Buku “Fight Love Hope” berisi kumpulan kisah tentang orang-orang yang mengidap penyakit kanker dan berjuang untuk kesembuhannya. Buku ini dilengkapi dengan tips ringan dan catatan medis tentang penanganan kanker dan semoga bisa menjadi jendela bagi Anda untuk mengetahui penyakit yang dikenal mematikan ini.
Dalam buku ini, dr. Nanang Sugiarto menjelaskan, di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Penyebab utama kanker di negara kita adalah pola hidup yang tidak sehat, seperti kurang berolahraga, merokok, pola makan yang tak sehat, dan minum minuman beralkohol.
BACA JUGA: Ulasan Buku 'Jalan Tamblong': Kumpulan Drama Musik yang Mengkritik Penguasa
dr. Nanang menguraikan, kebanyakan kanker dikenali karena adanya tanda atau gejala tampak atau melalui screening. Kedua metode ini tidak memberikan diagnosis yang jelas, dan biasanya membutuhkan sebuah biopsi. Beberapa kanker ditemukan secara tidak sengaja pada saat evaluasi medis dari masalah yang tak berhubungan. Sudah saatnya kita mengetahui seluk-beluk kanker dan cara pengobatannya, baik dari medis maupun nonmedis.
Yang terpenting bagi penderita kanker adalah menjaga semangat. Jangan sampai kendur dan jangan pernah menyerah, walaupun perjuangan harus dilakukan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Upaya nonmedis juga bisa dilakukan dengan syarat tidak bertentangan dengan syariat agama, misalnya ke dukun atau paranormal (hlm. 28).
Trusty Sundoro adalah salah satu perempuan yang mengidap kanker yang dikisahkan oleh Reiny Dwinanda dalam buku ini. Ketika ia didiagnosis mengidap limfoma non-hodgkin atau kanker kelenjar getah bening oleh dokter yang menanganinya, ia merasa sangat terpukul.
Ibaratnya, sudah jatuh, tertimpa tangga. Ia baru saja berpisah dengan suami, kekasih, sahabat, sekaligus ayah dari keempat putranya. Belum lagi kering air matanya, penyakit mematikan datang mengusik.
Didera limfoma, sistem kekebalan tubuh Trusty menjadi lemah. Ia mesti menjaga agar tidak terkena batuk dan pilek. Supaya lebih aman, ia membatasi diri bepergian. Andaikan ke tempat keramaian, ia tak lupa mengenakan masker.
BACA JUGA: Ulasan Buku 'Kembang Selir', Mengurai Rumitnya Persoalan dalam Rumah Tangga
Singkat cerita, setelah menjalani proses pengobatan yang melelahkan, mulai dari kemoterapi dan radioterapi, akhirnya sel liar yang mengusik tubuhnya kini dalam keadaan dorman. Wikipedia mencatat, dorman adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal.
Seperti terhindar dari kematian. Begitulah komentar Trusty menggambarkan rasanya selamat dari penyakit mematikan. Ia seolah hidup untuk kedua kalinya. Di episode barunya ini, tujuan hidupnya makin mengerucut. “Saya ingin berbuat kebaikan pada orang banyak”.
Kisah tentang pengidap kanker lainnya dalam buku ini dialami oleh seorang ibu bernama Naskah Alimah. Ia adalah ibu dari Iwoq Abqary, penulis yang menceritakan kisahnya di buku ini. Sang ibu berusia 65 tahun ketikan kanker serviks (mulut rahim) itu menyerang. Hal itu tentu menjadi pukulan berat bagi anggota keluarganya. Dalam kondisi sakit, semangat sang ibu masih tetap menyala. Ia tahu, jalan hidup setiap orang sudah digariskan, termasuk ujian dan cobaan yang dideritanya.
Kisah-kisah para pengidap kanker dalam buku terbitan Salsabila (2011) ini bisa dijadikan sebagai bahan renungan bagi para pembaca, agar berusaha menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Jalan Tamblong': Kumpulan Drama Musik yang Mengkritik Penguasa
-
Ulasan Buku 'Kembang Selir', Mengurai Rumitnya Persoalan dalam Rumah Tangga
-
Ulasan Buku Terapi Malas Dosis Tinggi, Berhenti Menjadi Manusia Pemalas
-
Review Novel 'Fighting, Son Seng Nim!', Lika-liku Seputar Kehidupan Guru
-
Sarat akan Perenungan, Inilah Buku 'Sajak-Sajak Sepatu Tua' Karya WS Rendra
Ulasan
-
Fame Cafe Jambi: Suasana Santai, Rasa Juara, Bikin Tak Mau Pulang
-
Review Film Good Fortune: Komedi Malaikat yang Menggelitik Hati dan Pikiran
-
Maksa Penonton Nangis! Film Regretting You Rasa Sinetron Dilengkapi Iklan
-
Review Air Mata Terakhir Bunda: Magenta yang Bikin Mata Menganak Sungai!
-
Review Drama Korea 2025 'Spirit Fingers': Hangatnya Persahabatan dan Kisah Cinta
Terkini
-
Bye-Bye Kulit Kusam! 4 Serum Pelindung Blue Light Ini Wajib Dicoba Pekerja Kantoran
-
4 Soothing Gel Aloe Vera untuk Efek Calming Akibat Sunburn, Mulai 15 Ribuan
-
Eks-Mertua Pratama Arhan Sindir Timnas Indonesia dan PSSI, Singgung Siapa Ya?
-
Banjir Pujian, Ayu Ting Ting Jadi Kejutan di Konser Nancy Ajram di Jakarta
-
Eeny Meeny Miny Moe oleh Fifty Fifty: Kegembiraan Cinta Pertama yang Meluap