Menurut saya, kehadiran teman atau sahabat sangat berarti bagi kehidupan kita. Bersama sahabat, kita bisa saling berbagi kisah masing-masing. Bersama sahabat kita bisa saling mencurahkan perasaan, saling berdiskusi, sekaligus sebagai tempat mencari jalan keluar atas berbagai persoalan yang membelit kehidupan kita.
Hal yang penting dipahami bersama, berhati-hatilah dalam mencari teman atau sahabat. Karena tak semua orang bisa kita jadikan sahabat. Carilah sosok sahabat yang bisa diajak tertawa sekaligus bersedih. Sahabat yang selalu hadir dalam kondisi suka maupun duka.
Bicara tentang indahnya persabahatan, kita bisa mencontoh persahabatan para ulama atau para kiai. Ada sebuah kisah yang menarik disimak dalam buku “Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus”. Kisah yang menceritakan persahabatan tiga orang kiai yang begitu akrab dan meninggalkan hikmah bagi kita. Yakni persahabatn yang terjalin antara Gus Dur (almarhum) bersama Gus Mus dan juga Kiai Husein Muhammad.
Dalam buku terbitan IRCiSoD (tahun 2022) ini, Gus Mus bercerita bahwa Gus Dur adalah orang yang cerdik, sangat cerdas, dan menguasai banyak ilmu agama serta ilmu umum. Pengetahuannya sangat luas dan terbuka. Namun, boleh jadi Gus Dur juga dianugerahi keistimewaan ilmu weruh sak durunge winara (mengetahui sebelum terjadi) sebagaimana orang-orang menyebutnya. Atau, kalau dalam tradisi pesantren disebut ilmu laduni, atau ilmu adiluhung.
Persahabatan antara Gus Mus dan Gus Dur bisa dikatakan sangat akrab. Menurut cerita Bu Sinta, istri Gus Dur, hubungan keduanya sangat dekat sejak dulu hingga hari ini. kedekatan itu sudah dimulai ketika keduanya sama-sama belajar di Kairo, Mesir. Manakala Gus Dur tidak punya uang atau kekurangan untuk keperluannya, Gus Mus sering membantu, atau sebaliknya. Gus Mus adalah sahabat terdekat, tempat Gus Dur mencurahkan hati ketika ada masalah yang menggelisahkannya atau memerlukan sumbangan pemikiran (Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus, halaman 89).
Terbitnya buku karya K.H. Husein Muhammad ini menurut saya sangat inspiratif dan layak direnungi isinya. Obrolan antara Kiai Husein dan Gus Mus yang membahas tentang sebagian kisah hidup almarhum Gus Dur sarat dengan pembelajaran berharga bagi siapa saja.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
-
Ulasan Buku Sabar tanpa Batas, Memaknai Hidup dengan Bijaksana
-
Ulasan Buku Hati Tak Bertangga, Rahasia Hidup Tenang dan Bahagia
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
3 Pesan AntiBullying dalam Buku Cerita Surat Dalam Balon
-
Ulasan Buku Insecurity is My Middle Name: Refleksi tentang Penerimaan Diri
-
Ma'ruf Amin Sebut Kesadaran Politik Para Kiai Sudah Hilang: Perannya Cuma di Pinggiran Masyarakat
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
Ulasan
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
Ulasan Film Monolith: Keberanian Seorang Ibu dalam Melindungi Anaknya
-
Ulasan Film REC, Horor Found Footage yang Mencekam
Terkini
-
Sukses! Mahasiswa Amikom Yogyakarta Adakan Sosialisasi Pelatihan Desain Grafis
-
EXO 'Monster': Pemberontakan dari Psikis Babak Belur yang Diselamatkan Cinta
-
Tayang 22 November, Ini 4 Pemain Utama Drama Korea When The Phone Rings
-
Comeback Memukau! VIVIZ Umbar Pesona dan Rasa Percaya Diri di Video Musik Lagu Baru 'Shhh!'
-
4 Rekomendasi Liquid Blush Warna Mauve, Tampil Cantik dan Natural!