Uzumaki Naruto dalam serialnya merupakan tokoh utama yang pernah terkenal di masanya. Memulai hidup sebagai seorang bocah ninja yatim piatu, dia melewati banyak rintangan, masalah dan tekanan dalam hidupnya karena ada seekor monster yang bersemayam di dalam tubuhnya. Namun, hal yang membuat penonton menyukainya adalah motivasi yang dia punya dalam melewati semua itu sangat inspiratif. Sikap yang dia tunjukkan sangat pantas diteladani dalam kehidupan nyata. Karena mau seburuk apa pun seseorang dilahirkan, selama masih punya tekad untuk berkembang, tidak ada yang mustahil untuk meraih mimpi.
Sekarang, Naruto telah menggapai mimpinya, yaitu menjadi Hokage di Desa Konoha. Begitu banyak rintangan ninja dalam hidupnya yang pernah dia lewati, pada akhirnya itu mengantarnya pada mimpinya sekarang. Selain itu, dia juga menjadi pahlawan setelah menyelematkan dunia shinobi dalam sebuah peperangan besar. Oleh karena itu, dia bisa menjadi orang yang terhormat sekarang di desanya. Padahal, dia dulu sangat dibenci bahkan dikucilkan dari warga Desa Konona karena monster bijuu yang ada di dalam tubuhnya.
Namun, di balik kesuksesan Naruto, ada seorang guru yang telah mendidiknya dari kecil yang membuatnya bisa menjadi seperti sekarang. Guru itu bernama Jiraiya yang merupakan seorang pria paruh baya yang humoris dan agak vulgar. Meskipun begitu, dengan segala pengalaman dan kekuatannya, dia sudah membesarkan seorang bocah yang menjadi pahlawan dunia shinobi. Mungkin hanya beberapa fans sejati yang tahu betapa berpengaruhnya dia dalam hidup Naruto, jadi saya akan berbagi cerita tentang Jiraiya yang cocok untuk diteladani dalam hidup kita.
Berperan sebagai ayah dalam hidup Naruto
Dalam serial animenya, orangtua Naruto telah meninggal dunia karena menyegel monster bijuu yang ada di dalam tubuhnya. Dia menjalani hidupnya sebagai anak yatim piatu. Dia membutuhkan sosok ayah dan ibu dalam hidupnya untuk membimbingnya. Jiraiya yang merupakan guru pembimbing yang pernah mengajari ayahnya Naruto sebelumnya, dia merasa yang paling bertanggung jawab dalam mendidik Naruto. Jiraiya mendidik Naruto dari Naruto berusia 13 tahun hingga 16 tahun sampai akhirnya dia dibunuh saat misi ke Desa Amegakure.
Tidak hanya sebagai seorang guru, dia juga mendidik bak seorang ayah bagi Naruto. Jiraiya telah mengajari Naruto semua jutsu yang cocok untuk Naruto, mentraktir makan, membeli pakaian, melindungi serta membela Naruto di saat Naruto membutuhkan. Jiraiya hampir menggunakan seluruh hartanya untuk menafkahi Naruto sehingga Naruto pun merasakan sosok seorang ayah dari diri Jiraiya. Jadi wajar, Naruto merasa terpukul saat mendapat berita bahwa Jiraiya gugur dalam misi investigasi organisasi Akatsuki di Desa Amegakure.
Rela mempertaruhkan nyawa demi Naruto
Dari kecil, Naruto selalu mendapat banyak ancaman karena bijuu yang bersemayam di tubuhnya termasuk ancaman dari dalam bijuunya itu sendiri. Jiraiya rela mempertaruhkan nyawanya demi keselamatan Naruto tanpa berpikir panjang. Apalagi bijuu yang ada di dalam Naruto kerap kali melakukan pemberontakan setiap Naruto sedang marah dan tidak terkendali sehingga Jiraiya sudah berkali-kali terluka parah untuk menghentikannya. Jiraiya tetap berusaha seperti apapun risikonya untuk menekan kekuatan dari bijuu yang ada di dalam tubuh Naruto.
Seorang mentor yang hebat
Dalam serial Anime Naruto, Jiraiya sudah memiliki banyak murid sebelum Naruto seperti ayahnya Naruto, Minato, Konan, Yahiko, dan Nagato. Semuanya adalah ninja kuat yang sulit untuk dilawan. Dedikasi Jiraiya dalam menjadi mentor mereka tidak bisa diremehkan melihat dia saat mendidik Naruto benar-benar totalitas. Naruto tidak bisa menjadi orang yang hebat dan terhormat tanpa didikan dari Jiraiya.
Itulah beberapa perkenalan singkat mengenai Jiraiya yang merupakan guru Naruto yang sudah sangat berjasa dalam hidup Naruto. Bagi kamu yang penasaran, kamu harus tonton ceritanya dari awal untuk mengetahui itu semua secara jelas.
Baca Juga
-
Krisis Warisan Rasa di Tengah Globalisasi: Mampukah Kuliner Lokal Bertahan?
-
Review 12 Strong: Kisah Heroik Pasukan Khusus AS Pasca Peristiwa 11/09/2001
-
Review The Recruit, Aksi Spionase Menegangkan dengan Sentuhan Humor Segar
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Lebaran di Tengah Gempuran Konsumerisme, ke Mana Esensi Kemenangan Sejati?
Artikel Terkait
-
The Apothecary Diaries: 9 Kasus Paling Ikonik yang Pernah Dipecahkan Maomao
-
Jujutsu Kaisen: Alasan Kenapa Yuta Okkotsu Terpilih Jadi Ketua Klan Gojo
-
3 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Menonton Anime Fire Force Season 3
-
Anime Solo Leveling: Teori di Balik Sung Jin-Woo Mampu Mengerti Bahasa Monster
-
PUBG Skin Imut Frieren, Sudah Bisa Didapatkan di Versi Global?
Ulasan
-
Review Novel 'TwinWar': Pertarungan Harga Diri di Balik Wajah yang Sama
-
Ulasan Webtoon Our Secret Alliance: Perjanjian Palsu Ubah Teman Jadi Cinta
-
Novel The Good Part: Makna Perjuangan yang Menjadikan Hidup Lebih Sempurna
-
Buku The Psychological of Money: Perspektif Psikologis dalam Mengelola Uang
-
Cafe Hello Sapa, Kombinasi Sempurna antara Kopi dan Pemandangan Danau Sipin
Terkini
-
Piala Asia U-17: Timnas Indonesia Kembali Gendong Marwah Persepakbolaan Asia Tenggara
-
Pemain PC Kini Bebas dari PSN! Sony Ubah Kebijakan Akun PlayStation
-
Timnas Indonesia, Gelaran Piala Asia dan Bulan April yang Selalu Memihak Pasukan Garuda
-
Lee Jung-eun Siap Jadi Bibi Kim Ji-won dalam Drama Baru 'Doctor X'
-
Jadi Couple di 'The Haunted Palace', Chemistry Yook Sungjae dan Bona Dipuji