Menurut saya, buku-buku genre motivasi selalu menarik untuk dibaca. Ada sederet manfaat yang bisa diperoleh dari buku-buku tersebut. Misalnya, mampu mengobati kegalauan, memberikan semangat hidup, mengajarkan kita agar pantang menyerah dalam mengarungi kehidupan, dan lain sebagainya.
Salah satu buku genre motivasi yang asyik dan menarik dibaca misalnya buku karya Necy Tanudibyo yang berjudul Ternyata Kita Bisa Mengubah Arah Angin. Dalam buku ini diuraikan kisah-kisah pendek yang mampu membangkitkan semangat dan motivasi kepada para pembacanya.
Salah satu kisah yang bagus direnungi hikmahnya dalam buku tersebut berjudul Mereka Masih Memenjarakanmu. Berikut ini kisahnya:
Ketika berkuasa, Nazi membunuh dan memenjarakan berjuta-juta orang. Banyak orang yang menjadi korban keganasan Nazi, di hatinya masih menyimpan dendam. Bukan saja mendendam pada Nazi dan ajarannya, bahkan menaruh dendam terhadap bangsa Jerman.
Dalam sebuah reuni korban Nazi, seorang mantan penghuni kamp konsentrasi Nazi berbincang-bincang dengan rekan yang satu kamp dengannya dulu.
“Kau bisa memaafkan Nazi?” dia bertanya.
“Ya.”
“Bagaimana kau bisa memaafkan mereka? Mereka menyiksamu, memenjarakanmu, membuatmu kerja paksa tanpa upah. Bahkan mereka pernah nyaris membunuhmu. Tidak. Saya tak akan pernah memaafkan mereka. Hati saya masih penuh kebencian kepada mereka,” katanya.
“Kalau begitu,” kata temannya, “Sampai sekarang mereka masih memenjarakan kamu.”
Kisah tersebut menyelipkan hikmah atau pelajaran berharga bahwa jika hati kita dipenuhi dendam dan kebencian, maka kita tidak akan bisa merasakan kebahagiaan. Jika kita sibuk membenci atas orang lain atau sesuatu hal, kita kehilangan waktu untuk bahagia. Dan penjara kehidupan yang sebenarnya bukanlah jeruji besi, melainkan hati yang penuh benci dan amarah. Milikilah hati yang selalu memaafkan, penuh belas kasih, dan selalu memahami, maka kebahagiaan akan selalu kita rasakan setiap saat, di mana pun, kapan pun (halaman 16).
Memang saya akui, yang namanya memaafkan sebuah kesalahan itu terasa berat dan terkadang membutuhkan jeda waktu. Bila menuruti hawa nafsu, tentu kita akan sulit memaafkan kesalahan orang lain pada kita. Namun bila kita menyadari bahwa setiap orang, termasuk kita, bisa saja melakukan suatu kesalahan, baik sengaja maupun tidak, tentu kita akan lebih legawa dan mudah untuk memaafkan.
Mari kita renungkan, seandainya kita pernah bersalah pada seseorang, tentu kita sangat ingin orang tersebut sudi memaafkan kita. Bila kita pernah berbuat dosa kepada Tuhan, tentu kita sangat berharap Tuhan sudi mengampuni dosa kita. Logikanya, bila kita ingin Tuhan memaafkan dosa-dosa kita di masa lalu, maka maafkanlah kesalahan yang pernah dilakukan oleh orang lain pada kita. Mudah-mudahan, kita semua menjadi pribadi yang lebih bijak dan pemaaf. Aamiin.
Tag
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Scrambled: Journeylism, Misteri Dokumen yang Hilang dan Musuh dalam Selimut
-
Ulasan Novel If You Need Me, Cerita Cinta Palsu yang Jadi Nyata
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
Terkini
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Tertahan di Zona Nyaman, Bagaimana Pengaruh Pertemanan Terhadap Masa Depan?
-
Intip Harga Tiket Konser Kyuhyun Super Junior di Jakarta, Mulai Rp1,35 Juta
-
3 Drakor Ciamik yang Dibintangi Bae Doona, Ada The Silent Sea
-
Julian Oerip Pemain Keturunan Mirip Tijjani Reijnders Grade A