Pada tanggal 22 Mei tahun ini, diperingati kembali sebagai Hari Goth Sedunia atau World Goth Day. Mengutip dari situs National Today, peringatan hari goth sedunia merupakan bentuk pengenalan mengenai kebudayaan goth atau gothic yang cukup populer di benua Eropa. Kebudayaan goth seringkali dianggap sebagi kultur kebudayaan yang cukup unik namun dipandang sedikit aneh bagi sebagian orang.
Budaya ini mempertontonkan para penikmatnya dengan dandanan serba pucat dan melambangkan nuansa kematian. Bahkan, banyak penikmat budaya goth memang orang-orang yang memiliki obsesi dengan dunia kematian atau sejenisnya. Meskipun seringkali dianggap aneh dan menyeramkan, tetapi budaya goth, khususnya di daratan Eropa dianggap sebagai sebuah ekspresi kebudaayan dan seni tersendiri yang dapat menarik perhatian banyak kalangan.
Asal Muasal Budaya Goth
Budaya goth merupakan sebuah subkultur kebudayaan yang muncul di masyarakat, khususnya di Eropa pada dekade tahun 1980-an. Kultur ini muncul bersamaan dengan kemunculan genre musik rock yang juga kian populer di tahun-tahun tersebut. Melansir dari artikel berjudul “Four Doors to the Future: Gothic Rock Is Their Thing”, genre rock tersebut dikelompokkan kembali menjadi rock gothic yang pertama kali muncul pada akhir dekade 1960-an. Di masa tersebut diketahu grup band asal Amerika Serikat, The Doors merupkan band pertama yang mengenalkan genre musik rock gothic tersebut.
Genre tersebut kemudian cukup populer di benua Eropa dan memunculkan sub kultur goth atau gothic di beberapa fans musik tersebut. Seiring berkembangnya waktu, genre musik beraliran rock gothic tersebut juga kian populer dan memunculkan banyak penyanyi atau grup band lain yang beraliran sama. Beberapa grup band yang bermunculan pada saat itu seperti Sex Gang Children, Virgin Prunes, Killing Joke dan beberapa band bergenre rock gothic lainnya.
BACA JUGA: 3 Rekomendasi Novel Tentang Kisah Cinta Remaja yang Dibaca Jisung NCT
Meskipun populer di akhir abad ke-20, akan tetapi sejatinya nuansa goth telah lama muncul sejak ratusan tahun sebelumnya. Melansir dari "Gothic Fantasia: The Monsters and The Myths: A Review-Article", kebudaayaan bernuansa gothic telah diketahui ada sejak abad ke-18 masehi. Umumnya hal ini dipengaruhi oleh seni sastra pada masa tersebut yang memiliki perpaduan antara dunia misteri, horror, kriminal. Adapula anggapan bahwa kebudaay gothic tersebut juga terinspirasi dari mitologi vampir atau drakula di benua Eropa. Selain itu, pengaruh seni rupa di abad ke-19 hingga awal abad ke-20 masehi juga turut mempengaruhi kebudaay gothik tersebut.
Budaya Goth Di Era Modern
Meskipun masih seringkali dianggap sebagai budaya yang cukup aneh dan menyeramkan bagi sebagian orang, akan tetapi budaya goth tetap memiliki penikmat dan tempat tersendiri di masyarakat hingga hari ini. Banyak hasil kebudayaan seperti gaya berpakaian, tata rias ataupun arsitektur tertentu yang masih mengadopsi kebudayaan gothic dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Subkultur budaya goth meskipun seakan-akan belum diterima oleh sebagian besar kalangan, akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa sedikit banyak nuansa goth atau gothic mempengaruhi kehidupan manusia pada hari ini.
Banyak pula acara televisi ataupun film yang juga mengambil inspirasi dari kebudayaan goth tersebut. Salah satu franchise film yang cukup terkenal masih memasukkan unsur gothic dalam nuansanya adalah serial Batman yang diproduksi oleg D.C Comics. Film yang berasal dari komik tersebut memang cukup terkenal sebagai salah satu film dengan bumbu nuansa goth yang cukup sukses dipasaran. Selain itu, kebudayaan goth juga masih banyak ditemui di beberapa pemusik atau grup band tertentu di seluruh dunia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
PSSI Kebut Naturalisasi Mauro Zijlstra, Media Asing: Terlalu Buru-Buru!
-
Piala Indonesia Comeback, I-League: Rencana Digelar Musim 2026/2027
-
Hadapi Manila Digger di ACL 2, Persib Bandung Miliki Modal Penting Jelang Laga!
-
Mees Hilgers Dikabarkan Gabung Crystal Palace, Tertahan Aturan Ketat Liga?
-
Media Irak Sindir Indonesia, Sebut Peluang Lolos Piala Dunia Hanya 7 Persen
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Islammu Adalah Maharku: Di Antara Amin yang Tak Sama
-
Review Jujur Selepas Nonton Film Sihir Pelakor, Masih Tayang di Bioskop
-
Seru! Review 'Pride and Prejudice and Zombies': Romansa dan Teror Wabah
-
Agnostisisme: Seni Menapaki Jalan di Antara Yakin dan Ragu
-
Enigma Wajah yang Menggugat: Menyelami Pikiran Emmanuel Levinas
Terkini
-
Kalahkan TXT, NCT Dream Raih Trofi Pertama Lagu Chiller di 'M Countdown'
-
Sejarah Futsal: Kisah Inspiratif dari Lapangan Kecil!
-
Bukan Hanya Sekadar Pindah, Hijrahnya Jay Idzes Juga Pecahkan Rekor Kawasan ASEAN!
-
Reply oleh Yuju: Ucapan Selamat Tinggal Manis untuk Mantan Kekasih
-
5 Inspirasi Outfit Bandara ala Lee Know Stray Kids, Comfy Abis!