Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Thomas Utomo
Terbang ke Finlandia karena Gemar Menulis (Dokumentasi pribadi/Thomas Utomo)

Dyah Budiarsih adalah salah satu sosok menonjol di Provinsi Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Banyumas. Sejak masa sekolah, dia gemar mengikuti rupa-rupa kegiatan, mulai dari bersifat akademis, kesenian, hingga bahasa. Dalam hal yang disebut terakhir, dia kerap menulis artikel, puisi, dan sebagainya di koran, majalah, maupun jurnal.

Segala macam aktivitas profesionalnya, baik ketika menjadi guru, kepala sekolah, maupun pengawas TK/ SD, senantiasa dia catat dan dokumentasikan dengan setia. Prinsip tulis yang akan kamu kerjakan, dan kerjakan yang kamu tuliskan, lalu dokumentasikan, dia laksanakan sungguh-sungguh.

Kesungguhan itu membuahkan banyak hasil, di antaranya ketika mengikuti Lomba Pengawas Berprestasi, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai maju ke jenjang nasional, portofolio yang dia ajukan sangat lengkap. Semua terdokumentasikan dengan baik, urut, dan jelas.

Dalam hal presentasi, kepiawaiannya tak diragukan lagi. Maka tak pelak lagi, Juara I Lomba Pengawas Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2012, disandang olehnya, mengalahkan ratusan atau mungkin ribuan pengawas lain se-Indonesia.

Selain uang tunai, laptop, dan aneka hadiah lain, penghargaan yang diterima Dyah adalah diterbangkan ke Finlandia, negara dengan kualitas pendidikan formal terbaik sedunia.

Dyah berangkat ke negara di Eropa itu bukan seorang diri. Dia berangkat bersama orang-orang berprestasi dari Aceh, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Timur, terdiri dari guru SD, guru SMP, kepala SD, kepala SMP, pengawas, serta para profesor dari sejumlah universitas.

Kegiatan itu diberi judul Pertukaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Networking, dan Kerja Sama Internasional PTK SD. Pelaksanaannya 27 September sampai dengan 6 Oktober 2012.

Pada saat kunjungan tersebut, Finlandia tengah mengalami musim gugur. Suhu udara berkisar 6 sampai 12derajat Celcius. Dingin, tentu saja! Namun, tidak memgurangi semangat Dyah dan kawan-kawan untuk menjelajah macam-macam institusi pendidikan di Negeri Seribu Danau tersebut.

Di antara fakta menarik yang Dyah peroleh dalam kurun masa kunjungan tersebut adalah guru merupakan profesi bergengsi di Finlandia bahkan melampaui dokter.

Sebab itulah, fakultas keguruan lebih banyak menjadi incaran daripada fakultas kedokteran. Namun untuk masuk ke fakultas keguruan, syaratnya berat. Ada standar nilai minimal tertentu, ditambah macam-macam seleksi. 

Ketika sudah diterima menjadi guru pun gemblengannya tidak main-main. Hanya mahasiswa bermental baja yang sanggup bertahan bahkan berkembang.

Buku ini merangkum hal-hal menarik dan inspiratif lainnya dari Finlandia. Sungguh satu buku yang amat layak baca, tak hanya buat guru dan tenaga pendidikan, namun juga bagi masyarakat umum, terutama orang tua.

Video yang mungkin Anda suka:

Thomas Utomo