Mengikuti petunjuk dari "Gulliver's Travels" karya Jonathan Swift, Studio Ghibli merilis film animasi pertamanya pada tahun 1986 yang berjudul "Castle in the Sky".
Meskipun karya-karya Studio Ghibli lainnya sering kali memperoleh sorotan lebih besar, "Castle in the Sky" dapat dianggap sebagai salah satu anime terbaik yang pernah dibuat.
Dengan latar belakang abad ke-19, cerita ini mengisahkan tentang pencarian sebuah kastil yang mengambang di langit bernama Laputa.
Kastil ini, yang diperintah oleh kekaisaran pra-sejarah, memiliki kekuatan luar biasa yang terkait dengan permata-permata khusus. Sheeta, salah satu karakter utama, memakai permata serupa di lehernya.
Cerita ini melibatkan organisasi pemerintah misterius dan bajak laut udara yang bersaing untuk menemukan permata terakhir yang menjadi kunci menuju Laputa.
Pazu, seorang penambang muda yang bertemu dengan Sheeta di awal cerita, menjadi bagian dari pencarian ini. Motivasi Pazu untuk membuktikan warisan ayahnya menambah dimensi emosional yang dalam pada cerita.
Review Anime Castle in the Sky
Misteri Laputa dan kekuatannya menjadi inti dari narasi cerita, yang memberikan cukup teka-teki untuk menjaga penonton tetap tertarik.
Sementara itu, karakter Pazu dan Sheeta membuat saya merasa terhubung dengan perjalanan mereka, dengan tambahan daya tarik dari kelompok bajak laut yang menghibur.
Keistimewaan "Castle in the Sky" tidak hanya terletak pada visual yang memukau, tetapi juga pada pengerjaan cerita yang cemerlang. Film ini menggabungkan elemen fantasi dengan karakter-karakter yang mendalam.
Musik yang brilian karya Joe Hisaishi menjadi poin tambahan yang memperkaya pengalaman menonton.
Melalui perpaduan instrumental synth dan orkestra, musiknya menghadirkan nuansa yang mendalam dan menguatkan perbedaan antara teknologi dunia modern dan keajaiban teknologi kuno Laputa.
Film animasi ini disutradarai oleh Hayao Miyazaki, pencipta "Castle in the Sky" sebelumnya telah mengeksplorasi tema serupa dalam film "Future Boy Conan".
Paralel antara kedua film ini menunjukkan keahlian Miyazaki dalam menghadirkan narasi yang kuat dengan karakter-karakter yang dapat diinvestasikan secara emosional.
Secara keseluruhan, "Castle in the Sky" tidak hanya menjadi favorit saya dari karya Studio Ghibli, tetapi juga merupakan salah satu anime terbaik yang pernah saya nikmati.
Dengan cerita yang mendalam, karakter yang kuat, dan musik yang memukau, film ini meraih tempat istimewa dalam dunia sinematik anime.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Christmas Carol, Kisah Balas Dendam Penuh Luka di Malam Natal
-
ONF 'Beautiful Beautiful': Lagu Enerjik yang Penuh Makna dan Pesan Positif
-
Rumah Budaya Ratna: Surga Kecil Bagi Pencinta Sastra, Buku, dan Budaya
-
Pawvilion Dog Cafe, Rekomendasi Tempat Nongkrong Seru Bareng Anjing Lucu
-
6 Rekomendasi Lagu ONF yang Buat Kamu Makin Semangat, Wajib Masuk Playlist!
Artikel Terkait
-
Review Film Past Lives, Ketika Cinta Lama Belum Kelar
-
Review Anime 'Hyouka', Memecahkan Misteri-Misteri Kecil di Dunia Sekolah
-
Review Film Perjamuan Iblis, Judul Cuma Tempelan!
-
Review Anime 'Steins;Gate', Terjebak Dalam Petualangan Melintasi Waktu
-
Review MSI Thin GF63: Laptop Gaming Tipis yang Punya Performa Powerful
Ulasan
-
Dari Pop ke Dangdut: Transformasi Epik Anya Geraldine di Film Mendadak Dangdut!
-
Mieber Restaurant and Cafe, Rekomendasi Kuliner Estetik dengan View Gunung di Trawas
-
Dari Panti Asuhan ke Langit Malam, Kisah Haru di Novel The Star Outside My Window
-
Ulasan Novel If the Shoe Fits:Kisah Cinderella Modern dalam Menemukan Cinta
-
Bersantap Pagi dengan Lotek Enak di Lapau Rang Sangka Pekanbaru
Terkini
-
KISS OF LIFE Batal Tampil di KCON LA 2025, Imbas Isu Apropriasi Budaya
-
Ngajar di Negeri Orang, Pulang Cuma Jadi Wacana: Dilema Dosen Diaspora
-
BRI Liga 1: Madura United Terhindar dari Degradasi, Bali United Gigit Jari
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Resmi Rilis, Oppo Reno 14 Pro Chipset Kencang dan Triple Rear Camera 50 MP