istri yang hanya gara-gara masalah yang tampak sepele, tapi keduanya lantas beradu mulut alias bertengkar. Semua bermula dari selera masing-masing yang bertolak belakang. Misalnya, dalam urusan peralatan dapur, istri lebih menyukai yang warna-warni alias semarak. Sementara suami justru tak menyukainya. Berikut saya petik sedikit paragrafnya:
Suamiku ingin kami punya piring makan ceper dengan sangat sedikit hiasan, sementara aku ingin sebaliknya. Bagiku, alangkah indah dan mengesankannya jika piring makan berbunga-bunga dan tidak ceper, jadi, jika makan sup, cukup banyak kuah yang bisa ditampung di piring itu. Menurutku, peralatan makan perlu berwarna cerah untuk merangsang selera makan. Tapi, suamiku tidak sependapat. Katanya warna-warni itu tak perlu. Bukankah lauk-pauk sudah berwarna-warni dengan cabai? Buat apa ditambah lagi dengan warna piring? Merusak selera makan saja, katanya.
Puncaknya, ketika sang istri membeli sebuah seprai yang menurutnya bagus. Yakni berwarna merah jambu bergambar rangkaian bunga-bunga kecil di permukaannya. Begitu seprai dibentangkan, tampak indah sekali kamar itu jadinya.
Sayangnya, suami tak menyukainya. Ia bahkan terlihat marah dengan warna pilihan istrinya. “Seprai kampungan dari mana ini?” tanyanya dengan nada tinggi, “belum pernah aku melihat seprai senorak dan setidakmenarik ini sebelumnya!”
Singkat cerita, suami meminta istri menukar seprai tersebut dengan seprai pilihan suaminya. Malamnya, istrinya ngambek. Tak mau tidur di atas seprai yang telah dibentangkan di kamarnya. Percekcokan pun kembali terjadi.
Menarik sekali membaca cerita berjudul Seprai dalam buku ini. Terlebih ending-nya benar-benar di luar dugaan. Karena berakhir dengan bahagia. Dari cerita tersebut dapat dipetik sebuah pelajaran berharga tentang pentingnya antara suami-istri saling menghargai pendapat, ide, hobi, dan lain sebagainya. Agar keharmonisan dalam rumah tangga selalu terjaga.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
5 Sikap yang Tak Disukai Pemilik Kepribadian Introvert, Apa Saja?
-
5 Langkah Mudah Memenangkan Hati Ibu Mertua, Jaga Kesopanan!
-
Tak Disangka, Dulu Hanya Saudara Ipar Kini Malah Jadi Pasangan Suami Istri
-
Kisah Pilu Ibu Kehilangan Suami dan Anak setelah Lumpuh, Kini Temukan Cinta dengan Anak Sahabatnya
Ulasan
-
Ulasan Buku "House of Sky and Breath", Kisah Romansa Antrologi Perang
-
Ketika Omelan Mama Jadi Bentuk Kasih Sayang di Buku Mama 050
-
Review Film No Other Choice: Ketika PHK Membuatmu Jadi Psikopat!
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Years Gone By: Ketika Cinta Tumbuh dari Kepura-puraan
Terkini
-
Blak-blakan, Tora Sudiro Akui Jadi YouTuber karena Sepi Tawaran Syuting?
-
Dianggap Relate Dengan Kehidupan Mahasiswa, Apa Itu Sindrom Duck Syndrome?
-
5 Alasan Gachiakuta Wajib Ditonton, Anime Misteri Relate dengan Kehidupan!
-
6 OOTD Feminin Lee Si An Single Inferno dengan Sentuhan Dress dan Skirt
-
Bijak! Andre Taulany Sebut Hidup Itu Cuma Perkara Waktu: Ada Suka Ada Duka