Masih berada di Kabupaten Kulon Progo, kali ini melancong ke pantai Glagah yang berada persis bersebelahan dengan Yogyakarta International Airport.
Glagah ini merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang cukup ramai dikunjungi masyarakat. Berjarak 43 kilometer dari Kota Yogyakarta dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 15 menit melalui jalur darat melintasi Jalan Purworejo-Jogja.
Setelah sampai di simpang tiga Demen, pelancong dapat mengarahkan kendaraannya menuju jalan pantai Glagah dengan waktu 10 menit perjalanan. Sisi kiri dan kanan akan terlihat area persawahan yang menghijau luas.
Area pinggir jalan juga terdapat aliran irigasi untuk pengairan area persawahan. Pelancong akan melewati perempatan pasar Glagah sebelum akhirnya memasuki gerbang pantai. Pengunjung akan dikenakan biaya 6 ribu rupiah per orang untuk memasuki kawasan pantai ini.
Kawasan pantai
Setelah melewati gerbang, pelancong akan melewati area perkebunan warga serta di sisi kiri akan terlihat muara sungai menuju pantai Glagah. Pelancong juga dapat melihat mercusuar bandara yang menjulang tinggi serta pagar pembatas landasan pesawat.
Setelah memarkirkan kendaraan, pelancong berjalan kaki menuju pesisir pantai Glagah dan akan melewati jejeran warung masyarakat yang berjualan.
Banyak ragam dagangan yang dijual diantaranya terdapat gorengan ikan wader, baby crab serta ada juga pedagang yang menjajakan pakaian dan aksesoris khas Kulon Progo.
Pelancong akan disambut dua patung mungil laki-laki dan perempuan lengkap dengan pakaian tradisionalnya di kiri dan kanan area jalan setapak menuju pesisir pantai yang berdekatan dengan warung masyarakat.
Fasilitas di pantai Glagah ini cukup lengkap, terdapat toilet warung makan, kolam renang anak serta tenda bundar di pinggir pantai sembari menikmati semilir angin. Bagi pengunjung yang ingin menaiki sampan bermesin milik masyarakat menyusuri laguna pantai.
Sang pemecah ombak
Salah satu yang khas dari pantai Glagah yaitu adanya jalan yang cukup panjang menuju ke tengah lautan dan sisi kiri kanan terdapat tetrapod yang terbuat dari beton berkaki empat.
Tetrapod ini berfungsi untuk memecah ombak agar tidak memasuki bibir pantai terlalu jauh sehingga tetap aman untuk berwisata di area pasir pantai Glagah.
Area tetrapod ini biasanya digunakan warga untuk memancing dan sesekali pemancing berlarian menjauh ketika datang ombak yang besar.
Pelancong dapat bersantai di warung-warung masyarakat yang berada di pesisir pantai Glagah dengan memesan menu-menu tersedia dan salah satunya yaitu kelapa muda.
Selamat berwisata di pantai Glagah Kulon Progo dengan menikmati air yang menghantam tetrapod sang pemecah ombak.
Baca Juga
-
Cafe Hello Sapa, Kombinasi Sempurna antara Kopi dan Pemandangan Danau Sipin
-
Warung Nasi Goreng Binjai, Tempat Kuliner Malam Penuh Rasa di Pekanbaru
-
Sate Padang Bundo Kanduang, Rasa Asli Minangkabau yang Menggoda Selera
-
Lapau Rang Sangka: Surga Sarapan Minang di Jalan Cipta Karya Pekanbaru
-
Alam Mayang Pekanbaru, Destinasi Liburan Keluarga yang Wajib Dikunjungi!
Artikel Terkait
-
Puncak Arus Balik, 31 Ribu Orang Diberangkatkan dari Daop 6 Yogyakarta
-
Daop 6 Yogyakarta Prediksi Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Gunakan Kereta pada Minggu H+6
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
-
Stasiun Jogja Diserbu Pemudik: Puncak Arus Balik Lebaran Diprediksi Besok!
-
Peringatan Dini Tsunami di Underpass Bandara YIA, BNPB: Supaya Masyarakat Waspada, Bukan Menakuti
Ulasan
-
Ulasan Film 'Banger': Ketika DJ Tua Kembali Beraksi demi Relevansi
-
Review Anime My Stepmoms Daughter Is My Ex: Ketika Mantan Jadi Saudara Tiri
-
Novel Four Aunties and A Wedding: Pesta Pernikahan Berubah Menjadi Mencekam
-
Review Film Broken Rage: Ketika Takeshi Kitano Menolak Bertele-tele
-
Review Film Exorcism Chronicles - The Beginning: Visual Ajaib tapi Cerita Kacau?
Terkini
-
Geger! PSSI Incar Trio Liga Inggris, Media Vietnam Ketar-ketir Kekuatan Timnas Indonesia Meroket
-
Baru 6 Hari Tayang, Film 'Pabrik Gula' Tembus 2 Juta Penonton!
-
Aplikasi Kencan, Solusi Baru Gen Z Atasi Kesepian?
-
Surat Ki Hadjar Dewantara untuk Generasi Z: Jangan Jadi Penonton Perubahan
-
Kembali Naik Peringkat, Timnas Indonesia Berpotensi Tempel Ketat Vietnam di Ranking FIFA