Siapa yang tak kenal rendang, makanan berbahan dasar daging sapi (biasanya diambil bagian tenderloin atau bagian pinggang yang lunak) berkuah santan, dan kaya akan bumbu rempahnya menjadikan makanan ini primadona dan buah kebanggaan masyarakat Minangkabau.
Ciri khas rendang, diperlukan waktu memasak hingga berjam-jam lamanya untuk mendapatkan cita rasa rendang betulan, bukan Kalio, serta wewangian resapan rempahnya.
Jauh sebelum seterkenal seperti sekarang, biasanya masyarakat Minangkabau menyajikan masakan rendang pada saat acara kenduri, adat, dan sambutan tamu-tamu penting. Ditelisik lebih jauh lagi, dikutip dari jurnal Sciencedirect.com berjudul Rendang: The Treasure of Minangkabau, rendang memang terkenal mendunia namun masih menyisakan sedikit rekam jejak mengenai sejarah dan adatnya, yang jelas dahulu rendang dipercaya berasal dari India, para pedagang India memperkenalkan masakan berkuah, Kari, kepada masyarakat lokal. Bagi masyarakat Minangkabau, diadaptasi menjadi makanan khas yang kita kenal sebagai rendang. Tentu bedanya kari asal India dan rendang Minang adalah pada warna dan kuah masakannya yang sangat menyolok.
Ada beberapa sumber mengatakan bahwa rendang sudah ada pada abad ke-18 yakni rentang tahun 1771-1779 berdasarkan pengamatan cara memasak kari asal India dan rendang asal Sumatra. Bahkan menurut Sutomo, melaporkan bahwa rendang sudah ditemukan pada abad ke-8 di Sumatra barat.
Filosofi masakan rendang
Durasi masak hingga berjam-jam lamanya merupakan ciri khas masakan rendang yang tidak dimiliki oleh kebanyakan masakan lainnya. Rupanya bagi masyarakat Minangkabau memiliki nilai filosofi tersendiri, loh, yakni: kesabaran, kebijaksanaan, dan ketulusan hati.
Rendang berasal dari kata Marandang atau membuat rendang, yaitu mengeringkan kuah/santan dengan mengaduk. Menurut Sutomo, kata Rendang juga bisa diartikan sebagai "perlahan"; dua hal ini menjelaskan mengapa masakan rendang berdurasi lama saat pengolahannya.
Masakan rendang sukses mendunia
Masakan rendang tidak hanya menjadi primadona di mata masyarakat Minang dan Indonesia. Menurut survey yang dilakukan oleh Cables News Network pada 2001 dan 2017, rendang mendapatkan nominasi masakan terenak di dunia berdasarkan reader's choice sebanyak 35.000 voter mengalahkan sushi dan Tom yang Goong dari Thailand. Tak sampai disitu saja, mendapati rendang menjadi masakan terenak di dunia, Gordon Ramsay, chef terkenal dunia, menjejal keingintahuannya mengenai rendang dengan langsung terbang ke Sumatera barat.
Masakan rendang memang terkenal dengan kelezatan serta nilai filosofi pada proses pembuatannya, rendang tak hanya terbentuk begitu saja tapi melalui perbauran budaya, adat, dan agama yang sudah terjadi lama sekali. Seperti tak lekang oleh waktu, rendang tetap eksis hingga saat ini dan menjadi masakan mendunia.
Baca Juga
-
5 Tanda Kamu Sudah Dewasa Secara Emosional Menurut Ahli
-
5 Penemu Ini Menyesali Temuannya, Dihantui Rasa Bersalah meski Tak Membunuh
-
Ada Peringatan Hari Ciuman Internasional, Ini 6 Manfaat Ciuman Intim bagi Kesehatan Tubuh
-
Jangan Anggap Remeh, Waspadai 5 Tanda Kucing Terkena Rabies!
-
Ingin Makan Daging Tapi Takut Kolesterol? Atasi dengan 7 Sayuran Ini
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Princess Mononoke: Mahakarya Studio Ghibli yang Abadi
-
Review Buku Filosofi Teras: Ajaran Kuno Stoa yang Masih Relevan di Hari Ini
-
Review Film Pools: Pesta, Duka, dan Kenangan yang Tertinggal di Dasar Kolam
-
Review Film My Beloved Stranger: Kisah Penyesalan yang Mendalam
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
Terkini
-
Anti Repot, Tetap Cantik! Ini 4 OOTD Feminin Simpel ala Belle KISS OF LIFE
-
Dari Mimbar Megah hingga Meme: Mengurai Paradoks Kritik di Indonesia
-
Batal Lawan Kuwait, Timnas Indonesia Bisa Dapatkan 2 Keuntungan Jika Ajak Vietnam Beruji Tanding
-
Menendang Stereotip: Futsal Perempuan Mengubah Persepsi
-
Kembali Diterpa Rumor, Jimin BTS Disebut Berkencan dengan Song Da-eun