Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Cuplikan film Oppenheimer [Universal Pictures]

Film biografi drama sejarah "Oppenheimer," yang dirilis pada 19 Juli 2023, adalah buatan Sutradara Christopher Nolan, yang juga penulis skripnya. Inspirasi untuk film ini diambil dari buku "American Prometheus" yang ditulis oleh Kai Bird dan Martin J. Sherwin pada tahun 2005.

Dalam film ini, Cillian Murphy memainkan peran J. Robert Oppenheimer, seorang ilmuwan fisika teoretis terkemuka. Lahir pada 22 April 1904, Oppenheimer mengejar pendidikan di institusi terkemuka seperti Harvard, Cambridge, dan Goettingen, demi membangun dasar ilmiah yang kokoh.

Fokus utama film adalah penyusunan Proyek Manhattan, sebuah usaha rahasia yang dipimpin oleh Oppenheimer untuk mengembangkan senjata nuklir (bom) selama Perang Dunia II.

Proyek ini tersebar di lokasi-lokasi seperti Hanford, Washington, Oak Ridge, Tennessee, dan Los Alamos, New Mexico. Namun, ketika Oppenheimer menyadari dampak mengerikan yang timbul dari senjata nuklir (bom), dia mulai menyesal.

Review Film Oppenheimer

Oppenheimer adalah pengalaman sinema yang benar-benar luar biasa. Ini bukanlah salah satu film Christopher Nolan yang bisa ditonton dengan santai, karena ceritanya begitu kompleks sehingga membutuhkan perhatian ekstra.

Aku sudah menantikan film ini sejak pengumuman pertamanya, jadi aku bukanlah penonton yang ke bioskop dan menonton filmnya hanya karena mengejar hype semata.

Film ini memiliki durasi tiga jam yang penuh dengan alur cerita yang padat dan twist nggak terduga (tapi buat yang sudah membaca bukunya, dan mengetahui detail kisah hidup Oppenheimer, twist itu bakal dirasakan biasa saja).

Meskipun berdurasi tiga jam, aku merasa waktu berjalan begitu cepat karena terlibat sepenuhnya dalam cerita. Bagian pertama mungkin agak lambat, tetapi segera film ini memunculkan ketegangan yang membuatku terpaku pada layar selama paruh kedua dan ketiga.

Salah satu kekuatan film ini adalah para pemerannya yang sangat kredibel. Mereka memberikan penampilan yang luar biasa dan benar-benar memerankan karakter dengan baik.

Nggak bisa dipungkiri juga, iringan musik pada setiap adegan begitu masuk, sampai-sampai terngiang-ngiang. Hal bagusnya lagi, 'efek praktis bom atom' dalam film ini cukup memuaskan dan menambah nilai kesan.

Namun, ada beberapa kekurangan dalam film ini. Plotnya begitu cepat sehingga jika ada penonton yang mengalihkan fokus ke sesuatu yang lain, mungkin akan kehilangan detail penting.

Dialognya juga berjalan dengan cepat, jadi misalnya ada yang ke toilet beberapa menit dan kembali, setelahnya mungkin akan merasa bingung. 

Walaupun Oppenheimer kala itu tayang bersamaan dengan Barbie, film ini berhasil menonjol dalam semua aspeknya. Meskipun banyak yang nggak mengantisipasi seberapa kompleksnya ceritanya, skor yang kuberikan untuk film ini adalah 8/10.

Bagi yang mungkin nggak suka dengan film ini karena berharap sesuatu yang berbeda, sebaiknya sebelum nonton, seharusnya membaca informasi tentang filmnya terlebih dahulu.

Ketika aku menontonnya, banyak yang meninggalkan ruangan bioskop, mungkin karena mereka nggak siap untuk mengikuti tingkat kerumitan dan kompleksitas cerita yang ditawarkan oleh Oppenheimer.

Athar Farha