Ibu adalah jantung keluarga. Perempuan yang penuh welas asih memberikan kasih sayang kepada anggota keluarga. Ia yang tak pernah membiarkan keluarganya kelaparan, kekurangan perhatian, memberikan banyak cinta dan kebahagian kepada seisi rumah. Apalah artinya sebuah keluarga tanpa ada seorang ibu di dalamnya. Ibu yang selalu siap sedia berkorban dan memberikan yang terbaik untuk suami dan anak-anak.
Namun, pernahkah kalian ingin mempunyai ibu yang lain? Ibu yang di mata kalian lebih cantik, cerdas, sempurna. Tidak seperti ibu kalian di rumah yang bau dapur, tak pernah berhias diri, dan bukan seorang pekerja kantoran?
Ada sebuah kisah tentang anak yang berkeinginan memiliki ibu yang lain dalam buku Kumpulan Cerpen Bobo 38, Mama Berhati Emas, yang diterbitkan Pustaka Ola. Di salah satu cerpen berjudul sama dengan judul buku, Mama Berhati Emas karya dari Widya Suwarna, Sinta berangan-angan memiliki mama yang lain.
Sinta ingin mama seperti mamanya Ranti yang bekerja di kantor. Atau seperti Tante Elsa, mamanya Inge yang bekerja di salon dan selalu tampil modis. Namun, apa daya, mamanya lebih suka bercelana panjang dan berkemeja. Mama juga cuma membuka kios buah di pasar. Sinta ingin mama yang seperti mama teman-temannya.
Suatu hari, Sinta pulang sekolah lebih cepat dari biasa. Ia lalu memutuskan untuk menyusul Mama ke pasar. Setibanya di sana, Mama memperkenalkannya pada Ujang, seorang penyemir sepatu. Mama bahkan mengajak anak itu untuk makan siang di restoran bersama mereka.
Sinta heran, mengapa mamanya begitu baik pada Ujang. Mama bahkan mengizinkan anak itu mengajak temannya yang lain, Dudung, yang ternyata pengamen jalanan.
Sampai di tujuan, Ujang dan Dudung bertemu dua orang teman mereka di depan restoran ayam. Saat mama sudah memesan makanan, mereka bertanya, bolehkah satu nampan mereka berikan untuk dua orang teman mereka di luar. Mereka ingin berbagi makanan dengan keduanya.
Satu hal kemudian mengejutkan Sinta. Ternyata sang mama malah mengajak kedua orang teman Ujang dan Dudung untuk makan bersama mereka. Sinta tak menyangka, ternyata ia memiliki mama berhati emas. Ia pun langsung melupakan keinginannya, untuk memiliki mama seperti mama teman-temannya.
13 cerpen dalam buku ini memiliki kisah yang beragam. Ada kisah tentang pengorbanan orangtua, seperti dalam cerpen Bapak Si Dono. Cerita tentang persahabatan, dalam cerpen Sahabat, dan masih banyak lagi. Semua kisahnya niscaya akan memberikan pembelajaran kepada kita, untuk selalu menjadi lebih baik. Nah, selamat membaca!
Baca Juga
-
Ulasan Novel Hantu di Rumah Kos, Banyak Logika Janggal yang Bikin Galfok
-
Ulasan Buku Imung: Siulan Kematian, Misteri Kematian Pengarang Nyentrik
-
Eksploitasi dan Kekerasan Seksual Anak Jalanan dalam Novel Sepuluh
-
Ulasan Buku Seri Mengenal Emosi: Malu, Mengajarkan Anak Mengatasi Rasa Malu
-
Ulasan Novel The Sinden: Kisah Absurd Pesinden bernama Dingklik Waranggana
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Di Tanah Lada': Pemenang II Sayembara Menulis Novel DKJ 2014
-
Belajar Berani Untuk Tidak Disukai Melalui Buku The Courage to be Dislike
-
Scrambled: Journeylism, Misteri Dokumen yang Hilang dan Musuh dalam Selimut
-
Ulasan Novel If You Need Me, Cerita Cinta Palsu yang Jadi Nyata
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
Terkini
-
Manganya Berakhir, You and I Are Polar Opposites Siap Diadaptasi Jadi Anime
-
Jeongnyeon: The Star Is Born, Puncaki Peringkat Drama Korea dan Aktor Terbaik
-
Tertahan di Zona Nyaman, Bagaimana Pengaruh Pertemanan Terhadap Masa Depan?
-
Intip Harga Tiket Konser Kyuhyun Super Junior di Jakarta, Mulai Rp1,35 Juta
-
3 Drakor Ciamik yang Dibintangi Bae Doona, Ada The Silent Sea