Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Sam Edy Yuswanto
Buku "Masalahmu, Sahabat Terbaikmu" (Dokumen pribadi/ Sam Edy)

Masalah akan dialami oleh setiap orang di dunia ini. Masalah dapat diartikan sebagai ujian kehidupan yang memang sengaja diturunkan oleh Allah Swt. untuk menguji hamba-hamba-Nya. 

Yang membedakan antara manusia satu dengan manusia lainnya ialah bagaimana dia berusaha menyikapi masalah tersebut; apakah mampu bersabar dan berusaha mencari jalan keluar terbaiknya ataukah tidak?

Sejatinya, masalah yang kita hadapi akan membuat kita semakin lebih bijaksana dalam menyikapi kehidupan ini. Masalah yang kita hadapi kelak dapat membuat kita lebih bisa memahami kondisi orang lain yang sedang mengalami persoalan kehidupan. Tak hanya sekadar memahami dan merasakan, tetapi bisa membuat hati kita terketuk untuk membantu mereka.

Dalam buku “Masalahmu, Sahabat Terbaikmu” dijelaskan bahwa hadirnya masalah dalam kehidupan adalah salah satu cara untuk mengasah kecerdasan otak. Mungkin, selama ini Anda berpikir bahwa kecerdasan hanya dapat diasah melalui membaca, belajar, atau permainan. Anda tidak pernah mengira bahwa kecerdasan otak menjadi semakin tajam lantaran masalah. Mengapa demikian? Mungkin, pertanyaan ini muncul dalam benak Anda.

Otak manusia membutuhkan latihan layaknya otot. Jika Anda sering menggunakannya, maka Anda akan menjadi seorang pemikir yang terampil dan kecerdasan Anda meningkat. Tetapi, jika Anda tidak pernah menggunakan otak, kecerdasan akan memburuk. Nah, hadirnya masalah merupakan sarana melatih otak (halaman 83).

Masalah juga dapat menjadikan kita lebih dekat dengan Tuhan. Mukhamad Yusuf menjelaskan bahwa masalah akan menjadikan kita lebih khusyuk beribadah jika dibarengi dengan introspeksi. Masalah hadir karena ada kesalahan atau dosa yang telah kita lakukan. Saat Anda mampu menghadirkan ingatan dan penyesalan terhadap dosa, niscaya kekhusyukan dalam beribadah akan Anda raih.

Tetapi sebaliknya, jika hadirnya masalah tidak mengantarkan Anda untuk berintrospeksi diri, serta mengingat dan menyesali dosa yang Anda lakukan, niscaya hadirnya masalah justru akan membuat kepala Anda pening (halaman 89).

Terbitnya buku “Masalahmu, Sahabat Terbaikmu” karya Mukhamad Yusuf (terbitan Diva Press, 2014) ini menarik dijadikan sebagai sarana bagi para pembaca untuk introspeksi diri, sekaligus menjadi buku yang dapat memberikan semangat bagi siapa saja agar berusaha tegar dan sabar dalam menghadapi berbagai masalah atau ujian kehidupan.

Sam Edy Yuswanto