Idenya unik. Alur ceritanya seru dan menarik. Itulah kesan yang saya rasakan ketika membaca novel genre anak berjudul Radio Ajaib karya Sri Mercia Hidajati, atau biasa dipanggil Kak Happy.
Novel yang bagus dijadikan sebagai bacaan menghibur dan mendidik untuk anak usia 7-12 tahun tersebut berkisah tentang dua bocah kembar bernama George dan Andrew yang merasa tertarik dan ingin membeli sebuah radio. Jadi ceritanya, saat mereka berdua sedang bersama ayah dan ibu di sebuah toko peralatan eletronik, mereka melihat dan terpikat sebuah radio bagus berwarna hitam di etalase.
Akhirnya, ayah dan ibu pun mengiyakan permintaan George dan Andrew, yakni membelikan mereka radio tersebut. Namun, siapa yang mengira bila ternyata radio tersebut dapat berbicara? Saat mereka tiba di rumah dan menuju kamar, ketika radio dinyalakan, tiba-tiba radio tersebut menyapa, “Halo, apa kabar?”
Singkat cerita, radio bernama Rodo tersebut menjadi sahabat George dan Andrew. Kepada bocah kembar tersebut, radio bercerita bahwa dia diciptakan oleh Profesor Don, seorang profesor yang tinggal di New York. Namun, beberapa hari yang lalu seorang pencuri mengambil Rodo dari rumah Profesor dan menjualnya ke toko peralatan elektronik.
Selanjutnya, George dan Andrew bersepakat untuk tidak menceritakan pada kedua orangtuanya perihal radio yang kemarin dibelinya itu ternyata bisa berbicara. Kepada Andrew, George berpesan, “Oya, ayah dan ibu jangan sampai tahu tentang Rodo. Kalau mereka tahu, bisa gawat”.
Banyak kejadian lucu, menyenangkan, sekaligus menegangkan ketika George dan Andrew berteman dengan Rodo. Misalnya, saat Rodo begitu jahil dan usil mengerjai orang-orang di sekitarnya dan bikin mereka tertawa.
Kejadian menegangkan harus mereka alami ketika menyaksikan penculikan seorang gadis kecil. George, Andrew, dan Rodo pun berusaha menyelamatkan si gadis kecil dari dua lelaki penculik tersebut.
Mereka bertiga memang pada akhirnya berhasil menyelamatkan si gadis kecil, tapi di lain hari giliran George dan Andrew yang diculik oleh sekelompok geng yang biasa memeras anak kecil. Apakah George dan Andrew bisa menyelamatkan diri dari geng jahat tersebut? Dan, apa yang selanjutnya dilakukan oleh Rodo karena saat penculikan terjadi, dia sedang tak bersama mereka? Temukan jawabannya dalam novel menarik terbitan Dar! Mizan 2005 ini. Semoga ulasan ini bermanfaat.
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Tips Dee Lestari Atasi Writers Block, Tak Harus Liburan ke Bali!
-
Ulasan Novel Ugly Love, Permainan Hati yang Berujung Luka
-
Raden Mandasia si Pencuri Daging Sapi, Novel Fantasi dengan Petualangan Epik
-
Mengungkap Sisi Lain Jakarta dalam Novel Cerita-Cerita Jakarta
-
Ulasan Novel Semasa, Mencari Arti Rumah dalam Kisah Keluarga Kecil
Ulasan
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Ulasan Buku My Home: Myself, Rumah sebagai Kanvas Kehidupan
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
Bisa Self Foto, Abadikan Momen di Studio Terbesar Kota Jalur
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat
-
Alfan Suaib Dapat Panggilan TC Timnas Indonesia, Paul Munster Beri Dukungan