Membangun sebuah rumah tangga memang tidak mudah. Butuh kesabaran tingkat tinggi, terlebih ketika belum memiliki rumah sendiri dan masih tinggal serumah dengan mertua.
Tinggal satu atap dengan mertua, tentu banyak tantangan dan ujiannya. Seorang menantu harus berusaha menata dan menjaga hati, juga menjaga lisan, agar jangan sampai mengucapkan kata-kata atau bersikap yang dapat melukai hati sang mertua.
Bicara tentang kehidupan rumah tangga, memang idealnya setelah menikah kita tinggal di rumah sendiri, atau bila belum mampu membeli rumah, minimal mengontrak sebuah rumah. Meski rumah sederhana tak menjadi masalah. Terpenting kita memiliki kebebasan melakukan hal-hal yang tidak membuat kita merasa sungkan atau tidak berkenan di hati mertua.
BACA JUGA: Ulasan Buku Terapi Malas Dosis Tinggi, Berhenti Menjadi Manusia Pemalas
Ada sebuah cerita pendek menarik yang bisa disimak dalam buku ‘Kembang Selir’ karya Muna Masyari. Cerita pendek berjudul ‘Burung Tua’ mengisahkan peliknya hubungan antara menantu dan mertua yang harus hidup seatap.
Dikisahkan, seorang istri harus berusaha berlapang dada tinggal serumah dengan ibu mertua yang memiliki karakter yang berseberangan. Inilah yang kemudian memicu konflik di antara mereka.
Salah satu konflik yang muncul misalnya ketika ibu mertua sedang punya hajat, menggelar acara selamatan dengan memasak Tajin Sappar (berupa tajin merah-putih berisi bulatan-bulatan kenyal). Sebuah tradisi di sebuah daerah dalam menyambut bulan Safar dengan tujuan menolak sial atau nahas. Berikut petikan ceritanya:
Selama Bulan Safar itu, setiap harinya, ada saja yang datang mengantarkan sepiring-dua piring Tajin Sappar ke rumah ini. Lain waktu, ibumu ikut membantu di rumah tetangga yang sedang memasak tajin serupa.
Tahun berikutnya, di bulan yang sama, tradisi itu terus dilestarikan sebagaimana lomba panjat pinang di hari kemerdekaan. Bahkan tahun ini, ibumu masih antusias menyambut Bulan Safar dengan perencanaan memasak tajin yang diyakini sebagai penolak bala dan penangkis nahas.
BACA JUGA: Review Novel 'Fighting, Son Seng Nim!', Lika-liku Seputar Kehidupan Guru
Sebenarnya ada alasan tertentu, mengapa sang istri tak menyukai acara masak-memasak di rumah tersebut. Yakni, tanaman hiasnya akan rusak karena kedatangan para tetangga dan anak-anak kecil yang biasanya gemar merusak tanaman. Ia cemas rumahnya ramai dengan orang-orang yang akan merusak tanaman hiasnya yang sudah susah payah ia rawat dengan baik.
Tak ayal, perdebatan sengit pun terjadi antara pasutri tersebut. Usulan istri agar tidak perlu memasak Tajin Sappar dan memesan saja pada tukang bubur sebanyak yang dikehendaki tak disetujui sang suami.
Kisah menantu yang harus memiliki keluasan hati hidup seatap dengan suami dan mertua dalam cerpen ‘Burung Tua’ tersebut meninggalkan pesan berharga bagi pembaca, misalnya tentang pentingnya toleransi terhadap perbedaan dan juga perihal keterbukaan dalam segala hal dengan pasangan.
Masih banyak cerpen menarik lain karya Muna Masyari yang diterbitkan oleh Diva Press (Yogyakarta, 2023) ini. Misalnya cerpen ‘Kandung Kembar’ yang masih bertutur tentang kehidupan rumah tangga yang begitu pelik. Salah satu konflik yang dimunculkan misalnya perihal buah hati yang tak kunjung hadir dalam sebuah pernikahan yang telah berusia delapan tahun. Selamat membaca dan menemukan pesan-pesan berharga dalam buku ini.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Rahasia Kebahagiaan dalam Buku 'Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan'
-
Cara Menghadapi Ujian Hidup dalam Buku Jangan Jadi Manusia, Kucing Aja!
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku Jangan Mau Jadi Orang Rata-rata, Gunakan Masa Muda dengan Baik
-
Panduan Mengajar untuk Para Guru dalam Buku Kompetensi Guru
Artikel Terkait
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Belajar Menerima Trauma Masa Lalu dari Buku Merawat Trauma
Ulasan
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Jangan Memulai Apa yang Tidak Bisa Kamu Selesaikan: Sentilan Bagi Si Penunda
Terkini
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier
-
5 Manfaat Penting Pijat bagi Kesehatan, Sudah Tahu?
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Kalahkan Shi Yu Qi, Jonatan Christie Segel Tiket Final China Masters 2024