Terdapat dua Umar paling populer dalam sejarah Islam, yaitu Umar bin Khattab dan Umar bin Abdul Aziz. Jika dirunut secara nasab, Umar bin Abdul Aziz masih terhitung sebagai cicit dari Sayyidina Umar bin Khattab.
Umar bin Abdul Aziz adalah putra Laila binti Ashim, dan Laila binti Ashim putri dari Ashim bin Umar, dan Ashim bin Umar merupakan putra dari Umar bin Khattab. Untuk membedakan kedua tokoh ini, para ahli sejarah biasa menyebut Umar bin Khattab sebagai Umar I dan menyebut Umar bin Abdul Aziz sebagai Umar II.
BACA JUGA: Hasanah Dunia Akhirat: Meraih Sukses dari Doa Sapu Jagat
Jadi, yang dimaksud "dua permata" dalam buku Dua Permata Islam karya Karimatul Amali ini ialah Umar I dan Umar II. Kisah hidup keduanya diceritakan dengan detail di dalam buku ini. Sebuah keberuntungan bagi umat Islam yang telah memiliki dua sosok Umar ini. Berkat kehadiran keduanya, sejarah peradaban Islam maju beberapa langkah dan Islam mengalami perkembangan pesat di berbagai sisi.
Teramat banyak jasa yang telah diberikan oleh Umar I dan Umar II kepada umat Islam. Namun, yang termasuk jasa keduanya yang teramat besar adalah pembukuan al-Qur'an dan hadis. Sejarah mencatat ide pembukuan al-Qur'an dari Umar bin Khattab, tetapi bisa diwujudkan pada masa kepemimpinan Utsman bin Affan. Dan pembukuan hadis terjadi pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz.
BACA JUGA: Eksplorasi Gender dalam Novel 'The God of Small Things' Karya Arundhati Roy
Sebab pembukuan dua pedoman utama itu, yaitu al-Qur'an dan hadis, umat Islam bisa membaca al-Qur'an dan hadis, mengetahui isi kandungannya, serta dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya untuk kehidupan sehari-hari.
Dapat dibayangkan bagaimana keadaan umat Islam sekarang jika ide pembukuan al-Qur'an pada zaman Khalifah Umar bin Khattab tidak terlaksana, dan pembukuan hadis tidak dilakukan semasa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, sedangkan para penghafal kedua pegangan utama umat Islam itu telah wafat? Sangat dimungkinkan umat Islam generasi berikutnya akan kebingungan dan hidup mereka bagaikan orang buta yang kehilangan tongkat.
Oleh karena itu, dengan membaca buku Dua Permata Islam ini, kita menjadi tahu kontribusi dari dua khalifah paling legendaris tersebut, serta berupaya kuat untuk menjaga dan merawat al-Qur'an dan hadis.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Na Daehoon Tampil Kasual saat Jalani Sidang Cerai Perdana, Julia Prastini Tak Hadir Tanpa Kabar
-
Amanda Manopo Nangis saat Kenny Austin Datang ke Rumah, Temui Sang Ayah Minta Restu Menikah
-
Vidi Aldiano Insecure Unggah Foto dan Video Terbaru di Sosmed, Tak Sanggup Dikomentari Netizen
-
Psikolog Lita Gading Sentil Nikita Mirzani Live Jualan dari Rutan: Apa Bedanya dengan di Luar?
-
Ammar Zoni Minta Dokter Kamelia Urus Surat Nikah, Sang Kekasih Respons Belum Siap
Artikel Terkait
-
Hasanah Dunia Akhirat: Meraih Sukses dari Doa Sapu Jagat
-
Ulasan Buku Beginners Karya Tom Vanderbilt: Panduan Belajar Hal Baru Tanpa Batasan Usia
-
Ulasan 'Digital Fortress', Novel Techno-thriller karya Dan Brown
-
Review 'Munajat Ramadan': Upaya Mengendalikan Hawa Nafsu
-
Ulasan Buku 'Adab di Atas Ilmu', Etika Bersama Antara Guru dan Murid
Ulasan
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
-
Suka Mitologi Asia? Ini 4 Rekomendasi Novel Fantasi Terjemahan Paling Seru!
-
4 Alasan Kamu Harus Nonton Drama Sejarah-Politik The Prisoner of Beauty
-
Ulasan Film The Shadow's Edge: Pertarungan 2 Aktor Veteran di Kejahatan Cyber
Terkini
-
Mau Jadi 'Plant Parent' Sukses? Ini 10 Senjata Wajib Punya Biar Tanamannya Gak Mati Terus
-
Bukan Cuma 'Minuman Nenek-nenek', Ini 5 Jamu Wajib Coba buat Cewek Biar Gak Gampang Sakit
-
Nafkah Sarwendah dari Ruben Onsu Memanas: Uang Bulanan Sistem Reimburse?
-
Rekap Australian Open 2025: 11 Wakil Indonesia Melaju ke Babak 16 Besar
-
Partisipasi Publik Palsu: Strategi Komunikasi di Balik Pengesahan Revisi KUHAP