Benarkah menulis itu mudah sebagaimana judul buku karya Sukino ini? Mungkin bagi orang-orang yang sudah terbiasa menulis dan menghasilkan banyak karya tulis, akan beranggapan bahwa menulis itu adalah sesuatu yang mudah atau tidak terlalu sulit.
Sementara bagi mereka yang belum pernah menulis atau bagi orang yang baru berminat ingin menjadi seorang penulis, maka bisa jadi menulis adalah sesuatu yang tidak mudah.
BACA JUGA: Sudut Pandang Positif Terhadap Buku 'Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat'
Oleh karenanya, agar menulis menjadi sebuah aktivitas yang mudah, maka satu-satunya jalan adalah dengan terus berlatih menulis, menulislah terus sampai akhirnya mahir dan akhirnya bisa merasakan sendiri bahwa menulis itu tidak sesulit yang dibayangkan.
Buku “Menulis itu Mudah” ini mencoba membuka mata kita bahwa menulis khususnya adalah aktivitas yang mudah dan bisa dilakukan oleh semua orang. Menulis tidaklah sesulit seperti yang dibayangkan orang selama ini. Buku ini memberi acuan sederhana dan terang benderang tentang bagaimana proses menulis, baik secara teroretis maupun praktik.
Sukino dalam buku terbitan Pustaka Populer ini menjelaskan bahwa yang terpenting bila ingin mejadi penulis, baik penulis cerpen, puisi, maupun tulisan ilmiah, adalah menumbuhkan dorongan diri yang kuat dan melatih diri untuk menulis secara terus-menerus. Kita harus buang jauh-jauh rasa bosan.
BACA JUGA: Ulasan Buku Kutemukan Diriku: Kisah Romantis Beda Keyakinan
Apabila kita akan memimpikan menjadi penulis, jangan berharap langsung menjadi penulis besar. Raihlah keinginan dengan mencoba dari bawah. Ingatlah bahwa seorang pembalap sepeda yang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi tidak dengan tiba-tiba. Ia memulai dari menginjak pedal sepeda, mengayunnya, kemudian perlahan-perlahan baru kecepatannya berangsur maksimal (hlm. 7-8).
Hal yang penting dipahami bagi seorang penulis pemula adalah berusaha mencari tahu terlebih dahulu jenis tulisan seperti apa yang menjadi minat terbesarnya. Misalnya, lebih cenderung menyukai fiksi daripada nonfiksi. Lebih menyukai menulis cerpen daripada opini atau esai.
BACA JUGA: Sikap Menghadapi Keragaman Pendapat dalam Buku 'Masak Hijrah Begitu?'
Pilihlah jenis tulisan yang sesuai dengan hati nurani dan yang paling diminati terlebih dahulu. Biasanya, kita baru bisa menulis beragam jenis tulisan kalau kita sudah memiliki jam terbang tinggi dalam menulis.
Seorang penulis harus memiliki serangkaian kepekaan tertentu yang dikumpulkan, dilatih, dan diasah tajam-tajam ketika kita membaca. Rangakian itu antara lain kepekaan bahasa yang mencakup tulisan, paragraf, kalimat, arti kata, kiasan, dan sebagainya. Kemampuan menggunakan aspek-aspek ini akan membuat tulisan kita enak dibaca atau tidak (hlm. 14-15).
Terbitnya buku “Menulis itu Mudah” karya Sukino ini layak diperhitungkan dan dijadikan sebagai salah satu bacaan yang dapat memotivasi para pembaca yang berminat ingin menjadi seorang penulis profesional.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
-
Ulasan Buku Setengah Jalan, Koleksi Esai Komedi untuk Para Calon Komika
Artikel Terkait
-
Ulasan Film Night Bus: Perjalanan Menegangkan Lewati Zona Konflik Berbahaya
-
Ulasan Novel Menjadi: Sebuah Proses untuk Mengenal dan Menerima Diri
-
Review Buku Purple Eyes Karya Prisca Primasari, Bukan Kisah Romantis seperti Pada Umumnya
-
Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda, Seksualitas Nyai dengan Tuan Eropa
-
Ulasan Novel Deessert: Asam Manis Kenangan dan Cinta Lama yang Belum Usai
Ulasan
-
Kisah Inspiratif dari Out of My Mind, Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
-
Ulasan Film Night Bus: Perjalanan Menegangkan Lewati Zona Konflik Berbahaya
-
Ulasan Novel Menjadi: Sebuah Proses untuk Mengenal dan Menerima Diri
-
Review Buku Purple Eyes Karya Prisca Primasari, Bukan Kisah Romantis seperti Pada Umumnya
-
Review Film Aisyah - Biarkan Kami Bersaudara: Persaudaraan Lintas Iman
Terkini
-
Bawa Leeds United Promosi, Ternyata Pascal Struijk Bukan Pemain Indonesia Pertama di EPL
-
Jordi Amat Akui Belum Tahu Nasib di JDT, Bantah Rumor Hijrah ke Indonesia?
-
3 Alasan Mengapa Patrick Kluivert Harus Pertimbangkan Panggil Yakob Sayuri
-
Ajisaka, The King and The Flower of Life: Animasi Lokal yang Layak Tayang Secara Global
-
Pratama Arhan, Bangkok United dan Kans Ciptakan Memori Manis pada Musim Perdananya