Standar kesuksesan yang ditanamkan kepada kita adalah produk media dan masyarakat. Media sering kali menampilkan kisah-kisah orang sukses yang memiliki kekayaan, popularitas, dan pencapaian yang luar biasa. Masyarakat pun sering kali memandang kesuksesan sebagai hal yang harus diraih dengan cara apa pun.
Hal ini membuat kita merasa tertekan untuk mencapai standar kesuksesan tersebut. Kita juga akan merasa gagal jika tidak bisa mencapai standar tersebut. Akibatnya, kita harus bekerja keras tanpa henti dan tidak ada waktu untuk menikmati hidup.
Selain itu, standar kesuksesan juga dapat membuat kita membandingkan diri dengan orang lain. Kita bisa jadi merasa rendah diri, jika kita merasa tidak sebanding dengan orang lain. Hal ini dapat membuat kita kehilangan rasa percaya diri dan kebahagiaan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membuat standar kesuksesan sendiri. Standar kesuksesan yang lebih realistis dan sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini. Standar kesuksesan yang berasal dari diri sendiri akan membuat kita lebih bahagia dan puas dengan hidup kita.
Menjalani Hidup Sesuai Esensinya
Dalam buku The Effortless Life, Leo Babuta menyatakan bahwa sebenarnya hidup ini tidak sesulit yang kita pikirkan. Menurutnya hidup manusia pada dasarnya sederhana. Kita hanya membutuhkan makanan, tempat tinggal, pakaian, dan hubungan baik dengan sesama manusia. Dan, kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan cara sederhana dan alami.
Di zaman ini, kita sering kali mengejar kebutuhan-kebutuhan yang dibuat-buat. Kita mengejar karier yang cemerlang, jabatan yang tinggi, kekayaan, dan status sosil yang tinggi. Kita juga mengejar barang-barang mewah seperti mobil, pakaian, dan ponsel pintar keluaran terbaru.
Padahal, sebenarnya kebutuhan ini tidak penting untuk kebahagiaan kita. Bahkan, justru sebaliknya. Kita akan merasa tertekan dan stres untuk mengejarnya. Kita juga akan membandingkan diri dengan orang lain, dan merasa rendah diri jika tidak bisa mencapainya.
Oleh karena itu, kita perlu mengubah cara pandang kita tentang kesuksesan. Kita tidak perlu mengejar kesuksesan yang didefinisikan oleh orang lain. Kita cukup mengejar kesuksesan yang sesuai dengan nilai-nilai kita sendiri.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengubah cara pandang kita tentang kesuksesan. Kita perlu menyadari bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari segi materi. Ada banyak hal lain yang dapat membuat kita sukses, seperti kesehatan, kebahagiaan, dan hubungan yang harmonis dengan orang lain.
Kita juga perlu belajar untuk bersyukur dengan apa yang kita miliki. Jangan membandingkan diri dengan orang lain, karena setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda. Fokuslah pada diri sendiri dan teruslah berusaha untuk menjadi lebih baik.
Dengan mengubah cara pandang kita tentang kesuksesan, kita akan menjadi lebih bahagia dan puas dengan hidup kita. Kita akan merasa lebih rileks dan santai, karena kita tidak lagi merasa tertekan untuk mengejar kebutuhan-kebutuhan yang dibuat-buat. Kita juga akan lebih menghargai apa yang kita miliki, dan tidak akan merasa rendah diri, jika kita tidak bisa mencapai apa yang dimiliki oleh orang lain.
Identitas Buku
Penulis : Leo Babauta
Penejermah : Sushela M. Nur
Cetakan : Pertama, 2021
Halaman : xii+100 halaman
Cover : Soft Cover
Penerbit : Bright Publisher
ISBN : 978-623-7778-66-0
Baca Juga
-
Resensi Novel Gadis Pantai, Feodalisme Jawa pada Masa Kolonial Belanda
-
Resensi Novel Laut Bercerita, Perjuangan Mahasiswa Melawan Orde Baru
-
Ulasan Buku Seni Mengendalikan Emosi, Pentingnya Kecerdasan Emosional!
-
Resensi Buku Simple Miracles, Perjalanan Spiritual Ayu Utami
-
Butterfly Hug, Terapi Sederhana yang Ampuh Atasi Kecemasan dan Stres
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Ulasan Buku 'Cindelaras', Kisah Permaisuri Raja yang Dibuang ke dalam Hutan
-
3 Pesan AntiBullying dalam Buku Cerita Surat Dalam Balon
-
Ulasan Buku Insecurity is My Middle Name: Refleksi tentang Penerimaan Diri
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
Ulasan
-
Ulasan Film The Black Phone: Penculikan Misterius Laki-Laki Bertopeng
-
Bentala Stella: Bisnis Licik dan Sayuran Gemas 'Pengungkap' Perasaan
-
Ulasan Buku 'Kitab Kawin', Cerpen Pemenang Singapore Book Awards Tahun 2020
-
Ulasan Buku Sukses Meningkatkan Kualitas Diri, Panduan Praktis Meraih Impian
-
Review Webtoon Pasutri Gaje, Drama Kehidupan Rumah Tangga yang Relate!
Terkini
-
Resmi Dijadikan Anime, Mr. Yano's Ordinary Days Kisahkan Romansa di Sekolah
-
Rebutan Gelar, Pecco Bagnaia dan Jorge Martin Merasa Tak Perlu Bermusuhan
-
Tantangan Literasi di Era Pesatnya Teknologi Informasi
-
3 Bek Timnas Jepang yang Diprediksi Jadi Tembok Kokoh Saat Jumpa Indonesia
-
Tren Media Sosial dan Fenomena Enggan Menikah di Kalangan Anak Muda