Buku Days at the Morisaki Bookshop pertama kali diterbitkan oleh seorang penulis Jepang bernama Satoshi Yagisawa pada tahun 2008.
Buku dengan jumlah 150 halaman ini menyajikan kisah tentang Takako yang bekerja di sebuah toko buku tua milik pamannya di Jinbocho setelah memutuskan untuk berhenti bekerja karena tak terima dicampakkan oleh rekannya.
Takako yang awalnya tak menyukai novel secara perlahan mulai tertarik dengan dunia buku setelah bertemu seorang pelanggan yang tak biasa.
Pertemuan menarik dengan pelanggan dan warga sekitar juga memberikan gambaran tentang masyarakat modern di Jepang, seperti bagaimana permainan komputer telah berhasil mengambil alih budaya membaca buku dan membuat bisnis buku tidak lagi menguntungkan.
Buku ini terbagi menjadi dua bagian dengan bagian pertama yang berfokus pada kehidupan Takako dan bagaimana pamannya, Satoru, membantunya untuk menemukan jati dirinya kembali.
Kemudian di bagian kedua berpusat pada cerita Takako yang membantu Satoru dan istrinya untuk menyelesaikan masalah keduanya.
Peralihan fokus cerita yang awalnya Satoru menjadi pengasuh kemudian Takako beralih ke peran tersebut merupakan hal menarik dan tidak terduga.
Novel Days at the Morisaki Bookshop ini menampilkan dinamika hubungan antara keponakan dan paman yang cukup mesra. Keduanya saling mendukung dan menyemangati satu sama lain ketika menghadapi ketakutan masing-masing.
Novel Days at the Morisaki Bookshop ini merupakan bacaan ringan dengan tetap mengandung makna kehidupan mendalam yang menggugah pikiran.
Cara kepenulisan Satoshi Yagisawa juga menarik dengan unsur kreatif yang dapat diterima. Ia dapat menunjukkan bagaimana suatu keadaan menampilkan dua hal kontras yang signifikan:
"Tempat itu terlihat sangat hidup. Sederhananya, saya rasa Anda bisa menyebutnya bersahaja. Sederhananya, itu adalah tempat pembuangan sampah."
Melalui kata "bersahaja" dan "tempat pembuangan sampah" tersebut, Satoshi menampilkan gambaran berbeda di benak tiap pembaca. Namun, dua kata itu juga berhasil menggambarkan keadaan yang realistis sehingga tetap tampak masuk akal.
Buku Days at the Mirasaki Bookshop adalah salah satu buku terbaik yang memberikan rasa hangat dan nyaman dari kisah sebuah keluarga yang dapat melekat di benak pembaca.
Baca Juga
-
Terus Melesat, Jumbo Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
-
5 Rekomendasi Tontonan tentang Yesus, Sambut Libur Panjang Paskah 2025
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Another Simple Favor, Proyek Reuni Anna Kendrick-Black Lively Rilis 1 Mei
-
The King of Kings Siap Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 18 April
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Erick Thohir Berandai-andai Timnas Indonesia Pecundangi Jepang, Mampukah?
-
Kiprah Musikal Ricky Siahaan, Gitaris Seringai Meninggal Dunia saat Tur di Jepang
-
Erick Thohir Bicara Kans Timnas Indonesia Kalahkan Jepang, Apakah Mungkin?
Ulasan
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Review Film Drop: Dinner Romantis Berujung Teror Notifikasi Maut
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku