Selama ini, kita mungkin sudah sering mendengar istilah penyimpangan seksual. Yakni tentang hubungan seksual yang tidak semestinya. Padahal, masih banyak perilaku menyimpang lainnya yang juga harus dihindari.
Didi Junaidi dalam bukunya Penyimpangan Seksual yang Dilarang Al-Quran, mengulas banyak hal tentang perilaku penyimpangan yang dilakukan banyak orang. Penulis menguraikan, kecanggihan teknologi saat ini turut memberi andil maraknya perilaku seks menyimpang.
Sebagaimana diketahui, saat ini banyak konten yang tidak sesuai dan tidak patut dipertontonkan, justru menjadi hidangan sehari-hari netizen. Meskipun ada batasan umur untuk tayangan yang berbau seksual, tetapi siapa yang bisa menjamin kalau anak-anak di bawah umur tidak akan menonton konten dewasa?
Dalam buku ini dijelaskan ada beberapa penyimpangan seksual. Ada beberapa perilaku lain yang tak kalah membahayakan seperti masturbasi atau onani, pedofilia, sodomi, seks oral, eksibisionisme, sadisme, dan lainnya.
Pedofilia adalah perilaku orang dewasa yang mendapatkan kepuasan seksual dengan melakukan persetubuhan dengan anak-anak kecil. Tindakan ini bisa dengan memperlihatkan kelamin kepada korban, atau dengan membelai, mencium, mendekap, bahkan melakukan senggama dengan anak-anak.
Perilaku ini jelas sangat membahayakan anak-anak yang masih belum tahu apa-apa tentang dunia seks. Tak heran jika para pelaku pedofilia akan diberi sanksi yang berat sehingga menimbulkan efek jera (hlm. 51).
Sementara itu, eksibisionisme adalah suatu penyimpangan seksual, di mana kesenangan didapat dengan mempertunjukkan alat kelamin kepada orang lain. Pemeraga sering kali mencapai orgasme melalui kombinasi dari faktor-faktor situasional selama itu.
Perilaku ini juga sangat berbahaya karena menyangkut privasi yang tidak harus diperlihatkan kepada banyak orang. Keberadaan media sosial berbasis dating (kencan) bisa menjadi salah satu media untuk menyalurkan hasrat para pengidap eksibisionisme ini (hlm. 75).
Masih banyak perilaku menyimpang lainnya yang dijelaskan dalam buku ini. Secara keseluruhan, buku ini membahas berbagai hal penyimpangan seksual dan bagaimana menghindarinya agar generasi muda tidak menjadi korban penyimpangan seksual.
Menikmati seks memang merupakan kebutuhan biologis setiap manusia, tetapi semua itu bisa dilakukan sesuai dengan aturan dan tuntunan yang tidak melangar norma hukum dan agama.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Di Antara Luka dan Pulih: Lika-Liku Luka, Sebuah Perjalanan Menjadi Manusia
-
Pegawai Unram Hamili Mahasiswi KKN, Polda NTB Panggil 'S' Sebagai Tersangka
-
Ulasan Novel Love, Mom: Surat Berisi Teka Teki Meninggalnya Sang Ibu
-
Marak Dokter Cabuli Pasien Terbaru di RS Malang, Wamenkes Ogah Ampuni Pelaku: Cederai Sumpah Dokter!
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
Ulasan
-
Di Antara Luka dan Pulih: Lika-Liku Luka, Sebuah Perjalanan Menjadi Manusia
-
Film Home Sweet Home: Rebirth, Benturan Antara Dunia Nyata dan Supranatural
-
Ulasan Novel Love, Mom: Surat Berisi Teka Teki Meninggalnya Sang Ibu
-
Review Film Pengepungan di Bukit Duri: Tamparan Emosional dan Jerit Sosial
-
Review Sinners: Bukan Film Soal Vampir Doang
Terkini
-
Rayakan Ulang Tahun ke-42, Ini 5 Drama Xu Hai Qiao yang Tayang di WeTV
-
Dari Chic sampai Edgy, Intip 4 Daily Outfit Seonghwa ATEEZ Buat Ide Gayamu!
-
3 Karakter Akan Bersinar di Anime Solo Leveling Season 3, Ada Favoritmu?
-
Film The Roses Pertemukan Benedict Cumberbatch dengan Olivia Colman
-
D-4 Comeback, 3 Poin Penting yang Wajib Kamu Nantikan di Album Solo Kai EXO