Sejatinya, kedua orangtua adalah guru terbaik bagi anak-anaknya. Sayangnya, tak semua orangtua mampu memberikan pendidikan yang terbaik saat di rumah. Sebagian orangtua yang memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk di rumah, secara otomatis akan menjadi cerminan dan ditiru oleh anak-anaknya.
Karenanya, sangat penting bagi setiap orangtua untuk membekali diri dengan beragam ilmu pengetahuan. Terutama perihal cara mendidik anak dengan baik, dan sesuai tuntunan agama.
Pendidikan yang harus diberikan oleh orangtua pada anak-anaknya tentu sangat beragam. Terlebih saat anak sudah mulai tumbuh besar, menjadi kaum remaja, yang tentunya sangat membutuhkan bimbingan yang akan mengantarkannya pada jalan lurus, tidak mudah terpengaruh oleh pergaulan bebas di luar sana.
Dalam buku Mengapa Tubuhku dan Tubuhnya Berbeda? dijelaskan, keluarga merupakan tempat di mana anak-anak untuk pertama kalinya belajar tentang cinta dan kepedulian untuk diri mereka sendiri dan orang lain. Keluarga merupakan lingkungan pertama anak untuk belajar tentang hal-hal dasar yang akan mereka gunakan dalam kehidupan sosial mereka selanjutnya.
Dalam hal ini, orangtua menjadi sumber belajar utama bagi anak-anak pada kehidupan pertama dan beberapa waktu ke depan. Anak-anak bergantung pada orangtua pada awal kehidupan mereka. Anak-anak akan mulai tumbuh dan berkembang dalam segala aspek, baik dalam hal fisik ataupun emosional, moral dan seksual, perilaku ataupun kognitif. Segala aspek yang ada di dalam diri anak akan dieksplorasi, sehingga orangtua mengambil tanggung jawab pengasuhan dalam segala aspek (halaman 148).
Penting dipahami oleh setiap orangtua, bahwa saat anak mulai tumbuh remaja, beri semacam rambu-rambu yang akan menjadi benteng bagi anak dalam bergaul di luar sana. Ajarkan pada anak tentang hal-hal yang pantas dilakukan dan tak pantas dilakukan. Termasuk mengajarkan pada anak tentang pendidikan seksual agar anak dapat memahami pentingnya menjaga kehormatan diri dari lawan jenisnya.
Mengajarkan pendidikan seksual sebaiknya dilakukan kepada semua anak, baik laki-laki maupun perempuan. Perkembangan seksual adalah proses yang dialami oleh setiap manusia. Oleh karena itu, sedikit banyak anak juga akan mengalami hal ini (halaman 170).
Intinya, jangan sampai orangtua acuh tak acuh tentang persoalan pendidikan seksual pada anak. Karena bisa jadi, anak akan mencari tahu tentang hal tersebut lewat informasi dari luar. Kalau informasi diperoleh dari teman yang perilakunya tidak baik, tentu ini akan berbahaya dan dapat menjerumuskan anak pada pergaulan bebas.
Buku berjudul Mengapa Tubuhku dan Tubuhnya Berbeda? karya Mega Sinta Wulandari layak dibaca oleh para orangtua.
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
Ulasan
-
Novel Peniru dan Pembunuhan Tanpa Jasad: Uji Moral dan Permainan Psikologis
-
Petualangan Dua Sahabat di Laut Papua Nugini dalam Buku The Shark Caller
-
Ulasan Novel di Balik Jendela: Rahasia Trauma yang Tersembunyi dalam Isolasi
-
Curug Pangeran, Di Balik Keindahan Alam Ada Sebuah Mitos yang Beredar
-
Review Film Io Capitano: Tiap Langkah yang Terluka Saat Mengadu Nasib
Terkini
-
Jennie BLACKPINK Tembus Daftar Album Terbaik Rolling Stone 2025
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
6 Drama China yang Dibintangi Pan Meiye, Beragam Peran
-
4 Ide OOTD Stylish ala Shin Soo Hyun untuk Gaya Nyaman Saat City Trip!
-
Tom Felton Perankan Draco Malfoy Lagi Lewat Harry Potter versi Broadway