Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Gigi Ann
The Comfort Book (twitter.com/bookmailforyou)

The Comfort Book merupakan karya lain dari penulis terkenal, Matt Haig, yang dipublikasikan pertama kali pada tahun 2021.

Matt Haig sebelumnya juga dikenal sebagai salah satu penulis yang sempat mencurahkan pengalaman pribadinya terkait depresi yang dialami melalui buku Reasons to Stay Alive.

Dalam buku itu sang penulis tak segan membagikan kisahnya dalam memperjuangkan hidup ketika dalam kondisi terpuruk.

Dengan pengalamannya tersebut, The Comfort Book menjadi buku yang ditulis langsung oleh seseorang yang sangat paham akan situasi sulit yang pasti pernah dirasakan oleh setiap orang dalam menjalani kehidupan masing-masing. 

Namun, berbeda dengan Reasons to Stay Alive, The Comfort Book mengajak pembaca untuk menemukan beragam inspirasi yang dapat membuat hidup menjadi lebih nyaman.

Dalam buku ini, Matt Haig juga memuat rahasia untuk seluruh aspek kehidupan, seperti keuangan, relasi, kebahagiaan, keuangan, hingga setiap interaksi yang terjadi dalam dunia ini.

Tak hanya itu, terdapat pula rekomendasi dari penulis seputar film, buku, hingga lagu yang diharapkan mampu membantu pembaca dalam meraih harapan baru dan terlepas dari perasaan tidak nyaman yang sedang menghinggapi.

Dengan membaca buku The Comfort Book, pembaca akan merasakan ketenangan yang berhasil ditulis Matt Haig dengan menghadirkan inspirasi, pepatah, hingga memoar.

Bahkan, memoar yang termuat tak hanya berpusat pada kisah sang penulis. Matt Haig menampilkan sejumlah memoar dari kehidupan orang lain yang dikemas dalam bahasa sederhana dan nyaman dibaca.

The Comfort Book bisa menjadi "teman" di kala sedang menghadapi keadaan yang sulit dan melelahkan dalam kehidupan saat ini. Dengan kata lain, kehadiran buku ini akan memunculkan perasaan semangat dan keyakinan diri yang baru setiap selesai membaca.

Penggunaan bahasa yang digunakan juga sangat sederhana sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Termasuk bagi kalangan umum atau pembaca pemula yang sedang mengalami keterpurukan dalam hidup dan berharap The Comfort Book dapat membantunya untuk keluar dari kegelapan tersebut.

Kendati demikian, buku ini hanya memuat tulisan tanpa ilustrasi gambar yang mendukung sehingga bisa membuat pembaca merasa jenuh ketika sudah membaca banyak cerita.

Gigi Ann