Anyer termasuk ke dalam destinasi wisata populer yang ada di Provinsi Banten. Wisata alamnya menjadi wisata favorit bagi masyarakat Banten dan tentunya bagi wisatawan dari luar daerah. Tidak heran jika setiap akhir pekan dan libur panjang mereka akan memadati setiap pantai yang ada di Anyer.
Begitu juga dengan hotelnya, jajaran kendaraan dengan berbagai jenis dan warna akan terlihat memenuhi parkiran hotel-hotel dengan gaya artistik dan modern.
Tapi, Anyer bukan hanya tentang pantai dan hotelnya, ia juga menjadi bagian dari sejarah Banten pada zaman penjajahan Belanda dulu. Merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, ia mempunyai daya tarik dan keunikannya sendiri.
BACA JUGA: Kebon Okay, Spot Kuliner di Jogja untuk Memanjakan Mata, Hati, Lidah, dan Pikiran
Berikut 5 daya tarik Anyer yang tidak akan terlupakan oleh para wisatawan.
1. Sunset yang menawan di Anyer
Anyer terletak di ujung barat Kabupaten Serang atau di titik paling ujung dari Pulau Jawa bagian barat. Jadi, sunset atau matahari yang terbenam di sebelah barat akan terlihat jelas di seluruh pantai di Anyer.
Sunset di Selat Sunda akan terlihat sangat cantik, berwarna-warni, dan berkilauan di tengah lautan. Tidak salah jika Provinsi Banten disebut sebagai The Sunset of Java, karena di sini sunset-nya terlihat lebih menawan.
Untuk menikmati keindahannya, kamu bisa mengunjungi pantai manapun di Anyer. Rekomendasi saya, kamu bisa masuk ke Pantai Pasir Putih Sirih, Pantai Bandulu, Pantai Sambolo, Pantai Marina Marbella, atau Pantai Mercusuar. Di semua pantai ini, kamu bisa stay lebih lama sampai hari gelap, dengan seijin petugas pantai tentunya.
Tapi, jika kamu menginap di hotel yang ada di pantai-pantai ini, kamu jadi bisa bebas berjalan-jalan untuk menikmati sunset dengan puas setiap harinya.
2. Watersports yang Beragam
Objek wisata utama di Anyer adalah pesisir pantai berpasir yang panjang dan lebar, tapi beberapa diantaranya mempunyai karakteristik pantai yang berkarang dan ditumbuhi pepohonan yang lebat.
Untuk mencoba watersports atau olahraga air, lebih baik memilih pantai yang berpasir dan dengan arus ombak yang sedang, seperti di pantai-pantai yang saya sebutkan di atas tadi.
Di semua pantai itu tersedia banyak watersports dengan berbagai macam permainan dan aktivitas, seperti banana boat, donat boat, speed boat, jet sky, dan ada juga parasailing.
Malah, di beberapa pantai menawarkan snorkeling, diving, dan surfing dengan pemandu yang sudah berpengalaman. Hanya saja ketiga watersports ini akan disusaikan dengan kondisi cuaca pada hari itu.
BACA JUGA: Gereja Ganjuran, Wujud Inkulturasi yang Sarat Nilai Toleransi
3. Pantai Terbaik untuk Keluarga
Bisa dibilang Anyer menjadi daerah wisata yang a child-friendly, yaitu tempat wisata ramah anak dan yang disukai oleh orangtua dan anak. Ia cocok didatangi oleh wisatawan dari segala usia, mulai dari anak-anak sampai lansia.
Alasan utamanya adalah karena di beberapa tempat wisata sudah dilengkapi dengan informasi tentang keamanan dan pelayanan yang dibutuhkan agar wisatawan dapat berlibur dengan aman dan nyaman.
Di Anyer, banyak pantai yang telah menyediakan fasilitas-fasilitas yang lengkap dan nyaman untuk para wisatawannya, seperti tersedianya playground, saung atau gazebo untuk tempat beristirahat, musala, dan kamar mandi yang memadai.
Banyak juga pengelola pantai, hotel, homestay, dan villa yang menugaskan banyak penjaga pantai dan pekerja lapangan agar dapat menjaga dan memberikan informasi langsung kepada wisatawan.
4. Menjadi Bagian Sejarah Banten
Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Anyer merupakan daerah yang mempunyai cerita sejarah yang luar biasa, terutama sejarah yang berkaitan dengan Banten.
Pantai-pantai yang sekarang banyak dikunjungi wisatawan, di zaman dulu merupakan sebuah pelabuhan tempat bersandarnya kapal-kapal layar dari Eropa. Bahkan, pada masa penjajahan Belanda, daerah Anyer menjadi tempat terjadinya pertumpahan darah ketika rakyat Banten menyerang kompeni Belanda.
Penderitaan rakyat Banten juga terjadi pada awal mula pembuatan De Grote Postweg atau Jalan Raya Pos dari Anyer ke Panarukan yang di gagas oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels pada tahun 1809.
Oleh karena itu, sekarang dibangun Monumen Titik Nol Kilometer Anyer – Panarukan yang bisa kamu lihat melalui Pantai Bojong Suar - Cikoneng. Di sini juga berdiri mercusuar yang telah berusia ratusan tahun, yang dibangun pada tahun 1885. Bahkan, puing-puing mercusuar tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun 1806 juga ada di sini.
BACA JUGA: Mata Air Panas di Anyer Ini Mampu Tingkatkan Imunitas dari Virus
5. Seafood Segar dan Banyak Pilihan
Menurut saya pribadi, pantai-pantai di Anyer memiliki air laut yang cukup bersih dan jernih. Beberapa kali saya melihat penyu dan ikan hiu kecil berenang di Pantai Bojong Suar.
Pemancing yang beruntung masih bisa mendapatkan lobster mutiara yang bersembunyi di karang laut. Ini menandakan bahwa ikan-ikan dan hewan laut lainnya masih bisa hidup dan berkembang biak dengan baik di pantai-pantai Anyer.
Makanya seafood di daerah Anyer banyak pilihan dan terasa cukup segar. Kamu bisa mencicipi berbagai macam seafood di beberapa restoran atau warung makan di sepanjang jalan raya Anyer dengan harga yang, menurut saya, masih terjangkau dan bisa ditawar.
Kamu juga bisa membeli ikan langsung di pasar tradisional dan nelayan. Pengalaman saya, membeli beberapa ikan di pemancing bisa langsung saya panggang di pinggir pantai.
Nah, itulah kelima daya tarik yang ada di daerah Anyer. Ia tidak hanya melulu tentang pantai dan hotel mewahnya, tapi juga menjadi destinasi wisata yang menarik dan mempunyai sejarah yang luar biasa.
Dengan berwisata ke daerah pesisir pantai di Banten ini, kamu malah bisa mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan yang bisa kamu bagikan di media sosial dan diceritakan langsung kepada teman dan keluarga.
Baca Juga
-
Mengenal Budaya dan Pembuatan Kain Tenun Suku Baduy di Banten
-
Spearfishing di Pantai Anyer, Seru dan Anti-gagal
-
Mengenal Masjid Kuno Berusia 400 Tahun di Kota Badak Pandeglang
-
Setelah Tsunami dan PPKM, Kawasan Wisata Tanjung Lesung Tertata Lebih Rapi
-
Merawat Keberagaman: Cerita Ibu Dulu, Pengalaman Saya Sekarang
Artikel Terkait
-
5 Destinasi Wisata Sejuk di Indonesia, Lengkap dengan Pilihan Outfit yang Menghangatkan
-
Tugu Keris Siginjai, Destinasi Wisata Ikonik di Tengah Kota Jambi
-
PDIP Ancam Lapor MK Jika TNI, Polri dan Pejabat Negara Tak Netral Pada Pilkada Banten 2024
-
Sudah Lama Ngarep RK Pindah ke Jakarta Karena Toleran, Komunitas Tionghoa Deklarasi Dukungan ke Pasangan RIDO
-
Liburan Akhir Tahun: Rasakan Kedamaian Ombak dan Matahari Terbenam di Pinggir Pantai
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?
-
Sinopsis Film Death Whisperer 2, Aksi Nadech Kugimiya Memburu Roh Jahat