Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Sistem Rudal Pertahanan Udara Hisar (Roketsan.com)

Pada pameran Indo Defence Expo & Forum 2022 lalu, Indonesia dan Turki menandatangani kesepakatan kerjasama dalam bidang militer. Salah satu penandatanganan kerjasama tersebut adalah pengadaan beberapa sistem persenjataan yang akan dioperasikan oleh pihak TNI di masa depan. Melansir dari situs airspace-review.com, salah satu pengadaan yang disepakati antara kedua belah pihak adalah pembelian beberapa unit baterai sistem pertahanan udara jarak menengah dan jarak jauh keluarga Hisar.

Pengadaan sistem rudal pertahanan udara ini tentunya akan mengisi kekosongan dari sistem perlindungan rudal udara jarak menengah dan jarak jauh yang pada masa orde lama hingga awal orde baru diisi oleh rudal S-75 ‘Dvina’ buatan Uni Soviet. Selepas rudal tersebut pensiun, praktis TNI hanya mengoperasikan sistem rudal pertahanan udara panggul atau Manpads (Man-portable Air-defense System) dan beberapa unit baterai rudal pertahanan udara jarak pendek-menengah NASAMS II.

Dikembangkan Sejak Tahun 2007

Rudal Hisar-O (Roketsan.com)

Melansir dari wikipedia.com, pengembangan sistem rudal pertahanan udara Hisar mulai dilakukan sejak tahun 2007 silam. Pengembangan ini diawali dengan varian Hisar-A yang merupakan sistem rudal pertahanan udara jarak pendek. Pengembangan ini dilakukan oleh 2 perusahaan asal Turki, yakni Aselsan dan Roketsan. Pada kurun waktu 2013-2014 juga mulai dikembangkan varian Hisar-U yang diproyeksikan sebagai rudal pertahanan udara jarak jauh.

BACA JUGA: Mengenal Remy Sylado: Seniman Serbabisa Kebanggaan Indonesia

Varian Hisar-A dan Hisar-O kini telah dioperasikan oleh pihak militer Turki sejak tahun 2020 dan kemungkinan akan terus dikembangkan ke beberapa varian lainnya. Sedangkan, varian sistem rudal Hisar-U telah memasuki tahap produksi sejak tahun 2022 silam. Varian lain yang sedang dikembangkan dari keluarga rudal Hisar adalah SIPER yang diklaim mampu menarget sasaran sejauh 150 km. 

Indonesia Membeli Varian Hisar-O dan Hisar-U

Peluncuran Sistem Rudal Hisar-O (wikipedia)

Melansir dari situs indomiliter.com, rudal keluarga Hisar yang disepakati untuk dibeli oleh Indonesia adalah varian Hisar-O yang merupakan sistem rudal perlindungan udara jarak menengah dan sistem Hisar-U yang merupakan rudal perlindungan udara jarak jauh. Dalam kontrak pembelian tersebut juga dilakukan kerjasama dengan pabrikan militer asal Republik Ceko yakni Excalibur Army guna memasok kelengkapan kendaraan penarik dan pembawa amunisi sistem rudal tersebut.

Rudal pesanan Indonesia tersebut nantinya akan memiliki nama Trisula-O dan Trisula-U yang akan terintegrasi dengan sistem pertahanan udara menjadi Trisula Air Defense System. Kendaraan penarik sistem rudal dan kendaraan operator rudal tersebut kemungkinan akan menggunakan truk Tatra T815 8x8 yang memang menjadi kendaraan penarik maupun kendaraan komando bagi beberapa batalyon di tubuh TNI. 

BACA JUGA: Mengenal ZALA Kub, Drone Kamikaze Andalan Rusia Selain ZALA Lancet

Kemampuan Rudal Keluarga Hisar

Uji coba peluncuran Rudal Hisar-O (wikipedia)

Kemampuan rudal keluarga Hisar yang dikembangkan oleh Turki tersebut diklaim cukup setara dengan sistem perlindungan udara negara lain seperti Patriot dari Amerika Serikat, S-300 dari Russia dan Barak-8 dari Israel. Melansir dari situs Roketsan, kemampuan rudal Hisar-O atau yang nanti akan memiliki nama Trisula-O mampu mengenai sasaran sejauh lebih dari 20 km dan dengan ketinggian 10.000 meter hingga 15.000 meter. 

Untuk sistem Hisar-U atau Trisula-U diperkirakan akan memiliki kemampuan mengenai sasaran sejauh 70-100 km dan dengan ketinggian maksimal yang bisa dicapai sekitar 15.000 meter. Untuk sistem rudalnya sendiri mampu didesain untuk langsung mengenai target (impact-fuse) atau meledak di dekat target (proximity-fuse). Kedua sistem rudal tersebut juga memiliki sistem penargetak INS (Inertial Navigation System) dan ISS (Imaging Infrared Seeker). Direncanakan kedua sistem rudal tersebut akan diterima oleh Indonesia pada tahun 2023 ini.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

zahir zahir