Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Fanori Wirianata
Ilustrasi sampul buku Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda (komunitasbambu)

Lewat buku yang dilengkapi literatur tidak kurang dari 200 buah itu, penulis hendak memprotes ketidakadilan terhadap wanita Pribumi oleh penguasa penjajah pada saat itu.” (Bambang Hidayat - Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia, 2008–2010)

Informasi Buku

Judul: Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda

Penulis: Reggie Baay

Penerbit: Komunitas Bambu

Dimensi: 14 × 21 cm

Tahun Terbit: 2017

Penerbit: Komunitas Bambu

Ketebalan: xx + 316 hlm

Ulasan Buku

Reggie Baay, melalui karyanya yang penuh kepekaan, ‘Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda’ membuka pintu ke dalam dunia yang terkadang terlupakan dalam sejarah Hindia Belanda: kehidupan dan peran nyai. Buku ini adalah sebuah narasi yang kuat dan menarik tentang perempuan yang memegang peran sentral dalam kehidupan sosial dan budaya di masa lalu.

Dalam bukunya, Baay memberikan sorotan yang lama dinanti terhadap peran sentral yang dimainkan oleh para nyai di Hindia Belanda. Mereka tidak hanya perempuan yang hidup di bawah bayang-bayang, tetapi agen perubahan dalam masyarakat yang kental dengan hierarki dan ketidaksetaraan.

Buku ini bukan hanya sekadar kajian sejarah, tetapi juga sebuah kisah pribadi. Baay membawa kita melalui perjalanan hidup para nyai dengan empati dan kehangatan, menjelaskan bagaimana mereka membentuk dan memengaruhi dunia di sekitar mereka.

Baay menyelipkan kisah nyai dalam konteks sejarah yang kaya, memberikan pembaca pemahaman mendalam tentang bagaimana kehidupan mereka terjalin dengan dinamika sosial, politik, dan ekonomi di masa kolonial Hindia Belanda.

Buku ini mengeksplorasi dinamika hubungan antarbudaya antara para nyai dan keluarga Belanda, yang seringkali kompleks dan penuh tantangan. Melalui lensa ini, Baay menggambarkan bagaimana perempuan ini mempertahankan identitas mereka sambil berada dalam lingkungan yang mungkin tidak selalu mendukung.

Dalam menggambarkan kehidupan para nyai, Baay dengan tulus memberikan penghormatan kepada kekuatan dan ketabahan perempuan ini. Mereka tidak hanya bertahan dalam kondisi yang sulit tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk masyarakat yang penuh gejolak.

Buku ‘Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda’ tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga merangsang pemikiran. Buku ini memotret kompleksitas kehidupan perempuan dalam konteks sejarah dan memicu pertanyaan tentang kesetaraan, identitas, dan bagaimana cerita-cerita ini dapat memberikan pelajaran bagi masa kini.

Dengan gaya tulisan yang mengalir dan penelitian yang mendalam, Reggie Baay menciptakan sebuah karya yang menggugah emosi dan pikiran. ‘Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda’ adalah suatu penghargaan bagi perempuan-perempuan luar biasa ini yang telah memainkan peran yang begitu penting dalam membentuk kisah Hindia Belanda yang terkadang kelam dan penuh keindahan.

Fanori Wirianata