Saat pertama kali membaca judul buku ini, saya pikir buku ini adalah buku tentang kisah para nabi atau buku religius tentang agama. Namun ternyata buku ini sangat menarik. Di dalamnya berisi tentang kumpulan esai yang membahas tentang kebudayaan, politik, agama dan sebagainya, yang relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia. Bukan hanya itu, kumpulan esai atau artikel yang ditulis oleh penulis di buku ini merupakan esai yang pernah dimuat di berbagai situs atau media online populer di Indonesia.
BACA JUGA: Kumpulan Cerpen Unik dalam buku "Cerita Cinta tanpa Cinta"
Buku kumpulan esai ini ditulis oleh Akhmad Idris. Penulis merupakan dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Sebelum membaca buku ini, saya sering membaca esai dan artikel yang ditulis beliau di beberapa media cetak juga media online. Tulisan-tulisannya selalu memberikan wawasan dan pengetahuan baru. Termasuk tulisan dalam buku ini.
Dalam esai yang berjudul "Wasiat Nabi Khidir untuk Rakyat Indonesia" beliau menulis sebagai berikut. Disebutkan bahwa ada tiga wasiat Nabi Khidir. Wasiat pertama yaitu dunia adalah keleluasaan sesaat yang diberikan kepada para ahli taat dan para ahli maksiat, yang keduanya sama-sama mencari makan di dunia ini.
Dari wasiat tersebut, penulis menghubungkan dengan kondisi aktual di Indonesia. Kondisi yang dimaksud adalah relevansi dengan fenomena kasus korupsi di Indonesia yang tidak ada ujungnya. Sebab dunia disediakan untuk dua golongan yaitu golongan hitam dan putih. Golongan hitam akan memakai dunia dengan membabi buta sedangkan golongan putih akan menggunakan dunia dengan bijaksana.
BACA JUGA: Ulasan Buku Membuka Pintu Langit, Pentingnya Melakukan Evaluasi Diri
Wasiat Nabi Khidir yang kedua yaitu Allah akan menyelamatkan orang yang memiliki belas kasihan terhadap sesama umat Islam. Wasiat Nabi Khidir yang ketiga ialah agar menjadi manusia yang tetap berdoa kepada Allah SWT walau doa yang dipanjatkan belum kunjung terkabul, tetap memohon, bertawakkal dan yakin kepada Allah SWT walau belum diberi dan mendapatkan pertolongan.
Selain judul esai tersebut masih ada judul esai lainnya seperti "Pesan Nabi Muhammad untuk Masyarakat Indonesia", "Indonesian Idol X Menasionalisasi Bahasa Jawa Lewat Om Ari Lasso, Opa Anang Hermansyah dan Bunda Maia Estianty", dan berbagai judul esai menarik lainnya.
Buku yang terbit tahun 2020 ini, dijamin bisa membuka wawasan dan menambah pengetahuan pembaca terhadap berbagai hal yang aktual dan baru di masyarakat Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Berlibur ke Patung Buddha Tidur Trowulan Mojokerto, Terbesar di Indonesia
-
Chris Martin Ungkap Lagu Favoritnya Saat Diwawancarai oleh Najwa Shihab
-
Ulasan Buku Teruntuk Kamu yang Kusebut Perempuan: Kumpulan Puisi Menyentuh Hati
-
Ulasan Buku 'Cinta dan Pala', Kumpulan Cerpen Beragam Kisah dan Makna
-
Ulasan Novel Pijar: Kisah Nyata Sang Penulis Novel
Artikel Terkait
-
Kisah Fahmi Bo Terpuruk hingga Bangkit Lagi Diangkat Jadi Buku
-
Sedih! Toko Buku Gunung Agung PHK Secara Sepihak, Hak-hak 350 Karyawan Diabaikan
-
Kumpulan Cerpen Unik dalam buku "Cerita Cinta tanpa Cinta"
-
3 Lagu Kpop yang Cocok Didengar Sambil Baca Buku, Mana Favoritmu?
-
Ulasan Buku Membuka Pintu Langit, Pentingnya Melakukan Evaluasi Diri
Ulasan
-
Ulasan Film Night Always Comes: Perjuangan Sengit di Malam yang Kelam
-
Ulasan Film The Sun Gazer: Drama Romansa yang Menyayat Hati
-
Review Film Labinak: Praktik Sekte Kanibalisme dalam Keluarga Bhairawa
-
Horor Kanibalisme dalam Film Labinak yang Memunculkan Sumanto
-
Ulasan Novel 0 KM (Nol Kilometer): Simbolis Pertemuan dan Perpisahan
Terkini
-
Rp100 Juta Per Bulan Hanya untuk Joget? Momen yang Mengubur Kredibilitas DPR
-
Electric Heart oleh 8TURN: Emosi Cinta yang Meledak Seperti Aliran Listrik
-
Ingin Bebas Balapan, Jorge Martin Tak Pasang Target untuk GP Hungaria 2025
-
Megawati Ganti Bambang Pacul dengan FX Rudy, Ini Perbandingan Latar Belakang Keduanya
-
Marc Klok Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia, Ini 3 Dampak Positifnya!