Pesta olah raga negara-negara Asia Tenggara, Sea Games akan segera dibuka secara resmi pada tanggal 5 Mei 2023 mendatang. Meskipun belum dibuka secara resmi, beberapa cabang olah raga telah memulai kampanye mereka dalam perebutan medali, seperti cabang sepak bola, kriket dan catur ouk chaktrang.
Pada penyelenggaraan Sea Games edisi ke 32 ini, Kamboja akan bertindak menjadi tuan rumah dan akan diikuti oleh 11 negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara. Namun, tahukah teman-teman, ternyata pada awalnya Sea Games ini hanya diikuti oleh enam negara saja, dan sempat menjadi event olah raga ekslusif untuk negara-negara di kawasan semenanjung Indo-China?
Lantas, kenapa pada akhirnya bisa menjadi 11 negara? Bagaimana sejarahnya? Mari kita bahas bersama!
1. Cikal Bakal Sea Games.
Menurut berbagai sumber, event olah raga negara-negara Asia Tenggara ini semula bernama South East Asian Peninsular Games (SEAP Games). Sesuai dengan namanya, SEAP Games hanya diikuti oleh enam negara yang terletak di kawasan semenanjung Indo-China, yakni Thailand, Malaya (Malaysia), Burma (Myanmar), Vietnam (selatan), Kamboja dan Laos. Awal terbentuknya SEAP Games ini sendiri hampir berbarengan dengan momen Olimpiade Tokyo tahun 1958.
BACA JUGA: 5 Cara Sederhana Meningkatkan Kemampuan Public Speaking, Kalian Wajib Tahu!
Tanggal 22 Mei 1958, para delegasi negara yang berada di semenanjung Asia Tenggara, melakukan sebuah pertemuan, dan pada akhirnya memutuskan untuk mengadakan gelaran olah raga di kawasan semenanjung. Ide ini sendiri dicetuskan oleh Luang Sukhum Nayapradit, yang saat itu menjabat sebagai wakil ketua Komite Olimpiade Thailand, dan disetujuti oleh perwakilan negara yang hadir, sehingga diputuskan untuk memulai penyelenggaraan SEAP Games pada 12-17 Desember 1959. Hingga saat ini, sejarah mencatatkan Thailand, Burma, Kamboja, Laos, Malaysia dan Vietnam sebagai negara pembentuk SEAP Games atau SEA Games.
2. Berubah Nama Menjadi Sea Games.
Awal perubahan nama SEAP Games menjadi SEA Games sendiri terjadi pada tahun 1977. Bermula dari SEAP Games edisi 1977, panitia SEAP Games memutuskan untuk memasukkan Indonesia, Brunei Darussalam dan Filipina dalam ajang dua tahunan tersebut.
Keikutsertaan ketiga negara tersebut pada akhirnya membuat komite SEAP Games merubah nama menjadi SEA Games pada tahun yang sama, karena dinilai lebih relevan karena lebih mewakili kondisi geografis negara-negara yang menjadi peserta dalam ajang tersebut.
Selanjutnya, pada tahun 2003, Timor Leste yang memilih untuk berpisah dari Indonesia pun turut serta meramaikan ajang ini, dan menjadi negara ke 11 yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan sejarah SEA Games.
Nah, itulah sejarah singkat mengenai SEA Games yang kini menjadi event olah raga multi cabang terbesar di kawasan Asia Tenggara. Semoga di SEA Games 2023 ini Indonesia mampu meraih prestasi yang baik, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bela Timnas Indonesia Bertarung Melawan Jepang, Justin Hubner Harus Usung Misi Pribadi!
-
Meski Bermodalkan Skuat Mewah, Namun Menjadi Seorang Coach Shin Tae-yong Tidaklah Mudah
-
Makin Mengancam Kemapanan, Indonesia Juga Bikin Vietnam Meradang di Final AFF Futsal Championship 2024
-
Timnas Indonesia U-22, Piala AFF 2024 dan Kebijakan Potong Generasi Jilid II Shin Tae-yong
-
Rizky Ridho, dan Akselerasi Kejutannya yang Selalu Jadi Ancaman bagi Pertahanan Lawan
Artikel Terkait
-
Gelar di SUGBK Malam Ini, Laga Indonesia vs Jepang Dijaga Ketat Ribuan Aparat Gabungan
-
Beredar Foto Ole Romeny Sedang di Rumah Sakit Rekanan PSSI, Salaman usai Timnas Indonesia vs Jepang?
-
Jangan Sampai Terlewat! Cara Cek Bansos KIS BPJS Anda Sekarang Juga
-
Berapa Tinggi Dion Markx? Bek Timnas Indonesia U20 yang Disebut Penerus Jay Idzes
-
Tingginya Beda Jauh, Shin Tae-yong Lakukan Hal Kejutan saat Foto Bareng Jay Idzes
Ulasan
-
Ulasan Novel Home Sweet Loan:Impian di Tengah Tantangan Finansial
-
Ulasan Novel 'Ranah 3 Warna', Buah dari Kesabaran dalam Meraih Cita-cita
-
Duka di Balik Komedi, Ulasan Novel Capslok: Capster Anjlok
-
Ulasan Novel Persona: Kisah Remaja dalam Menghadapi Ekspektasi Sosial
-
Ulasan Buku High Value Woman: Menjadi Perempuan Berprinsip dan Percaya Diri
Terkini
-
Hengkang dari RIIZE, SM Umumkan Seunghan Bakal Debut Sebagai Artis Solo
-
Romantisasi Kesehatan Mental Gen Z: Saatnya Berhenti dan Berpikir Kembali
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Jalin Kerjasama Internasional, Psikologi UNJA MoA dengan Kampus Malaysia
-
3 Series Maxime Bouttier yang Tayang Tahun 2024, Temanya Dark!