Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rion Nofrianda
Area pantai Glagah Kulon Progo (Dok. Pribadi/Rion Nofrianda)

Masih berada  di Kabupaten Kulon Progo, kali ini melancong ke pantai Glagah yang berada persis bersebelahan dengan Yogyakarta International Airport.

Glagah ini merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang cukup ramai dikunjungi masyarakat. Berjarak 43 kilometer dari Kota Yogyakarta dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 15 menit melalui jalur darat melintasi Jalan Purworejo-Jogja.

Setelah sampai di simpang tiga Demen, pelancong dapat mengarahkan kendaraannya menuju jalan pantai Glagah dengan waktu 10 menit perjalanan. Sisi kiri dan kanan akan terlihat area persawahan yang menghijau luas.

Area pinggir jalan juga terdapat aliran irigasi untuk pengairan area persawahan. Pelancong akan melewati perempatan pasar Glagah sebelum akhirnya memasuki gerbang pantai. Pengunjung akan dikenakan biaya 6 ribu rupiah per orang untuk memasuki kawasan pantai ini.

Kawasan pantai

Warung aneka jajanan (Dok. Pribadi/Rion Nofrianda)

Setelah melewati gerbang, pelancong akan melewati area perkebunan warga serta di sisi kiri akan terlihat muara sungai menuju pantai Glagah. Pelancong juga dapat melihat mercusuar bandara yang menjulang tinggi serta pagar pembatas landasan pesawat.

Setelah memarkirkan kendaraan, pelancong berjalan kaki menuju pesisir pantai Glagah dan akan melewati jejeran warung masyarakat yang berjualan.

Banyak ragam dagangan yang dijual diantaranya terdapat gorengan ikan wader, baby crab serta ada juga pedagang yang menjajakan pakaian dan aksesoris khas Kulon Progo.

Pelancong akan disambut dua patung mungil laki-laki dan perempuan lengkap dengan pakaian tradisionalnya di kiri dan kanan area jalan setapak menuju pesisir pantai yang berdekatan dengan warung masyarakat.

Fasilitas di pantai Glagah ini cukup lengkap, terdapat toilet warung makan, kolam renang anak serta tenda bundar di pinggir pantai sembari menikmati semilir angin. Bagi pengunjung yang ingin menaiki sampan bermesin milik masyarakat menyusuri laguna pantai.

Sang pemecah ombak

Pemancing berada di area tetrapod (Dok. Pribadi/Rion Nofrianda)

Salah satu yang khas dari pantai Glagah yaitu adanya jalan yang cukup panjang menuju ke tengah lautan dan sisi kiri kanan terdapat tetrapod yang terbuat dari beton berkaki empat.

Tetrapod ini berfungsi untuk memecah ombak agar tidak memasuki bibir pantai terlalu jauh sehingga tetap aman untuk berwisata di area pasir pantai Glagah.

Area tetrapod ini biasanya digunakan warga untuk memancing dan sesekali pemancing berlarian menjauh ketika datang ombak yang besar.

Pelancong dapat bersantai di warung-warung masyarakat yang berada di pesisir pantai Glagah dengan memesan menu-menu tersedia dan salah satunya yaitu kelapa muda.

Selamat berwisata di pantai Glagah Kulon Progo dengan menikmati air yang menghantam tetrapod sang pemecah ombak.

Rion Nofrianda