Beberapa waktu yang lalu dilansir dari akun Twitter ADS, kontrak pengadaan 2 unit pesawat angkut militer Airbus A400M yang dibeli oleh Indonesia telah diaktifkan. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pemesana 2 unit Airbus A400M yang telah direncanakan oleh pihak Indonesia sejak akhir tahun 2021.
Dilansir dari situs airbus.com, Kementrian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan) telah melakukan pemesanan 2 unit pesawat tersebut dengan masing-masing konfigurasi pesawat tanker dan pesawat angkut serbaguna.
Namun, mungkin bagi sebagian orang awam masih belum familiar tentang pesawat angkut yang sejatinya merupakan pabrikan dari konsorsium Uni Eropa, yakni Airbus tersebut.
BACA JUGA: 3 Fakta Unik Yokosuka K5Y Cureng, Pesawat Latih Bersejarah bagi Indonesia
Sejauh ini memang Indonesia baru pertama kali melakukan pembelian pesawat dari pabrikan Airbus untuk kepentingan militer setelah sebelumnya selalu melakukan pengadaan pesawat angkut berat dari pabrikan Amerika Serikat seperti Boeing dan Lockheed-Martin.
Kali ini kita akan sedikit mengulas mengenai pesawat angkut kelas berat Airbus A400M yang akan segera dimiliki oleh militer Indonesia.
1. Pesawat Angkut Kelas Berat Buatan Konsorsium Eropa
Pesawat Airbus A400M atau yang lebih dikenal dengan nama A400M Atlas ini merupakan pesawat angkut kelas berat diantara pesawat C-130 dan C-17 Globemaster.
Pesawat ini dikategorikan sebagai strategic/tactical airlifter yang memiliki tugas untuk melakukan pengiriman suplai militer maupun bantuan medis segala medan dan dapat dipergunakan untuk bantuan angkut pasukan militer. Pesawat ini mulai terbang perdana pada tahun 2009 dan mulai diperkenalkan sekitar tahun 2013.
Pesawat ini dirancang untuk menggantikan C-130 Hercules dan Transcall C-160 yang mulai terbang sejak pertengahan abad ke-20. Pesawat ini disebut dapat melakukan beragam angkut pasukan dan suplai logistik hingga bantuan medis.
Pesawat ini juga dianggap sebagai salah satu pesawat angkut militer tercanggih di era modern ini karena memiliki beragam sistem penerbangan dan elektronik paling mutakhir.
2. Dapat Difungsikan Sebagai Pesawat Tanker
Salah satu keunggulan pesawat ini juga dapat difungsikan sebagai pesawat tanker dengan melakukan sedikit modifikasi pada beberapa bagiannya saja. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor militer Indonesia membeli satu unit varian tanker dari A400M.
Dilansir dari situs airbus.com, pesawat ini mampu melakukan metode pengisian bahan bakar di udara atau yang dikenal dengan istilah air-to-air refuelling. Kemampuan angkut bahan bakar ketika diruban menjadi versi tanker yakni sekitar 63.500 liter.
Pesawat yang memiliki bobot angkut 37.000 kg ini dioperasikan oleh 3-4 orang yang terbagi atas 2 pilot, 1 pilot cadangan dan 1 operator muatan.
Dilansir dari wikipedia.com, pesawat dengan panjang 41 meter ini ditenagai oleh 4 mesin Europrop TP400-D6 turboprop yang mampu membuat pesawat tersebut terbang dengan kecepatan maksimal mach 0.75 dan kecepatan jelajah sekitar 750 km/jam.
Jarak jelajah pesawat ini diantara range 3.300 km hingga 6.400 km, akan tetapi jika melakukan terbang feri dapat menempuh jarak sekitar 8.000 km. Ketinggian maksimal yang mampu dicapai oleh pesawat ini sekitar 12.000 meter.
BACA JUGA: 3 Jenis Pesawat Bomber Andalan Militer Amerika Serikat Saat Ini
3. Indonesia akan Menjadi Pengguna Kesepuluh di Dunia dan Kedua di ASEAN
Setelah pengaktifan kontrak tersebut, Indonesia direncanakan akan menerima unit pertama pesawat tersebut dalam beberapa tahun kedepan.
Dilansir dari situs indomiliter.com, jadwal penerimaan unit pertama pesawat pesanan Indonesia akan diinfokan beberapa waktu kedepan. Pengadaan 2 unit pesawat Airbus A400M oleh pemerintah Indonesia membuat negara ini masuk menjadi negara ke-10 yang mengoperasikan pesawat tersebut.
Untuk lingkup ASEAN sudah ada Malaysia yang mengoperasikan 4 unit pesawat Airbus A400M. Negara-negara lain yang telah mengoperasikan pesawat ini antara lain, Jerman, Prancis, Kazakhstan, Belgia, Luksemburg, Spanyol, Turki, dan Inggris. Jerman menjadi pengguna terbesar dari pesawat ini dengan total 53 unit.
Baca Juga
-
Tentang Futsal: Ekspresi Diri Anak Muda, Jadi Wadah Reuni Kaum Dewasa
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
-
Gagal Lolos ke Piala Asia U-23, Jadi Ironi Skuad Garuda saat Jumpa Korea Selatan
-
Misi Gerald Vanenburg Lolos Piala Asia U-23 dan Bayang-bayang Prestasi STY
-
Menang dari Taiwan Tak Jadi Tolak Ukur Kekuatan Timnas Indonesia, Mengapa?
Artikel Terkait
-
Potret Haru Member BTS Antar Jin Jalani Wajib Militer Hari Ini
-
Atraksi Pesawat Tempur Sukhoi di Wakatobi
-
Resmi Wajib Militer, Jin BTS Mulai Masuk Pusat Pelatihan
-
Merinding! Sebelumnya Pernah Meninggal Dunia, Laura Mantan Pramugari Selamat dari Kecelakaan Pesawat
-
Soal Suga BTS Ikut Wajib Militer, Ini Kata BIGHIT MUSIC
Ulasan
-
Auto Chill! 5 Rekomendasi Map Gunung Tanpa Rintangan di Roblox
-
Ketika Cinta Menjadi Ujian: Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menyingkap Relasi Kuasa dan Luka Batin dalam Novel Broken Angel
-
Review Film Operation Hadal: Aksi Militer Tiongkok yang Penuh Adrenalin!
Terkini
-
Fuji Absen di Ultah Verrell Bramasta, Alasannya Jadi Sorotan
-
Yang Kosong dari Pendidikan Kita
-
Terobosan Baru! Bagaimana Bakteri Bisa Dipakai untuk Mendeteksi Mikroplastik?
-
5 Ide Mix and Match Outfit ala David S Clash of Champions S2, Simpel Abis!
-
Jangan Sampai Jadi Korban! Pakar Bongkar Trik Terbaru dan Cara Ampuh Hindari Penipuan Online