Menurut saya, membaca buku-buku parenting atau cara-cara orang tua dalam mendidik anak itu sangatlah penting. Terlebih bagi ayah dan bunda atau bagi siapa saja yang akan segera menapaki bahtera pernikahan.
Sebagai orang tua, jangan sampai merasa “sok tahu” dengan segala hal yang berkaitan dengan tata cara hidup berumah tangga. Karena dalam sebuah rumah tangga, ada begitu banyak hal yang mesti dipelajari. Misalnya, terkait kewajiban masing-masing pasangan, baik suami atau istri.
Termasuk kewajiban mengasuh, merawat, dan mendidik anak sesuai ajaran yang telah diberlakukan dalam agama Islam. Jangan sampai orang tua membiarkan anaknya hidup bebas tanpa pendidikan agama dan umum. Jangan sampai orang tua merasa masa bodoh ketika anak-anaknya mengalami persoalan dengan teman-temannya atau dalam pergaulan sehari-hari.
Menurut saya, salah satu buku parenting yang layak dibaca adalah “Anak Bertanya Orang Tua Tidak Kelabakan” karya Syaiful Bachry. Dalam buku ini disajikan pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan oleh anak, mulai dari pertanyaan tentang Allah hingga pertanyaan seputar hubungan seksual. Tentu saja, pertanyaan-pertanyaan tersebut menyulitkan orang tua untuk menjawabnya. Karena itu, buku ini juga menyajikan pembahasan jawaban sederhana dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, sehingga sangat membantu orang tua.
BACA JUGA: Ulasan Buku 'Tidak Ada Resep Memulihkan Kehilangan', Ibu yang Tak Dianggap
Sebagian besar orang tua, khususnya di Indonesia, tidak mengerti cara menjawab pertanyaan anak, terutama yang berkaitan dengan persoalan seksual. Padahal, sudah terbukti bahwa saat ini banyak kasus perilaku seksual yang menyimpang karena minimnya pengetahuan mereka tentang seks itu sendiri, yang sering kali dipersoalkan oleh anak. Oleh sebab itu, mereka harus jeli dan cerdas menjawab pertanyaan anak tentang seks (Anak Bertanya, Orang Tua Tidak Kelabakan, hlm. 11-12).
Menurut Syaiful Bachry, untuk menjawab pertanyaan anak tentang seks, Anda harus menjawabnya dengan benar dan jujur, bukan jawaban salah atau berdasar mitos. Jawablah dengan secukupnya dan sesingkat mungkin, sesuai dengan tingkat pemahaman anak. Secukupnya berarti tidak harus semuanya diterangkan dengan sejelas-jelasnya.
Jawablah sebatas kebutuhan anak, sesuai dengan usianya. Jangan sekali-kali memberi jawaban yang bohong. Sebab, sekali anak mendapatkan jawaban tersebut, maka akan dianggapnya benar (Anak Bertanya, Orang Tua Tidak Kelabakan, hlm. 142).
Terbitnya buku ini semoga dapat menjadi salah satu referensi penting bagi para orang tua dalam upaya mendidik buah hati tercinta.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Drama Keluarga yang Bikin Hati Mewek
-
Ulasan Novel Tanah Para Bandit: Ketika Hukum Tak Lagi Memihak Kebenaran
-
5 Drama Korea Psikologis Thriller Tayang di Netflix, Terbaru Queen Mantis
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
Terkini
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Feby Belinda Terancam? Isu Istri Pertama Ahmad Sahroni Kembali Mencuat!
-
Indonesia vs China Taipei: Pesta Gol yang Masih Dibayangi Bocornya Lini Pertahanan
-
Rakyat Ingin RUU Perampasan Aset, DPR Sibuk Pangkas Tunjangan
-
Bukan Perampokan Biasa! Otoritas Peru Duga Staf KBRI Dieksekusi Pembunuh Bayaran