Menerbitkan buku sendiri merupakan impian besar para penulis. Terkadang saking inginnya cepat-cepat menerbitkan buku, penulis justru terjerumus pada penerbit yang tidak sesuai ekspektasinya. Dan seringkali, itu menjadi penurun semangat untuk menulis buku selanjutnya. Untuk menghindari risiko seperti itu, simak 6 tips menerbitkan buku berikut ini!
1. Jangan Terburu-buru
Tergesa-gesa atau terburu-buru bukan merupakan sikap yang bijak. Kerap kali kita justru akan menyesali hasil dari sikap ini. Oleh karena itu, tetap tenang dan kendalikan ambisimu. Alon-alon asal kelakon!
Ingat nggak kisahnya J. K Rowling dengan buku legendnya Harry Poter? Berapa banyak penerbit yang menolaknya, sampai akhirnya bisa terbit dan mendunia? Kalau kamu mengalami yang namanya ditolak penerbit, tetaplah semangat berjuang untuk merevisi naskahmu. Jangan sampai kamu menyerah lalu membiarkan naskahmu jatih di tangan yang tidak tepat.
2. Aktif Mencari Informasi
Tidak hanya menulis cerita atau buku aja nih yang memerlukan riset, mau menerbitkan buku juga harus riset dulu. Jangan berperang tanpa senjata. Maksudnya, jangan maju tanpa mengetahui apapun tentang lawanmu. Karena hal itu sama dengan bunuh diri.
Cari tahu sebanyak-banyaknya tentang penerbit tujuanmu. Mulai dari jenis tulisan yang dicari, target pasar, kualitas kertas, kerapian layout, jenis cover, dan lain sebagainya. Apakah itu sudah sesuai dengan yang kamu mau? Jangan sampai kamu kecewa di akhir nanti.
3. Pastikan Kualitas Penerbit
Untuk memastikan kualitas penerbit A, B, C dan lainnya baik atau tidak, kamu bisa mencari tahu lewat penulis yang telah menerbitkan karyanya di sana.
Kamu bisa tanyakan apapun yang belum kamu mengerti, pada penulis yang telah berpengalaman menerbitkan karyanya di sana. Apakah pendapat penulis itu tentang penerbit yang sekarang cukup positif atau justru sebaliknya? Dari sana kamu bisa lebih yakin atas keputusanmu nanti!
4. Pastikan Naskah Benar-benar Fix
Meskipun penerbit menyediakan tim editor dan layout sendiri, sebisa mungkin lakukan revisi dan tata letak serta design secara mandiri. Ini bukan tentang meringankan tugas editor, tapi kepuasanmu dalam penerbitan buku itu sendiri.
Karena ketika bukumu dijual kepada umum, apa kamu sudah lega dengan naskahmu? Jadi itulah pentingnya revisi gila-gilaan. Karena tidak semua penerbit menyediakan editor yang komunikatif dengan penulis asli. Emang kamu mau, naskahmu diedit tanpa konsultasi denganmu dahulu? Pasti enggak kan?
5. Hindari Peluang Copyright
Terkena pasal Hak cipta atau copyright adalah hal paling dihindari di dunia seni dan sastra. Bukan hanya tulisan saja yang bisa terkena copyright, tapi semua bagian yang meliputi buku itu, berpeluang terkena copyright.
Mulai dari jenis font yang digunakan baik di dalam ataupun di luar buku, background buku, vector art yang menjadi cover (jika ada), kutipan orang lain yang menyertai di dalam naskah, parafrase yang gagal, ide cerita, dan lain sebagainya. Jadi hati-hati ya, karena tuntunan ganti ruginya juga gak main-main!
6. Utamakan Komunikasi
Carilah penerbit yang punya hubungan baik dengan penulisnya. Pastinya dong, kalian nggak suka kalau ketemu penerbit yang diktator? Jadi inilah pentingnya komunikasi yang baik antara penerbit dan penulis. Kalian sedang berkolaborasi, ibarat kata penulis adalah orang tua yang menyerahkan anaknya (naskah) ke sebuah sekolah (penerbit). Jadi ini bukanlah hal yang dapat disepelekan!
Sekian 6 tips menerbitkan buku di atas. Semoga dapat menjadi manfaat bagi pembaca. Salam literasi!
Baca Juga
-
Ulasan Novel Rumah Tanpa Jendela: Tidak Ada Mimpi yang Terlalu Kecil
-
Kampanye Digital: Dari Layar Kecil, Suara Alam Bisa Menggema
-
Menjaga Sungai Lewat Dayung: Ketika Rafting Jadi Aksi Lingkungan
-
3 Alasan Kenapa Kamu Harus Ikut Andil dalam Gerakan Jaga Hutan
-
Ulasan Novel Selamat Tinggal: Ketika Hukum Tak Lagi Gagah dalam Kebenaran
Artikel Terkait
Hobi
-
Jangan Cuma Fokus Cara Masukin Bola! Ini Strategi Saat Bola Futsal Direbut Lawan
-
BRI Super League: Pelatih Persijap Jepara Kembali Soroti Panen Kartu Kuning
-
Bek Timnas Irak Soroti Kualitas Pemain Lokal Indonesia, Ada Pujian Khusus?
-
Jadi Young Player of The Week, Toni Firmansyah Bersinar di BRI Super League
-
Kemenangan di MotoGP Austria Jadi Ajang Balas Dendam Marc Marquez ke Ducati
Terkini
-
Merdeka untuk Bumi: Suara Anak Muda Menjaga Lingkungan di usia 80 Tahun RI
-
Sudah Menang 2 Kali, Denzel Washington Ngaku Tak Berambisi Raih Piala Oscar
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Makna Lirik Tabola Bale, Lagu Timur Viral yang Bikin Presiden Bergoyang
-
Review Film Descendent: Alien dan Studi Karakter Pria yang Takut Jadi Ayah