Pijat refleksi menjadi salah satu terapi bagi sebagian orang untuk menyembuhkan penyakit. Sebagian yang lain kemungkinan menjadikan pijat refleksi sebagai sarana memanjakan diri, atau mengusir penatnya tubuh setelah beraktivitas seharian, agar tubuh terasa lebih segar dan enteng.
Menurut Nimas Mita Etika M, pijat refleksi bisa dijadikan pilihan untuk memanjakan diri di sela-sela kesibukan Anda. Berbeda dengan pijat atau urut biasa, pijat refleksi lebih fokus pada titik-titik yang ada di tubuh, terutama pada kaki dan tangan. Titik-titik tubuh tersebut terhubung langsung dengan saraf-saraf organ, sehingga ketika dipijat akan mempengaruhi fungsi organ (hellosehat.com).
Gangsar R. Hayuaji dalam buku Mahir Pijat Refleksi Secepat Kilat (Diva Press, 2016) dijelaskan, hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan pijat refleksi antara lain:
1. Pakailah minyak urut supaya kulit tidak lecet ketika dipijat.
2. Sebaiknya, lakukan pijatan dua hari sekali atau tiga kali seminggu. Jangan melakukan pijatan setiap saat, karena dapat merusak saraf refleks. Selain itu, setiap titik refleksi tidak boleh dipijat lebih dari 10 menit karena akan membahayakan saraf.
3. Jika pemijatan yang terlalu keras menimbulkan rasa sakit, kurangi tekanan pemijatan dan pindahkan pemijatan ke bagian lain.
4. Jangan memijat penderita kanker pada bagian tubuh yang terluka atau bengkak.
5. Bagi penderita jantung, kencing manis, lever, dan kanker, pemijatan jangan terlampau keras. Setiap titik refleksi hanya boleh dipijat selama 2 menit.
6. Jangan lakukan pemijatan selama perut dalam kondisi kenyang. Lakukan pemijatan satu jam setelah makan.
7. Bagi pemijat yang kurang enak badan, jangan sekali-kali memijat. Sebab, ada kalanya diperlukan tenaga ekstra untuk memijat.
Reaksi setiap orang usai dipijat tentu beragam. Misalnya, untuk pemijatan bagi penderita penyakit ginjal, apabila usai pemijatan penderita menunjukkan reaksi berupa keluarnya air kencing berwarna cokelat atau merah, itu berarti pertanda baik dan Anda bisa terus melanjutkan pemijatan (halaman 19).
Dalam buku Mahir Pijat Refleksi Secepat Kilat juga diulas beragam penyakit yang bisa diobati dengan cara melakukan pijat refleksi, seperti kejang jantung, katarak, kelumpuhan, kanker hati, hernia, gondok, dan lain-lain.
***
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Tips Mengolah Tubuh Ideal Agar Tetap Bugar
-
Ulasan Buku 'Tegas Membangun Batas': Pentingnya Memiliki Prinsip Hidup
-
Waspada! Komplotan Copet Modus Pijat Marak Berkeliaran di Jakarta, Anak SMP di Angkot jadi Korban
-
Merawat Ingatan Melawan Lupa, Suciwati Luncurkan Buku "Mencintai Munir"
-
Berkunjung ke Perpustakaan Baca di Tebet, Ruang Literasi Baru di Selatan Jakarta
Ulasan
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
Perjalanan Menemukan Makna Hidup Sejati di Novel Pencari Harta Karun
-
Tradisi Perempuan Jepang di Tahun 1930-an di Novel The Makioka Sisters
-
Depot Mie Sahadja Malang: Hangatnya Cita Rasa dan Kenangan Rumah Nenek
-
Ulasan Buku Granny Loves to Dance: Saat Nenek Tercinta Terkena Alzheimer
Terkini
-
Sinopsis My Daughter is a Zombie Siap Segera Tayang, Brutal Tapi Kocak!
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Menari Bersama Keberagaman: Seni Pembelajaran Diferensiasi di Kelas Modern
-
BRI Super League: Novan Setya Sasongko Ungkap Target dengan Madura United
-
Motorola Edge 860 Pro: HP Flagship yang Siap Bikin Brand Lain Ketar-ketir